Musim Pembuktian Para Penantang Hamilton
Para pebalap Formula 1 mulai berdatangan di Spielberg, Austria, Kamis (2/7/2020), untuk memulai rangkaian seri pertama di Sirkuit Red Bull Ring, 3-5 Juli. Ini menjadi awal musim pembuktian para penantang Lewis Hamilton.
SPIELBERG, KAMIS — Sirkuit Red Bull Ring kembali menggeliat pekan ini. Para teknisi dan mekanik tim-tim Formula 1 mulai menyiapkan paddock, mobil balap, hingga pilihan ban untuk sesi latihan bebas pada Jumat (3/7/2020) pukul 16.00-17.30 WIB. Saat mesin-mesin prototipe itu mulai meraung, perburuan juara F1 yang sempat terhenti lebih dari 100 hari akibat pandemi Covid-19 akan kembali bergulir.
Para mekanik dan teknisi tim-tim Formula 1 bekerja dengan protokol kesehatan yang sangat ketat, apalagi pada Rabu ada penambahan 100 kasus baru positif Covid-19 dalam 24 jam di Austria. Ini jumlah kasus baru tertinggi sejak pertengahan April lalu. Pekan lalu, jumlah kasus baru tertinggi hanya 20 kasus dalam 24 jam. Kasus baru tertinggi pekan ini terdapat di kota Graz yang berjarak kurang dari 80 kilometer dari sirkuit serta Vienna dengan 24 kasus baru.
Menteri Kesehatan Austria Rudolf Anschober menegaskan, peningkatan kasus baru itu terkendali dan tidak memicu tanda bahaya. Namun, kedisiplinan pada protokol kesehatan tetap menjadi prioritas untuk mencegah gelombang kedua pandemi. Apalagi, berdasarkan laporan Speedweek, kamar hotel di Spielberg sudah terpesan 70-80 persen. Ini mengindikasikan ada pergerakan penggemar Formula 1 ke Spielberg meskipun balapan berlangsung tanpa penonton. Sementara area perkemahan di dekat sirkuit masih sepi.
Formula 1 pun tidak mau mengambil risiko dengan tetap mengisolasi semua personel tim dan pebalap. Aturan ketat berlaku dalam prosedur kerja hingga tata cara berkomunikasi. Bahkan, konsultan tim Red Bull Racing, Helmut Marco, mengatakan, ”Jika diperlukan, kontak hanya akan dilakukan melalui telepon.”
Protokol ketat juga dijalankan oleh pebalap Ferrari, Sebastian Vettel, dengan membawa mobil rumahnya sendiri untuk tempat tinggal di area sirkuit pada malam hari selama tes. Ini juga dilakukan oleh para pebalap lain. Sesi latihan bebas pertama (FP1) akan dimulai pada Jumat pukul 16.00-17.30 WIB, sedangkan latihan bebas kedua pukul 20.00-21.30 WIB. Latihan bebas ketiga bergulir pada Sabtu pukul 17.00-18.00 WIB, disusul dengan sesi kualifikasi pada pukul 20.00-21.00 WIB. Adapun balapan pada Minggu berlangsung pukul 20.10 WIB.
Babak baru
Saat latihan bebas bergulir, para pebalap akan memasuki babak baru untuk membuktikan diri paling siap bersaing menjadi juara dunia. Sebastian Vettel yang akan menjalani musim terakhir di Ferrari pun bersiap membuktikan diri. Dia akan mencurahkan seluruh kemampuan untuk mewujudkan target besarnya mengikuti jejak idolanya, Michael Schumacher, dengan meraih gelar juara F1 bersama tim ”Kuda Jingkrak”.
”Saya siap memberikan segalanya, bahkan jika ini tidak akan sama karena tanpa para penggemar yang mendukung kami. Trek di Austria seperti komedi putar yang berputar sangat cepat, tetapi saya sangat menyukai ini, khususnya karena (sirkuit) ini di pegunungan yang saya sukai,” ujar peraih empat gelar juara F1 bersama Red Bull Racing itu.
Vettel yang menjalani pemanasan dengan mobil SF71-H pekan lalu tetap optismistis bisa bersaing meskipun hasil tes pramusim dengan mobil SF1000 menunjukan Ferrari di bawah Mercedes dan Red Bull. Kecepatan SF1000 kalah dari Red Bull RB16 yang dipacu Max Verstappen serta Mercedes W11 yang dipacu oleh Hamilton dan Valtteri Bottas.
Bahkan, RB16 belum menunjukkan kemampuan terbaiknya saat tes di Barcelona. Saat Verstappen mencatatkan waktu kedua tercepat di bawah Bottas, dia menggunakan ban yang komponennya setingkat lebih keras, C4.
Peluang tim Kuda Jingkrak bersaing dengan Red Bull dan Mercedes menjadi semakin berat menyusul konfirmasi Kepala Tim Ferrari Mattia Binotto bahwa penggunaan komponen baru untuk meningkatkan performa mobil baru akan dilakukan pada seri ketiga di Hongaroring, Hongaria. Sementara Red Bull dan Mercedes dipastikan menggunakan komponen baru, termasuk aerodinamika dan pendingin mesin, pada seri perdana ini.
”Target kami adalah memasang komponen perbaikan pada balapan ketiga, 19 Juli di Hongaroring. Terlepas dari itu, terkait dengan pengembangan terkini mobil dalam beberapa pekan terakhir, kami banyak menganalisis perilaku mobil melalui simulasi serta bantuan para pebalap kami, dan apakah itu berguna akan dibuktikan di Austria,” kata Binotto seperti dikutip Crash.
”Kami tahu, saat ini kami tidak memiliki paket (mobil) yang tercepat. Kami sudah mengetahui itu sebelum berangkat ke Melbourne dan itu tidak berubah. Bisa dikatakan, sirkuit di Spielberg memiliki karakter yang berbeda dengan Montmelo dan temperatur udara akan lebih tinggi dibandingkan pada Februari,” lanjutnya.
”Di Austria, kami harus berusaha dan melakukan yang terbaik dalam setiap peluang, dan kemudian di Hongaria, dengan pengembangan baru yang kami lakukan, kami akan bisa melihat di mana sebenarnya kami dibandingkan dengan para pesaing, dengan memasukkan pengembangan yang dilakukan oleh para pesaing,” pungkas Binotto.
Pengembangan yang dilakukan tim lain, terutama Mercedes dan Red Bull, diyakini memperbaiki performa mereka di seri perdana ini. RB16 pun menjadi favorit juara, untuk melengkapi pencapaian Verstappen yang selalu finis terdepan di Red Bull Ring pada 2018 dan 2019. Sementara Mercedes fokus pada sistem pendinginan mesin untuk mengatasi masalah daya tahan saat dipacu di sirkuit yang panas itu. Pada 2018, Hamilton dan Bottas gagal finis di Spielberg karena masalah keandalan mobil.
Red Bull yang juga menguji komponen aerodinamika baru saat tes di Sirkuit Silverstone pekan lalu sangat optimistis musim ini akan memberi hasil yang maksimal. Apalagi, dalam tes itu, mereka bisa melakukan pit stop di bawah dua detik. Hal itu menegaskan, pola kerja tim Red Bull tetap efisien dalam protokol kesehatan yang ketat ini.
Detail-detail kerja di paddock itu sangat krusial pada musim balapan yang singkat dan padat. Musim ini, F1 baru dijadwalkan delapan seri dalam rentang 10 pekan. Seri pertama Formula 1 musim ini akan digelar di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, pada 5 Juli dan disusul seri kedua di sirkuit yang sama pada 12 Juli. Seri ketiga berlangsung di Hongaroring, Hongaria (19 Juli), kemudian dua balapan di Silverstone, Inggris (2 dan 9 Agustus). Balapan kedua di Inggris didedikasikan sebagai perayaan 70 tahun Formula 1. Tiga seri berikutnya akan berlangsung di Barcelona (16 Agustus), Belgia (30 Agustus), dan Italia (6 September).
”Ini akan menjadi tahun yang menarik, ini akan sangat ketat. Balapan akan padat dan cepat,” kata Kepala Tim Red Bull Racing Christian Horner.
”Dan bagi saya, ini terasa kami memasuki musim dengan persiapan yang lebih baik atau ini yang terbaik yang kami siapkan sejak mungkin 2013. Memasuki musim baru pada era hibrida mencerminkan persiapan terbaik saat jeda musim,” ujar Horner.
Saat ini, Red Bull menemukan momentum baru dengan memasuki tahun kedua kerja sama dengan Honda. Pemasok mesin asal Jepang itu melakukan pengembangan sangat signifikan untuk menghasilkan mesin yang bisa diandalkan untuk meraih juara. Untuk seri Austria ini, Honda membawa mesin baru dengan sejumlah perbaikan dari hasil tes di Barcelona. ”Kami sangat bergairah untuk kembali balapan,” kata Horner.
Rekor Hamilton
Performa mobil RB16 dan kematangan serta agresivitas Verstappen dinilai oleh juara dunia dua kali F1, Mika Hakkinen, akan menjadi tantangan besar bagi Hamilton. Selain Verstappen, Hakkinen menilai rekan senegaranya, Bottas, juga bakal menjadi penantang kuat Hamilton. Kedua pebalap yang haus gelar juara dunia itu akan menjadi tantangan bagi Hamilton yang memburu gelar ketujuh, menyamai rekor terbanyak sepanjang masa milik Schumacher.
Hamilton, yang menjadi target para pebalap lain untuk dikalahkan, juga mengusung misi pembuktian bahwa dirinya masih yang terbaik. Pebalap berusia 34 tahun itu mempersiapkan diri dengan lebih baik musim ini. Dia memanfaatkan jeda balapan akibat pandemi untuk memperbaiki kondisi fisiknya yang selama ini belum dilatih secara maksimal. Dia fokus pada otot-otot kecil yang akan membuat dirinya lebih bugar, kuat, dan memiliki daya tahan lebih bagus.
Hamilton juga mendapat suntikan motivasi lebih dengan respons positif kampanye antirasisme yang dia dengungkan di lingkungan F1. Selain menjadi katalisator para pebalap menyuarakan kesetaraan dalam keberagaaman ras, dia juga membuat Formula 1 menggulirkan program We Race as One serta perluasan kesempatan bagi orang dari berbagai latar belakang minoritas untuk terlibat. Pun Mercedes, timnya, mendengarkan permintaannya dengan mengubah warna mobil ”Panah Perak” menjadi ”Panah Hitam”. Bahkan, pada Kamis, Mercedes meluncurkan kostum balap serba hitam yang dikenakan oleh Hamilton dan Bottas. Semua ini membuat atmosfer di sekitar Hamilton sangat positif untuk menancapkan rekor.
Atmosfer positif itu menyempurnakan persiapan fisik yang dilakukan Hamilton. Kondisi fisik yang ekstra prima sangat krusial pada musim yang sangat padat ini, dengan ada dua kali tiga balapan beruntun dalam tiga pekan. Dua balapan awal dalam tiga balapan beruntun itu berlangsung di sirkuit yang sama, yaitu Red Bull Ring dan Silverstone.
Vettel menilai, dua kali balapan di sirkuit yang sama bisa menguntungkan karena ada banyak data dari balapan pertama untuk memperbaiki performa, baik itu setelan mesin maupun pemilihan ban. Hal yang sama disampaikan oleh pengganti Vettel musim depan, Carlos Sainz Junior, yang musim ini memacu McLaren.
”Dua kali balapan beruntun di sirkuit yang sama menghadirkan tantangan baru bagi semua orang dan kami perlu memastikan memanfaatkan itu sebaik mungkin. Saya tahu, saat lampu menyala pada Minggu, kami akan sangat siap untuk bertarung meraih posisi terbaik,” kata Sainz yang menjadikan musim ini sebagai pembuktian dirinya layak berada di Ferrari, sejajar dengan Charles Leclerc.
Sainz tidak mau menjadi pebalap pendukung Leclerc karena misinya adalah meraih juara dunia bersama Ferrari. Pebalap Spanyol itu baru akan memacu mobil Ferrari musim depan, tetapi pembuktian sudah dimulai musim ini.