Beragam cara dilakukan untuk menjaga semangat berkompetisi di tengah terhentinya turnamen karena pandemic Covid-19. Pelatnas bulu tangkis Cipayung menyiasatinya dengan menggelar turnamen internal.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jiwa kompetitif harus dimiliki oleh seorang atlet. Untuk menempanya, para atlet perlu dibiasakan untuk bertanding. Dengan berhentinya turnamen di berbagai level sejak Maret karena pandemi Covid-19, Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia akan menggelar turnamen internal untuk atlet-atlet bulu tangkis pelatnas.
Turnamen digelar setiap Rabu-Jumat setiap pekan untuk masing-masing nomor, dimulai pada 24-26 Juni. ”Pemain sudah kangen dengan kompetisi. Atas usul mereka dan pelatih, PBSI mengadakan turnamen internal. Kami akan menciptakan suasana kompetisi dengan mendatangkan wasit dan hakim garis, serta menggunakan satu lapangan. Ada hadiahnya juga dari sponsor,” ujar Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti di Jakarta, Minggu (21/6/2020).
Akibat pandemi Covid-19, turnamen bulu tangkis internasional dihentikan setelah All England di Birmingham, Inggris, 11-15 Maret. Sejak saat itu, para atlet nasional tidak diizinkan untuk keluar dari area pelatnas Cipayung.
Panggung persaingan pebulu tangkis top dunia dijadwalkan dimulai kembali pada Agustus. Namun, kepastian penyelenggaraan tergantung pada perkembangan situasi setiap negara tuan rumah.
Untuk mengisi kekosongan itu dan memberi suasana berbeda pada latihan yang rutin dijalankan Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawan di Cipayung, turnamen internal ini diselenggarakan. Susy mengatakan, meski digelar secara tertutup di pelatnas, protokol kesehatan tetap dilakukan, seperti dengan pengecekan suhu tubuh, menjaga kebersihan, dan menjaga jarak.
Format pertandingan
Dengan nama Mola TV Home Tournament, format turnamen ditentukan berdasarkan jumlah peserta untuk setiap sektor. Ganda putra yang hanya diikuti enam pasangan, misalnya, akan menggunakan format setengah kompetisi. Adapun tunggal putri dengan 16 pemain akan memakai sistem gugur.
Variasi juga akan dibuat dengan memecah pasangan ganda putra. Berdasarkan hasil undian, seperti dikatakan pelatih ganda putra Herry Iman Pierngadi, pasangan yang akan tampil adalah Hendra Setiawan/Amri Syahnawi, Mohammad Ahsan/Leo Rolly Carnando, Rian Ardianto/Daniel Marthin, Fajar Alfian/Yeremia Erich Yoche, Marcus Fernaldi Gideon/Muhammad Shohibul Fikri, dan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Mohammad Reza Pahlevi.
Herry mengatakan, ada berbagai alasan dan tujuan dengan memecah pasangan. ”Kalau turnamen diikuti pasangan sebenarnya, persaingan antara pemain senior dan pemain muda tidak akan seimbang. Jadi, atas usul pemain pula, pasangan dibuat berbeda dengan cara diundi,” kata Herry.
Dengan cara seperti itu, pemain muda punya kesempatan berpasangan dengan pemain senior. Leo, Daniel, Yeremia, Fikri, Amri, dan Reza akan belajar dari senior mereka untuk menentukan taktik dan cara mengambil keputusan dalam pertandingan. Apalagi, tiga pasangan senior yang tampil memiliki reputasi dunia. Kevin/Marcus, Hendra/Ahsan, dan Fajar/Rian masing-masing menempati peringkat pertama, kedua, dan keenam dunia.
”Perubahan pasangan juga menjadi penilaian untuk senior. Pelatih bisa melihat cara mereka untuk membimbing dan mengangkat mental pemain muda dalam suasana kompetisi. Selama ini, variasi pasangan kerap dilakukan dalam latihan, tetapi kemampuan mereka untuk saling mengisi bisa terlihat dalam kompetisi,” ujar Herry.
Memvariasikan latihan dengan membuat turnamen, lanjut Herry, sangat diperlukan untuk memelihara rasa kompetitif yang harus selalu dimiliki atlet. ”Tanpa kompetisi, konsentrasi dan motivasi mereka bisa hilang, terutama untuk pemain muda. Turnamen internal ini jadi solusi yang bagus di tengah vakumnya turnamen, apalagi atlet bulu tangkis terbiasa dengan rutinitas mengikuti turnamen yang padat,” kata Herry.