Satu per satu pemain NBA mundur dari kelanjutan musim. Situasi itu memaksa tim-tim, seperti LA Lakers dan Brooklyn Nets, berpikir keras jelang liga yang segera dimulai.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
ORLANDO, MINGGU — Tiga minggu jelang kelanjutan musim NBA, semakin banyak pemain yang memilih absen dalam proyek pemusatan pertandingan di Disney World Orlando, Florida. Absennya para pemain itu membuat tim NBA harus segera mencari pemain pengganti sekaligus beradaptasi dengan sistem permainan baru.
Tim Wilayah Timur Brooklyn Nets paling terdampak masalah ini. Dua pemain kunci mereka, DeAndre Jordan dan Wilson Chandler, memilih tidak berangkat ke Orlando. Jordan mundur setelah dinyatakan positif Covid-19 pada akhir Juni.
Chandler memutuskan fokus pada keselamatan keluarga. Dia ingin menghabiskan waktu dengan nenek dan tiga anaknya di tengah pandemi. ”Keputusan yang sulit tidak bisa bersama rekan tim, tetapi kesehatan keluarga merupakan prioritas utama saya,” kata small forward tersebut, dikutip dari ESPN.
Di tengah pandemi, para pemain tidak dipaksakan mengikuti kelanjutan musim. NBA membebaskan mereka menentukan ikut atau tidak. Dalam kondisi ini, tim tidak berhak melakukan intervensi walaupun pemain masih terikat kontrak.
Oleh karena itu, sejumlah pemain NBA memilih tidak bergabung. Selain duo Nets, ada juga Avery Bradley (Los Angeles Lakers) dan Trevor Ariza (Portland Blazers), yang lebih mementingkan keluarga. Adapun bintang Indiana Pacers, Victor Oladipo, memutuskan beristirahat setelah pulih dari cedera.
Pengamat NBA, Stephen A Smith, mengatakan, sangat wajar pemain tidak ingin tampil karena alasan pandemi. ”Terutama ketika itu berhubungan dengan keluarga. Misalnya saja Bradley, yang memiliki anak berusia enam tahun dengan problem pernapasan. Tentu itu tidak bisa dilarang,” ucapnya.
Keseimbangan terganggu
Situasi itu memaksa tim menyusun ulang strategi mereka. Nets bergerak cepat mengganti Jordan dan Chandler. Tim diperbolehkan merekrut pemain bebas kontrak dan G-League sebagai pengganti sehingga, menurut ESPN, Nets akan mengambil pemain yang tampil di G-League, kompetisi satu tingkat di bawah NBA.
Hal ini membawa masalah baru bagi tim. Pemain baru butuh waktu adaptasi dengan strategi dan rekan tim. Pelatih juga harus menyesuaikan sistem permainan karena kualitas pemain pengganti bisa dibilang berada di bawah standar pemain sebelumnya. Mereka juga hanya punya waktu tiga minggu sebelum liga dimulai.
Jordan menjadi kehilangan terbesar bagi Nets. Center bertubuh tinggi besar itu memproduksi 8-10 rebound dalam 24 menit bermain. Tanpanya, Nets akan kesulitan melaju jauh.
Tim yang paling dirugikan dengan keputusan pemain adalah calon kuat juara, LA Lakers. Mereka sudah mendapatkan pengganti Bradley dengan menghadirkan pemain bebas kontrak, JR Smith. Namun, peran Bradley sangat krusial musim ini.
Shooting guard itu hampir selalu tampil sebagai pemain mula. Meski kontribusi poinnya terbilang minim, peran Bradley tak tergantikan dalam pertahanan Lakers. Saat posisi bertahan, dia bisa menggantikan peran LeBron James untuk menjaga point guard lawan.
Musim ini, Lakers bermain tanpa point guard murni. Peran pengatur serangan itu diberikan kepada James, yang memang bisa bermain hampir di semua posisi. Alhasil, strategi itu membuat celah saat bertahan. James, dengan tinggi di atas rata-rata, kalah lincah dari point guard lawan. Di situlah peran Bradley.
Kontribusi Bradley tidak bisa digantikan oleh Smith yang lebih ahli dalam mencetak poin. Sementara itu, kehadiran Smith akan menjadi teka-teki bagi Lakers. Reuninya dengan James bisa saja membawa pengalaman juara seperti di Cleveland Cavaliers pada 2016.
Namun, Smith yang sudah berusia 34 tahun tidak sama seperti empat musim lalu. Dia minim bermain dalam dua musim terakhir. Musim ini, dia tidak bermain sekali pun di NBA. Adapun musim lalu, penembak andal tiga poin itu hanya bermain 11 kali untuk Cavaliers.
”Bradley adalah kehilangan besar buat kami. Kami akan coba gantikan peran itu dengan pemain yang sudah ada, seperti Alex (Caruso) dan Kentavious Cadwell-Pope. Keduanya punya pertahanan cukup baik. Kehadiran Smith bisa membantu dari faktor pengalaman,” kata Frank Vogel, Pelatih Kepala Lakers.
Situasi bisa lebih rumit bagi Lakers jelang menuju Orlando. Hingga saat ini, center veteran Dwight Howard masih bimbang untuk mengikuti kelanjutan musim. Sebelumnya, dia sempat setuju dengan gagasan musim harus dibatalkan karena bisa mengganggu perjuangan perlawanan rasial di AS.
Kelanjutan musim NBA semakin dekat. Mereka baru saja mengeluarkan jadwal pemanasan bagi 22 tim yang akan berlaga di Orlando. Setiap tim akan bertanding paling banyak tiga kali pada 22-27 Juli sebelum liga kembali dilanjutkan pada 30 Juli. (AP/REUTERS)