Keteledoran saat mengembalikan bola untuk servis, yang dengan keras mengenai hakim garis, membuat Novak Djokovic didiskualifikasi dari AS Terbuka. Turnamen Grand Slam ini dipastikan menghasilkan juara baru.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
NEW YORK, MINGGU — Kejutan terjadi pada babak keempat tunggal putra Grand Slam Amerika Serikat Terbuka di Flushing Meadows, New York, dengan tersingkirnya petenis nomor satu dunia, Novak Djokovic, pada babak keempat. Bukan karena dikalahkan lawannya, Djokovic tersingkir karena didiskualifikasi.
Hal itu terjadi setelah bola yang dipukulnya ke belakang dengan keras ke lapangan memantul dan mengenai leher salah satu hakim garis. Momen tersebut terjadi saat Djokovic berhadapan dengan petenis Spanyol, Pablo Carreno Busta, di Stadion Arthur Ashe, Pusat Tenis Nasional Billie Jean King, Minggu (6/9/2020).
Setelah kehilangan servis pada gim ke-11 set pertama, yang membuatnya tertinggal, 5-6, Djokovic mengembalikan bola dengan memukulnya ke belakang lapangan tanpa melihat arah. Bola pun mengenai leher hakim garis perempuan hingga membuatnya terjatuh.
Djokovic terkejut, langsung meminta maaf, lalu menghampiri hakim garis yang mendapat pertolongan tim medis tersebut. Beberapa menit kemudian, hakim garis tersebut meninggalkan lapangan.
Setelah terjadi diskusi dengan dua ofisial turnamen di dekat net sekitar 10 menit, termasuk dengan referee turnamen, Soeren Friemel, Djokovic menyalami Busta, lalu meninggalkan lapangan. Wasit pertandingan, Aurelie Tourte, mengumumkan, Djokovic didiskualifikasi. Petenis Serbia ini tak menghadiri konferensi pers melalui konferensi video.
Meski hakim garis dinyatakan tak terluka, tindakan Djokovic membuatnya didiskualifikasi. ”Berdasarkan buku peraturan Grand Slam, menyusul tindakannya dengan sengaja memukul bola dengan tidak berhati-hati dan berbahaya, serta mengabaikan konsekuensinya, wasit turnamen AS Terbuka membatalkan penampilan Novak Djokovic dari AS Terbuka 2020,” demikian pernyataan Asosiasi Tenis AS Terbuka (USTA).
Dengan pencoretan tersebut, Djokovic akan kehilangan semua poin peringkat yang didapat dari AS Terbuka 2020. Dia pun dikenai denda, yang diambil dari uang yang dia dapat dalam turnamen, sebagai tambahan atas setiap atau semua denda yang dikenakan sehubungan dengan insiden tersebut.
Busta, yang selalu dikalahkan Djokovic pada tiga pertemuan sebelumnya, tak melihat kejadian tersebut sejak awal. ”Saya merayakan momen mematahkan servis dengan pelatih. Ketika melihat hakim garis, saya terkejut. Saya tak pernah menduga ada kejadian seperti ini saat melawan Novak. Ini tidak disengaja, Novak hanya sedang sial,” komentar Busta yang mencapai semifinal AS Terbuka 2017.
”Saya pikir, semua pengawas turnamen telah melakukan tugas dengan baik, tetapi Novak tidak beruntung. Meski bola itu mendarat beberapa inci dari hakim garis, dia akan tetap didenda,” komentar unggulan kelima, Alexander Zverev. Petenis Jerman tersebut lolos ke perempat final setelah mengalahkan Alejandro Davidovich Fokina, 6-2, 6-2, 6-1.
McEnroe
Djokovic hanyalah salah satu dari banyak petenis yang didiskualifikasi dari turnamen karena melakukan pelanggaran saat turnamen. Salah satu momen terkenal lain adalah ketika petenis temperamental, John McEnroe, dikeluarkan dari Australia Terbuka 1990.
Ketika berhadapan dengan Mikael Pernfors (Swedia) pada babak keempat, McEnroe mengintimidasi salah satu hakim garis dan melampiaskan emosi dengan berkali-kali membanting raket. Setelah tiga kali mendapat peringatan, McEnroe dikeluarkan dari turnamen.
Sejumlah mantan petenis, seperti Tracy Austin, Martina Navratilova, dan Greg Rusedksi, menyesalkan kejadian tersebut. Namun, ofisial turnamen dikatakan telah mengambil keputusan dengan benar.
”Novak seharusnya menghadiri konferensi pers dan meminta maaf. Kita harus bertanggung jawab atas apa yang dilakukan, betapa pun sulitnya situasi tersebut,” ujar Rusedksi.
Djokovic kemudian meminta maaf dengan memberi pernyataan melalui akun media sosialnya. ”Semua situasi ini membuat saya sangat sedih dan hampa. Saya mengecek kondisi hakim garis dan pihak turnamen mengatakan, dia dalam kondisi baik. Saya sangat menyesal dan meminta maaf telah membuatnya tertekan. Saya sangat ceroboh. Perbuatan saya salah. Saya tidak menyebut namanya untuk menghomati privasinya. Tentang diskualifikasi, saya menjadikan ini pelajaran dan evaluasi untuk saya sebagai petenis dan manusia. Saya meminta maaf kepada panitia turnamen dan semua yang terpengaruh perilaku saya,” ujar Djokovic.
Dengan tersingkirnya Djokovic, rekor kemenangan 26-0 sejak awal 2020 pun terhenti. Djokovic gagal mendekati prestasi dua rivalnya, Roger Federer dan Rafael Nadal, dalam perolehan gelar juara Grand Slam. Djokovic tetap pada 17 gelar Grand Slam, sedangkan Nadal dengan 19 gelar dan Federer 20 gelar.
Dengan demikian, persaingan tunggal putra Grand Slam pun akan melahirkan juara baru untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Petenis terakhir yang melakukan itu adalah Stan Wawrinka yang menjuarai AS Terbuka 2016. Setelah itu, dalam 13 turnamen terakhir, hingga Australia Terbuka 2020, gelar juara didapat ”Big Three” (Federer, Nadal, dan Djokovic).
Hingga babak keempat sesi Minggu siang selesai, tunggal putra meloloskan Busta dan Zverev ke perempat final. Ini menjadi perempat final kedua Busta dan yang pertama bagi Zverev di Flushing Meadows.
Pada tunggal putri, langkah dua juara Grand Slam dihentikan petenis tuan rumah. Mereka adalah Angelique Kerber dan Petra Kvitova. Kerber kalah dari Jennifer Brady, 1-6, 4-6, sedangkan Kvitova dikalahkan Shelby Rogers, 6-7 (5), 6-3, 6-7 (6). (AP/AFP)