Filippo Inzaghi, mantan penyerang Juventus dan AC Milan, meraih kesuksesan bersama klub barunya, Benevento Calcio. Inzaghi membawa klub peserta kompetisi kasta kedua di Italia itu promosi ke Serie A pada musim depan.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·6 menit baca
BENEVENTO, SELASA — Klub liga sepak bola kasta kedua Italia atau Serie B, Benevento Calcio, mencatat sejarah. Mereka menjadi klub pertama Serie B yang mendapatkan tiket promosi ke Serie A musim 2020-2021 atau musim depan. Selain itu, mereka menyamai rekor Ascoli yang lolos ke Serie A saat masih ada tujuh laga tersisa pada Serie B musim 1977/1978.
Keberhasilan Benevento tak lepas dari tangan dingin pelatihnya yang juga penyerang legendaris Italia, Filippo Inzaghi. Raihan itu pun menjadi catatan manis untuk Inzaghi bersaudara. Sebelumnya, tiga tahun terakhir, adik Filippo, Simone Inzaghi, telah menorehkan sejumlah tinta emas bersama Lazio di Serie A ataupun Piala Italia. Duo Inzaghi digadang-gadang akan menjadi dua pelatih bersaudara sukses di masa mendatang.
Benevento mengunci tiket promosi Serie A musim depan seusai menaklukkan Juve Stabia 1-0 lewat gol penyerang Marco Sau di menit ke-71 dalam laga kandangnya pada pekan ke-31, Selasa (30/6/2020) dini hari. Dengan kemenangan itu, klub berkostum oranye-kuning tersebut berhasil meraih 76 poin dari 31 laga.
Raihan Benevento itu tidak mungkin terkejar lagi oleh Crotone di peringkat kedua dengan koleksi 52 poin dari 31 laga walaupun laga regular masih tersisa tujuh pertandingan lagi. Adapun tiket promosi langsung Serie B ke Serie A hanya untuk klub peringkat pertama dan kedua, sedangkan klub peringkat ketiga hingga kedelapan harus menjalani laga play off untuk ke Serie A.
Selain itu, Benevento berhasil menyamai rekor Ascoli yang promosi ke Serie A ketika masih tersisa tujuh laga di Serie B, 42 tahun silam. Bahkan, klub berjuluk ”Gli Stegoni” itu telah meraih rekor poin tertinggi pribadi di Serie B dengan koleksi 76 poin.
Benevento bisa mempertajam rekornya mengingat masih ada 24 poin maksimal tersedia jika mereka mampu menyapu semua laga sisa dengan kemenangan. Jika terwujud, mereka dapat melampaui rekor poin tertinggi Serie B dengan 85 poin yang diciptakan Juventus ketika menjuarai Serie B musim 2006-2007.
Sentuhan magis
Secara keseluruhan, ini adalah kesempatan kedua Benevento berlaga di Serie A. Klub yang berdiri 1929 itu pertama kali mencicipi persaingan Serie A pada musim 2017-2018 seusai mereka promosi lewat jalur play off di Serie B musim 2016-2017. Namun, hanya semusim berkompetisi di Serie A, mereka langsung terdegradasi ke Serie B pada musim 2017-2018.
Kesuksesan Benevento ke Serie A tidak lepas dari sentuhan magis Filippo. Sejak menjadi arsitek klub asal Italia selatan per 22 Juni 2019, pelatih kelahiran Piacenza, Italia, 9 Agustus 1973, itu berhasil menyulap klub berlogo penyihir itu sebagai tim yang solid.
Paling tidak, dari 31 laga yang sudah diarungi, Benevento berhasil meraih 23 kemenangan, tujuh seri, dan satu kalah. Mereka menjelma sebagai klub paling produktif di Serie B musim ini dengan 56 gol dan memiliki pertahanan terbaik dengan hanya kemasukan 15 gol.
Kendati demikian, Filippo memilih merendah. Menurut dia, keberhasilan itu tidak lepas dari semua komponen klub dari pemain, staf pelatih, ofisial, hingga manajemen yang mendukung penuh perjalanan tim untuk meraih promosi ke Serie A musim depan.
Saya bahagia karena presiden dan direktur tim memberikan kepercayaan penuh pada tim ini. Kami juga memiliki pemain yang luar biasa yang berjuang di semua laga. (Filippo Inzaghi)
”Saya bahagia karena presiden dan direktur tim memberikan kepercayaan penuh pada tim ini. Kami juga memiliki pemain yang luar biasa yang berjuang di semua laga,” ujar mantan penyerang AC Milan itu dikutip Football-Italia, Senin (29/6/2020).
Kesuksesan duo Inzaghi
Membawa Benevento promosi ke Serie A musim depan dan kemungkinan menjuarai Serie B musim ini merupakan prestasi paling prestisius untuk Filippo sejak memulai karier sebagai pelatih kepala pada 2014. Sebelumnya, Filippo pernah menukangi AC Milan. Akan tetapi, pengalaman itu hanyalah setahun dan kontraknya tidak diperpanjang.
Selama menakhodai klub asal Milan dari 9 Juni 2014 hingga 16 Juni 2015 itu, Filippo mencatat 14 kemenangan, 13 seri, dan 13 kalah. Dengan persentase kemenangan 35 persen, dia gagal memberikan prestasi dan membawa kembali klub yang sempat dibelanya selama 2001-2012 itu kembali ke papan atas Serie A.
Lalu, Filippo memulai lagi kariernya dari bawah dengan menukangi Venezia pada 7 Juni 2016. Selama 7 Juni 2016 hingga 11 Juni 2018, dia berhasil membawa klub asal kota wisata air itu promosi ke Serie B, menjuarai Serie C 2016-2017, dan meraih trofi Piala Italia Lega Pro 2016-2017. Di Serie B 2017-2018, dirinya sempat membawa klubnya duduk di peringkat kelima atau zona play off untuk ke Serie A sebelum takluk dari Palermo di babak semifinal.
Secara keseluruhan, bersama Venezia, Filippo mencatat 47 kemenangan, 31 seri, dan 17 kalah. Lewat persentase kemenangan 49,47 persen itu, dia pun mendapatkan perhatian banyak klub Serie A. Pada 13 Juni 2018, dirinya ditunjuk menjadi arsitek klub Serie A Bologna. Namun, hanya seumur jagung, dirinya dipecat dari Bologna pada 28 Januari 2019.
Pemecatan itu karena buruknya statistiknya bersama klub tersebut, yakni hanya meraih empat kemenangan, delapan seri, dan 12 kalah. Persentase kemenangannya di klub itu hanyalah 16,67 persen.
Tidak menyerah
Kendati demikian, Filippo tidak menyerah. Dia membuktikan kariernya bisa bangkit bersama Benevento musim ini. Bahkan, dirinya digadang-gadang bisa mengikuti jejak sukses adiknya, Simone, yang berhasil menyulap Lazio menjadi klub papan atas Italia tiga musim terakhir ini.
Adapun saat ini Simone memang dikenal sebagai pelatih berbakat Italia. Sejak pertama kali menukangi Lazio per 3 April 2016 atau ketika meneruskan kursi panas yang ditinggal pelatih Stefano Pioli, karier Simone terus menanjak. Setidaknya, dia berhasil membawa Lazio juara Piala Italia 2018-2019 serta juara Piala Super Italia 2017 dan 2019.
Sekarang, Simone pun membawa Lazio sebagai penantang terkuat Juventus dalam perebutan gelar scudetto atau trofi juara Serie A. Kini, Lazio berada di peringkat kedua dengan 65 poin dari 28 laga atau hanya terpaut empat poin dari Juventus di puncak klasemen dengan 69 poin dari 28 laga. Dengan sisa 10 laga yang ada, tidak menutup kemungkinan Simone bisa membawa Lazio meraih scudetto ketiganya di musim ini.
Pengamat sepak bola Italia, Emmet Gates, dikutip Football-Italia, menilai, Simone bersama Gennaro Gattuso merupakan salah satu dari sedikit pelatih berbakat di Italia saat ini. Kalau konsisten, tidak menutup kemungkinan Simone maupun Gattuso akan menjadi pelatih sukses di level tertinggi. ”Bahkan, mereka bisa mengembalikan reputasi sepak bola Italia di Eropa maupun dunia,” katanya.
Jika bisa meneladani karier adiknya, Filippo akan membuat sejarah. Dia bisa membantu menasbihkan duo Inzaghi sebagai klan keluarga sepak bola yang sukses, baik sebagai pemain maupun pelatih. Ketika aktif sebagai pemain, Filippo dikenal sebagai penyerang cerdik yang mendulang banyak prestasi elite bersama Juventus, AC Milan, maupun timnas Italia.
Sementara itu, walaupun tak secemerlang kakaknya, Simone menjadi komponen utama ketika Lazio merajai Italia di akhir 1990-an dan awal 2000-an.
Lagi pula, tak banyak pesepak bola bersaudara yang sukses sebagai pemain dan pelatih. Sejauh ini, hanya duo Koeman asal Belanda, yakni Erwin Koeman dan Ronald Koeman, yang konsisten menjaga kariernya ketika menjadi pemain dan pelatih.
Sejarah kakak-adik
Bahkan, hanya duo Moreira dari Brasil, yakni Aimore Moreira dan Zeze Moreira, sebagai pelatih bersaudara yang meraih kesuksesan di level dunia. Aimore pernah menjadi pelatih timnas Brasil pada Piala Dunia 1962, sedangkan Zeze menjadi pelatih timnas Brasil pada Piala Dunia 1954. Hingga sekarang, keduanya memegang rekor sebagai satu-satunya kakak-beradik yang melatih timnas di level Piala Dunia.
Filippo pun mengakui banyak belajar dari sang adik. Dia sering menghubungi Simone untuk belajar mengenai kepelatihan. Dirinya menilai Simone sebagai pelatih modern yang bisa membuat timnya bermain dengan solid dan enak ditonton. ”Namun, semuanya butuh proses. Saya akan melakukan yang terbaik bersama Benevento,” kata Filippo, beberapa waktu lalu.