Tak Hanya Meliput PON, Pers Diharapkan Mengeksplorasi Potensi Papua
Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua meluncurkan aplikasi pendaftaran bagi pers yang ingin meliput PON. Tak hanya meliput kegiatan olahraga, pers diharapkan turut mengeksplorasi potensi Papua.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH/FABIO COSTA
·4 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XX Provinsi Papua meluncurkan aplikasi pendaftaran bagi insan pers yang ingin meliput PON Papua, Rabu (1/7/2020) di Jayapura. Tak hanya untuk meliput kegiatan olahraga, nantinya, insan pers diharapkan turut mengeksplorasi potensi Papua agar semakin dikenal.
Ketua Harian Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional XX Papua Yunus Wonda mengatakan, peluncuran aplikasi pendaftaran bagi insan pers itu merupakan salah satu tahapan persiapan PON XX di Papua yang akan digelar tahun depan. Secara spesifik, insan pers yang ingin meliput PON Papua harus mendaftar melalui situs https://bidanghumas.ponxx2020papua.com. Pendaftaran dibuka selama 1 Juli hingga 31 Agustus 2020.
Untuk mendaftar, lanjut Yunus, insan pers harus memenuhi sejumlah syarat. Hal itu, antara lain, wartawan bersangkutan harus terverifikasi Dewan Pers, memiliki surat tugas yang ditandatangani pemimpin redaksi, kartu pers, KTP elektronik, kartu anggota organisasi pers, kartu Uji Kompetisi Wartawan, pas foto ukuran 4 x 6 dengan latar belakang merah berukuran 100 kilobyte, dan nomor Whatsapp.
Khusus untuk wartawan asing, mereka harus memiliki kartu pers, paspor, dan visa. ”Kami tidak membatasi jumlah wartawan yang ingin meliput PON XX di Papua. Wartawan asing juga dapat meliput ajang olahraga terbesar nasional yang baru pertama kali digelar di Papua ini,” kata Yunus sembari berharap organisasi pers bisa memfasilitasi wartawan yang ingin meliput pesta olahraga nasional empat tahunan itu.
Wakil Sekretaris Bidang Humas PB PON Papua Azis Matdoan menuturkan, pihaknya akan mendukung penuh kerja insan pers selama meliput di Papua nanti. Paling tidak, mereka akan menyediakan penginapan bagi wartawan dari luar Papua, akses internet yang memadai, sarana transportasi, hingga makanan halal.
”Kami akan menyiapkan layanan terbaik untuk insan pers selama bertugas di Papua,” ujarnya. PON Papua akan digelar di tiga tiga kluster untuk menggelar 37 cabang olahraga. Tiga kluster itu adalah Kota Jayapura dan Kabupaten Jayapura, Mimika, serta Merauke.
Angkat sisi lain
Sementara itu, Asisten II Sekretaris Daerah Pemerintah Provinsi Papua Muhammad Musaad berharap, wartawan yang datang ke Papua tak hanya meliput kegiatan olahraga semata. Namun, insan pers juga didorong membuat laporan mengenai sisi lain yang potensial di Papua, seperti kebudayaan dan pariwisata.
Di Kota Jayapura, misalnya, terdapat sejumlah destinasi wisata bahari di kawasan Teluk Youtefa. Adapun Kabupaten Jayapura menyimpan kekayaan budaya seni lukis kulit kayu hingga pemandangan alam Danau Sentani. ”Kami berharap insan pers dari seluruh wilayah Indonesia dan luar negeri yang berdatangan bisa turut memublikasikan keunikan dan potensi yang ada di Papua, terutama dari sisi budaya dan wisata,” tuturnya.
Ketua Seksi Wartawan Olahraga Persatuan Wartawan Indonesia (Siwo PWI) Pusat AA GWA Ariwangsa mengutarakan, PON Papua memang bukan hanya ajang olahraga semata. Lebih besar dari itu, PON Papua adalah alat untuk semakin mempererat atau merajut bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sejak pertama kali digelar di Solo, Jawa Tengah, pada 1948, PON sudah digelar merata dari wilayah barat Indonesia di Sumatera dan Jawa, hingga wilayah tengah condong ke timur di Kalimantan dan Sulawesi.
Sekarang, untuk pertama kalinya, PON akan digelar di wilayah paling timur Indonesia, yakni Papua. ”PON kali ini menyempurnakan bahwa ajang empat tahunan ini telah digelar merata dari barat hingga timur Indonesia. Jadi, nilai ajang ini sangat besar melebihi dari persaingan prestasi antar-atlet yang ada,” ujarnya ketika dihubungi dari Jakarta, Kamis (2/7/2020).
Maka, tambah Ariwangsa, insan pers yang akan ke Papua tidak hanya meliput kegiatan olahraga, tetapi juga hal-hal unik yang ada di sekitar, seperti potensi budaya dan wisata Papua. Itu juga bertujuan semakin mengenal dan mengenalkan Papua secara nasional bahkan internasional.
Komponen utama
Guna mendukung upaya itu, Siwo PWI Pusat berharap tugas insan pers selama di Papua bisa didukung secara penuh. Hal yang paling utama untuk diperhatikan, antara lain, akomodasi, transportasi, jaringan internet, dan ketersediaan listrik.
Seperti diketahui, PON Papua akan digelar di empat wilayah dengan jarak berjauhan. Untuk menjangkau semua wilayah itu, insan pers butuh akses mobilitas yang optimal. Kalau tidak, mereka akan terhambat untuk mengamati secara aktual semua kegiatan olahraga yang ada.
Beberapa lokasi penyelenggaraan kegiatan pun bukan di pusat kota. Untuk itu, harus ada jaminan jaringan internet dan listrik memadai agar semua laporan tersebut bisa segera tersiar. ”Dari koordinasi dengan Siwo PWI Papua, PB PON siap mendukung penuh tugas insan pers selama PON Papua. Kami berharap itu benar-benar terwujud karena insan pers memiliki peran penting untuk menggelorakan ajang tersebut,” kata Ariwangsa.