Formula 1 seri perdana musim ini di Red Bull Ring, Spielberg, Austria, bak drama yang mempermainkan emosi. Taktik dan optimisme pupus oleh kerusakan mobil Red Bull, sedangkan keraguan berubah menjadi podium bagi Ferrari.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
SPIELBERG, MINGGU — Valtteri Bottas menjadi orang paling bahagia pada balapan Formula 1 seri perdana musim 2020 di Sirkuit Red Bull Ring, Austria, Minggu (5/7/2020) malam. Dia finis terdepan mengalahkan rekan setimnya, Lewis Hamilton, dan melewati kondisi kritis potensi kerusakan sensor pada mobil Mercedes W11 yang dia pacu.
Andalan Ferrari, Charles Leclerc, dan pebalap muda McLaren, Lando Norris, juga tidak menduga bisa naik podium yang awalnya di luar jangkauan. Hasil penuh kejutan ini tak terlepas dari drama penalti lima detik Hamilton dan kerusakan mobil Red Bull yang dipacu Max Verstappen.
”Lewis sangat cepat hari ini, tetapi saya bisa mengendalikannya. Saya tak bisa menggunakan semua kerb dan pada titik tertentu. Saya sangat khawatir. Akan tetapi, kami berdua bisa finis,” ujar Bottas yang terakhir memenangi seri Austria sebelumnya pada 2017. Kemenangan ini disambut senyum bahagia kekasih Bottas, pebalap sepeda Tiffany Cromwell, di tepi sirkuit itu.
Balapan ini penuh tekanan bagi Bottas, meskipun ia konsisten memimpin balapan sejak awal. Tekanan terbesar adalah potensi kerusakan mobil akibat masalah sensor yang dialami oleh para pebalap Racing Point dan Williams yang menggunakan mesin yang sama dengannya, Mercedes.
Pada lap ke-43, Mercedes kembali memperingatkan Hamilton dan Bottas supaya menjauhi kerb atau gundukan pembatas lintasan karena terdeteksi masalah sensor pada mobil mereka. Kali ini, yang memberi peringatan adalah Direktur Teknik Mercedes James Allison.
”Valtteri, ini James. Tolong menjauh dari kerb. Ini genting,” bunyi pesan Allison yang juga ditujukan kepada Hamilton.
”Kita dalam kondisi terburuk dibandingkan mobil lainnya,” jawab Bottas kemudian.
Dia tidak bisa memacu mobilnya sekencang mungkin karena akan membuat mobil melindas kerb saat keluar tikungan. Dikhawatirkan, jika melindas kerb, masalah di sensor mobil W11 akan semakin parah akibat getaran yang ditimbulkan pada mobil. Namun, Bottas bisa menjaga keunggulannya meskipun dalam tekanan Hamilton yang terus mendekat.
Juara dunia F1 enam kali itu start dari posisi kelima, setelah mendapat hukuman mundur tiga posisi start, 90 menit menjelang balapan. Hukuman itu menyusul protes Red Bull dengan bukti baru terkait pelanggaran Hamilton saat bendera kuning pada kualifikasi ketiga, Sabtu.
Kerusakan mesin
Namun, hukuman itu diatasi oleh Hamilton dengan mudah. Dia hanya perlu 10 putaran untuk naik ke posisi ketiga setelah melewati pebalap McLaren, Norris dan pebalap Red Bull lainnya, Alex Albon. Hamilton membuntuti Max Verstappen hingga pebalap asal Belanda itu mengalami kerusakan mesin pada lap ke-12 dan tidak bisa melanjutkan balapan.
Ini mengakhiri upaya Verstappen meraih kemenangan ketiga beruntun di Red Bull Ring. Keandalan mesin jadi masalah bagi Red Bull yang memakai mesin Honda. ”Saya kehilangan tenaga dan terus masuk ke mode anti-stall. Ini bukan yang saya harapkan untuk mengawali musim,” kata Verstappen yang terlihat sangat kecewa.
Harapan Red Bull pun praktis bertumpu pada Albon. Saat safety car memasuki lintasan pada lap ke-52, Albon masuk pit dan mengganti ban keras dengan jenis lunak. Dia melepas posisi ketiga yang ditempati pebalap Racing Point, Sergio Perez. Target Albon adalah naik ke posisi kedua melewati Hamilton.
Ban baru itu membuat Albon jauh lebih cepat. Saat safety car meninggalkan lintasan pada lap ke-61, ia dua kali berusaha melewati Hamilton. Namun, naas, mobilnya keluar lintasan di tikungan ke-4 karena mobilnya bersenggolan dengan mobil Hamilton.
Albon terlempar ke posisi ke-13 dan hanguslah peluangnya naik podium. Di lap-lap akhir, mobil Albon juga mendadak kehilangan tenaga, hal serupa yang sebelumnya juga dialami rekan setimnya, Verstappen.
Insiden itu diselidiki dan berujung pada hukuman lima detik bagi Hamilton. Pebalap asal Inggris itu dinilai menghalangi lajur Albon saat hendak disalip. Mobil keduanya pun bersenggolan. Penalti itu lantas mengubah permainan karena membuat Leclerc dan Norris masing-masing naik podium kedua dan ketiga. Adapun Hamilton dinyatakan finis keempat pada akhir balapan itu.
Apes bagi Hamilton. Namun, hasil itu adalah berkah bagi Leclerc yang sempat kecewa dengan performa Ferrari SF1000. Sejak latihan bebas pada Jumat hingga kualifikasi pada Sabtu, SF1000 kalah cepat dari mobil-mobil lainnya. Pebalap muda Ferrari itu hanya bisa start dari posisi tujuh, tetapi terus memperbaiki posisinya hingga lap-lap akhir.
SF1000 menunjukan performa yang lebih baik saat menggunakan ban berkompon keras dan volume bahan bakar sedikit, seperti di 10 lap terakhir balapan di Austria. ”Saya tidak mengharapkan ini (finis kedua). Sebuah kejutan besar. Kami mendapat sedikit keberuntungan dengan hukuman Lewis dan beberapa kecelakaan. Masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan,” ujar Leclerc dalam wawancara dengan mantan juara dunia F1, Jenson Button, di Sky Sports seusai balapan itu.
McLaren bangkit
Norris pun mendapat kejutan besar yang membuat timnya di garasi berjingkrak-jingkrak. Bahkan, CEO McLaren Racing Zak Brown menyalami semua orang yang dia jumpai di pit setelah mengetahui Norris finis ketiga. Ini pencapaian besar bagi McLaren yang sempat mengalami krisis finansial, bahkan nyaris bangkrut dan hendak dijual, akibat pandemi Covid-19.
Saya tidak bisa berkata-kata. Saya sangat bangga pada tim ini. Kami bangkit dari posisi kami beberapa tahun lalu. (Lando Norris)
”Saya tidak bisa berkata-kata. Saya sangat bangga pada tim ini. Kami bangkit dari posisi kami beberapa tahun lalu,” ujar Norris yang kini tercatat sebagai pebalap Inggris termuda yang meraih podium, yaitu dalam usia 20 tahun dan 235 hari.
Ia melampaui pencapaian rekan senegaranya, Hamilton. Di sejarah Formula 1, hanya Max Verstappen dan Lance Stroll yang lebih muda ketika meraih podium atau finis tiga besar. Tidak kalah istimewanya, bagi Norris, itu adalah podium pertamanya di ajang balap Formula 1.
Adapun Sebastian Vettel, pebalap Ferrari lainnya, finis di posisi ke-10 untuk pertama kalinya. Juara dunia F1 empat kali itu mengawali musim ini dengan sangat buruk, menyusul performa SF1000 yang kurang kompetitif. Vettel sebenarnya beruntung bisa mendapat satu poin dari seri perdana ini mengingat ada tujuh pebalap lainnya yang gagal finis.
Formula 1 seri kedua masih akan bergulir di Red Bull Ring pada 10-12 Juli. Ini akan menjadi balapan yang lebih seru dan ketat karena semua tim memiliki data untuk perbaikan performa. Ini bisa menjadi ajang pembalasan bagi Red Bull yang strateginya sempat menjanjikan untuk bisa menjinakan Mercedes, tim yang terbukti masih tangguh di musim ini.
Tidak seperti balapan Formula 1 biasanya, balapan perdana musim 2020 di Austria ini digelar tanpa penonton. Perayaan juara pun terlihat janggal. Alih-alih di podium khusus yang tinggi, selebrasi penyerahan trofi dan tradisi membuka sampanye digelar di garis start lintasan.
Mobil-mobil para pemenang, yaitu milik Bottas, Leclerc, dan Norris, pun diparkir di sana. Bukan di parc ferme seperti biasanya. Ini merupakan bagian dari protokol kesehatan untuk membatasi penyebaran virus korona baru di ajang balap F1.