Menjelang balapan Formula 1 di masa pandemi ini, tim-tim F1 silih berganti menggelar tes privat. Selain untuk pemanasan pebalap, tes ini krusial untuk menyusun pola kerja paling efisien dengan mekanik dan waktu minimal.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
NORTHAMPTONSHIRE, KAMIS — Tim-tim Formula 1 mematangkan skenario kerja di padokselama tes privat dalam beberapa pekan terakhir. Kerja di balik layar ini sangat krusial supaya para pebalap mendapatkan mobil dengan setelan paling maksimal. Jumlah teknisi dan mekanik kini lebih sedikit karena aturan jaga jarak. Dengan demikian, sejumlah pekerjaan membutuhkan waktu hingga dua kali lipat.
Kondisi itu menjadi tantangan besar bagi tim-tim Formula 1 untuk memastikan mobil mereka dalam kondisi optimal untuk balapan. Jumlah personel yang lebih sedikit untuk mengerjakan mobil dan batasan waktu kerja karena adanya jam malam menuntut pola kerja yang efektif dan efisien. Taruhannya adalah podium jika terlambat menyelesaikan perbaikan maupun penyetelan perangkat pendukung.
Pola kerja di balik layar itulah yang menjadi fokus utama tim-tim F1 selama tes privat, selain menyegarkan para pebalapnya. Mercedes, Renault, McLaren, Racing Point, Ferrari, dan Alpha Tauri telah menggelar latihan privat. Sementara Red Bull Racing menjadi tim terakhir yang menggelar tes privat di Sirkuit Silverstone, Northamptonshore, Inggris, Kamis (25/6/2020). Red Bull hanya menurunkan Alex Albons dalam sesi pembuatan video promosi menggunakan mobil 2020 RB16.
Red Bull sepertinya melakukan geladi bersih dengan mobil 2020 untuk mendapatkan gambaran lebih nyata skenario kerja di padok yang terbaik dalam protokol kesehatan Covid-19. Ini bukanlah latihan biasa untuk sekadar menyegarkan pebalap. Sebab, jika itu tujuannya, Red Bull akan menggunakan mobil dari musim-musim sebelumnya.
Berdasarkan aturan FIA, setiap tim di F1 hanya boleh dua kali menurunkan mobil 2020 di tes privat untuk keperluan pembuatan video promosi. Jumlah kilometer yang ditempuh pun dibatasi 100 kilometer. Sementara jika menggunakan mobil musim sebelumnya, uji coba tim tidak dibatasi jumlah kilometer.
Oleh karena itu, dalam tes di Silverstone ini, Red Bull hanya menurunkan Albon. Sementara Max Verstappen, yang sudah menjalani tes privat dengan RB16 pada Februari lalu, baru bisa memacu mobil 2020 saat latihan resmi menjelang seri Austria pekan depan. Balapan perdana musim ini akan bergulir di Red Bull Ring, Spielberg, pada 5 Juli. Para pebalap akan mulai berlatih pada Jumat (3/7/2020) dan menjalani kualifikasi sehari sesudahnya.
Sesi latihan dan kualifikasi itu sangat penting. Data telemetri yang diperoleh dari dua sesi itu menjadi dasar para teknisi dan mekanik melakukan penyetelan dan perbaikan untuk memaksimalkan performa mobil saat balapan. Dengan pola kerja yang baru, tim-tim pun menyusun prioritas pekerjaan dengan jumlah personel sedikit dan waktu sempit.
Sebagai gambaran, dalam tes Red Bull di Silverstone, pebalap, teknisi, mekanik, dan kepala mekanik, semuanya mengenakan masker wajah. Mereka juga menerapkan aturan jaga jarak fisik sehingga tidak banyak orang di dalam garasi. Kondisi seperti ini menuntut komunikasi yang lebih efektif.
Pola kerja di padok itu juga menjadi fokus perhatian Mercedes saat mereka menjalani tes di Silverstone dua pekan lalu. Direktur Teknik Mercedes James Allison menegaskan, timnya sangat paranoid dalam usaha memastikan perubahan prosedur kerja tidak merugikan kinerja utama tim. Oleh karena itu, tes sangat penting untuk memastikan tidak ada kendala dalam pola kerja baru ini.
”Dalam sebuah lingkungan kerja yang sangat khusus dan tidak biasa, berarti ada banyak sekali pertimbangan bahwa kita, sebagai sebuah tim dan kesatuan industri, harus membawa ini ke awal untuk mencoba menjalankannya. Dengan demikian, kita bisa balapan dalam dunia yang baru ini dan semoga tidak berlangsung lama untuk berurusan dengan Covid-19,” tegas Allison dalam video internal Mercedes.
Balapan dengan protokol kesehatan yang sangat ketat ini juga dinilai oleh Kepala Teknik Racing Point Andrew Green perlu mendapat perhatian serius. ”Ini sangat berbeda dan akan menjadi tantangan nyata ke depan. Ini secara efektif mengubah waktu yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan pada mobil. Sejumlah pekerjaan kini membutuhkan waktu lebih lama dan kami harus mencoba dan mengelola itu. Kami hanya memiliki waktu yang singkat di trek untuk mengerjakan mobil,” tegasnya dikutip Crash.
”Pada saat di dalam lingkungan balapan, kami memiliki jam malam yang diterapkan. Jadi, sekarang kami harus melihat seberapa lama waktu yang diperlukan untuk mengubah dan memodifikasi bagian-bagian pada mobil yang biasanya kami lakukan. Juga, menjadwal ulang semua itu untuk memastikan kami mengerjakan apa yang perlu kami lakukan selama balapan akhir pekan dan tidak melanggar aturan jam malam. Itu bagian besar dari apa yang coba kami pelajari (dalam tes),” tutur Green.
Dalam balapan di masa pandemi ini, masing-masing dari 10 tim F1 hanya boleh membawa maksimal 80 anggota tim.
Pembatasan personel
Dalam balapan di masa pandemi ini, masing-masing dari 10 tim F1 hanya boleh membawa maksimal 80 anggota tim. Itu merupakan skeleton team atau tim inti dalam jumlah seminim mungkin untuk bisa balapan. Dalam penjabaran yang dilakukan oleh ESPN, setiap tim memiliki staf operasional dan non-operasional. Di dalam tim operasional terdapat staf-staf kunci yang berkaitan dengan performa mobil.
Mereka adalah jajaran manajer tinggi, seperti kepala tim, kepala teknisi, dan kepala mekanik. Kemudian, ada mekanik, personel di pit, staf pemasok ban yang ada satu di setiap tim, serta para teknisi yang mengurusi komponen-komponen tertentu seperti rem dan radio komunikasi. Bagi tim konsumen, mereka juga mendapat dukungan mekanik dari pemasok mesin.
Berdasarkan keterangan sejumlah tim kepada ESPN, tim operasional biasanya terdiri dari 40-45 orang dari manajemen senior dan para mekanik, lalu 10-15 orang yang khusus mengurusi mesin, ban, dan teknisi komponen. F1 membatasi jumlah staf operasional balapan maksimal 60 orang.
Adapun tim non-operasional yang biasanya mengurusi komunikasi, pemasaran, dan hospitality selama masa pandemi lantas dipangkas besar-besaran. Hal itu dilakukan mengingat selama balapan nantinya tidak akan ada penonton, perwakilan sponsor, dan tamu undangan. Layanan katering untuk tim inti bahkan diurusi langsung oleh manajemen Formula 1.
Dengan kuota maksimal tim inti 80 orang di masa pandemi ini, tim-tim balap sebenarnya memiliki skeleton team yang memenuhi kebutuhan. Masalahnya, mereka tidak bisa bekerja semuanya dalam waktu bersamaan karena ada protokol kesehatan, terutama batasan jaga jarak fisik. Jumlah personel itu akan dibagi menyesuaikan jam kerja yang ditetapkan oleh FIA.
Terkait jam kerja, FIA melakukan perubahan aturan, di antaranya periode jam malam bagi tim-tim supaya kondisi kerja tetap sesuai dengan syarat kesehatan selama pandemi. Musim ini, anggota tim boleh bekerja satu jam lebih lama pada Kamis dan Jumat petang. Namun, jam malam diubah menjadi delapan jam dari sebelumnya sembilan jam.
Kerja malam hari biasanya diberikan kepada tim-tim yang perlu memperbaiki kerusakan pada salah satu atau kedua mobil mereka supaya bisa siap dipacu keesokan harinya. Kondisi seperti ini pernah dialami tim Williams untuk mengganti monokok mobil George Russell yang rusak saat latihan di Baku, Azerbaijan, musim lalu.