Formula 1 berpotensi hanya bisa menggulirkan balapan di Eropa. Saat ini masih ada sembilan seri berstatus ditunda, tetapi kendala perjalanan antarbenua bisa menjegal usaha membawa Formula 1 ke Asia dan Amerika.
Oleh
Agung Setyahadi
·4 menit baca
LONDON, JUMAT —Formula 1 sudah mengonfirmasi delapan balapan musim 2020 dari target 15-18 seri tahun ini. Namun, peluang untuk itu menipis seiring dengan pembatalan seri Azerbaijan, Singapura, dan Jepang. Meskipun masih ada sembilan balapan berstatus ditunda, kendala waktu persiapan sirkuit dan masih ketatnya syarat memasuki suatu negara bisa menyebabkan lebih banyak pembatalan.
Seri pertama Formula 1 musim ini akan digelar di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, 5 Juli, disusul seri kedua di sirkuit yang sama pada 12 Juli. Seri ketiga berlangsung di Hongaroring, Hongaria (19 Juli), kemudian dua balapan di Silverstone, Inggris (2 dan 9 Agustus). Balapan kedua di Inggris didedikasikan sebagai perayaan 70 tahun Formula 1. Tiga seri berikutnya akan berlangsung di Barcelona (16 Agustus), Belgia (30 Agustus), dan Italia (6 September).
Formula 1 terus berusaha menambah seri balapan di sisa waktu tahun ini. Mereka berkoordinasi dengan sejumlah pemerintah dan promotor balapan untuk merancang balapan. Namun, di tengah situasi yang tak menentu akibat pandemi Covid-19, tidak semua seri bisa digelar. Setelah membatalkan seri Australia, Monaco, Perancis, dan Belanda, Formula 1 pada Jumat (12/6/2020) membatalkan seri Azerbaijan, Singapura, dan Jepang.
Balapan di Azerbaijan dan Singapura memang sudah diragukan bisa bergulir musim ini karena menggunakan sirkuit jalan raya. Persiapan sirkuit, dengan mengubah jalan umum menjadi lintasan Formula 1, perlu waktu lama dan melibatkan banyak sumber daya manusia. Balapan di Baku, Azerbaijan, telah ditunda pada Maret lalu dan berharap bisa tetap menggelar F1 tahun ini, tetapi tidak setelah Oktober.
”Kami telah sepakat dengan F1 bahwa balapan tidak bisa bisa ditunda hingga setelah pertengahan Oktober,” ujar Arif Rahimov, Direktur Eksekutif Sirkuit Kota Baku, awal Mei lalu.
Syarat waktu itu tidak bisa dipenuhi, mengingat kondisi pandemi yang belum tuntas. ”Hasil dari tantangan yang berlangsung akibat Covid-19, kami dan para promotor kami di Azerbaijan, Singapura, dan Jepang telah mengambil keputusan untuk membatalkan balapan mereka untuk musim 2020,” ucap CEO Formula 1 Chase Carey di laman Formula 1.
Hasil dari tantangan yang berlangsung akibat Covid-19, kami dan para promotor kami di Azerbaijan, Singapura, dan Jepang telah mengambil keputusan untuk membatalkan balapan mereka untuk musim 2020.
Di Singapura dan Azerbaijan, waktu persiapan yang dibutuhkan untuk konstruksi sirkuit jalan raya membuat mustahil menyelenggarakan balapan selama periode yang tak pasti ini. Sedangkan Jepang masih menerapkan pengetatan aturan perjalanan.
Rencana cadangan
Kini, Formula 1 masih memiliki sembilan seri berstatus ditunda, yaitu Bahrain, Vietnam, China, Kanada, Rusia, Amerika Serikat, Meksiko, Brasil, dan Abu Dhabi. Balapan di Vietnam diragukan bisa bergulir karena juga menggunakan sirkuit jalan raya di Hanoi. Sedangkan seri-seri lain bisa terkendala penerbangan internasional dan pengetatan aturan perjalanan. Untuk menggelar balapan di luar Eropa, pengiriman logistik balapan yang sangat banyak menjadi kendala besar.
Dalam waktu normal, kargo setiap tim mencapai 34 ton, termasuk dua mobil yang dikirim menggunakan pesawat, dan 8 ton dengan kapal laut. Peralatan yang dikirim menggunakan jalur laut itu, menurut Manajer Operasional Tim Haas Geoff Simmonds, sangat mendasar dan tidak bisa digantikan. ”Ini peralatan yang fundamental yang Anda perlukan pada akhir pekan. Panel-panel garasi, troli, peralatan masak, lemari es, kompor, bahan makanan, pengangkut ban, meja, kursi, dan sebagainya,” ujarnya kepada Formula 1.
Kondisi itu akan menjadi kendala besar pengiriman logistik lintas benua di masa pandemi. Meskipun jumlah personel 10 tim F1 telah dikurangi, itu tidak mengurangi banyak perlengkapan untuk balapan.
Potensi kendala pengiriman logistik, aturan perjalanan yang ketat, jumlah penerbangan yang minim, serta persiapan sirkuit, bisa memaksa Formula 1 menjalani protokol lockdown, hanya menggelar balapan di Eropa. Skenario balapan hanya di Eropa itu disiapkan dengan melakukan koordinasi dengan sejumlah sirkuit di luar jadwal reguler. Saat ini ada empat sirkuit yang berpotensi untuk menggelar F1, yaitu Hockenheimring di Jerman, Portimao di Portugal, Imola di San Marino, dan Mugello di Italia.
”Semuanya bergerak cepat, tetapi kami masih memiliki waktu. Kami memiliki banyak opsi berbeda dan kami sangat yakin akan memiliki paruh kedua yang sangat bagus musim ini,” ujar Direktur Motorsport F1 Ross Brawn.
”Ada kemungkinan untuk memperpanjang musim di Eropa dengan satu atau dua balapan lainnya jka diperlukan. Saya pikir Bahrain dan Abu Dhabi akan menjadi penutup musim berdasarkan apa yang bisa kami lihat saat ini. Itu memberikan kami 10 (seri). Kami akan mencari paling tidak lima atau enam balapan di tengah-tengahnya,” ujar Brawn.
”Ada sejumlah trek yang bagus di Eropa di mana kami bisa menambah satu atau dua balapan untuk memastikan kami memiliki musim yang lengkap. Kami belum akan menyatakan itu karena ini pekerjaan yang belum selesai,” ucap Brawn.