Dua seri MotoGP di Sirkuit Misano berpotensi didominasi para pebalap Yamaha, seperti saat di Jerez. Setelah terpuruk di Brno dan Spielberg, para pemacu M1 menunjukkan sinyal kebangkitan di San Marino.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
MISANO, JUMAT — Motor YZR-M1 seperti menemukan habitatnya saat dipacu di Sirkuit Misano Marco Simoncelli, dengan lapisan aspal baru. Para pebalap Yamaha pun mendominasi dua sesi latihan bebas MotoGP seri San Marino, Jumat (11/9/2020). Ini sinyal kuat kebangkitan para pemacu M1 yang terpuruk dalam tiga balapan sebelumnya di seri Ceko, Austria, dan Styria. Dua balapan di San Marino menjadi peluang emas bagi Fabio Quartararo untuk mengokohkan posisinya di puncak klasemen.
Dua seri MotoGP di Misano menjadi sangat krusial dalam persaingan juara musim ini yang menyisakan sembilan balapan dalam rentang 11 pekan. Quartararo kini masih memuncaki klasemen dengan nilai 70, hanya tiga poin dari Andrea Dovizioso di posisi kedua. Posisi ketiga ditempati oleh Jack Miller (56 poin), disusul Brad Binder (49) dan Maverick Vinales (48). Persaingan ketat di papan atas ini membutuhkan konsistensi performa motor di setiap seri, sesuatu yang belum muncul hingga lima seri yang telah bergulir.
Yamaha, Ducati, KTM, Honda, dan Suzuki belum bisa tampil konsisten di level tinggi untuk terus meraih podium. Yamaha, yang berjaya dalam dua seri awal di Jerez, performanya anjlok di Ceko dan semakin parah saat dua balapan di Austria. Kondisi itu membuat peluang pebalap Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, turun dari posisi dua ke posisi lima. Sementara pebalap andalan Petronas Yamaha SRT masih bisa mempertahankan posisinya di puncak klasemen, tetapi ditempel ketat oleh pebalap Ducati, Andrea Dovizioso.
Persaingan Quartararo dan Dovizioso akan berlanjut akhir pekan ini dan pekan depan di Misano. Seri keenam dan ketujuh MotoGP ini berpotensi menjadikan salah satu dari mereka di atas angin. Namun, sejarah mencatatkan Yamaha sebagai tim yang sangat kuat di Misano. Musim lalu, empat pebalap Yamaha menempati posisi kedua hingga kelima (Quartararo, Vinales, Valentino Rossi, Franco Morbidelli) di bawah pemenang balapan Marc Marquez (Repsol Honda). Kini, tanpa Marquez yang absen karena cedera retak humerus lengan kanan, para pebalap Yamaha berpotensi merajai Misano.
Sinyal kebangkitan Yamaha itu terlihat sejak sesi latihan bebas pertama (FP1), Jumat pagi, dan berlangsung hingga FP2 pada sesi siang. Vinales menjadi pebalap tercepat FP1 dengan 1 menit 32,198 detik, disusul Quartararo yang terpaut 0,550 detik. Pada FP2, giliran Quartararo yang mencetak waktu tercepat 1 menit 32,189 detik, disusul dua pemacu M1 lainnya, Vinales dan Franco Morbidelli (Petronas SRT). Adapun Valentino Rossi di posisi keenam di bawah dua pebalap KTM, Pol Espargaro dan Iker Lecuona.
”Kami sangat senang karena kami ada keterbatasan mesin. Namun, apa pun itu, kami bisa melalui dua balapan yang sulit (di Austria) dan kami tahu pasti di mana letak sejumlah kesalahan teknis. Kami terus termotivasi, Misano adalah trek yang saya sukai,” ujar Vinales kepada MotoGP.
Terkait masalah keandalan mesin Yamaha yang membuat dirinya menggunakan mesin keempat pada seri keenam ini, Vinales tetap melihat situasi itu dari sisi positif. Dia tidak mau terlalu memikirkan mesin yang kini kuotanya tinggal tersisa satu untuk dirinya.
”(Sisa satu mesin) berarti kami memiliki lebih banyak peluang untuk bertarung. Di sini treknya tidak terlalu kritis, kami bisa menggunakan strategi tenaga mesin, sedangkan di Austria kami perlu menggunakan seluruh tenaga. Di sini sangat berbeda. Namun, kami terus berkonsentrasi. Saya tidak terlalu fokus pada mesin, dan fokus pada diri saya sendiri, berusaha semaksimal mungkin di setiap putaran dan setiap latihan. Kita lihat saja, trek terlihat sangat bagus dengan aspal baru,” tutur pebalap asal Spanyol itu.
Misano merupakan sirkuit yang sangat disukai oleh Vinales yang meraih pole position pada musim lalu dan finis ketiga. ”Seharusnya (motor Yamaha unggul), itu ada di atas kertas, tetapi siapa yang tahu. Namun, trek ini bagus untuk saya. Saya sangat senang balapan di sini, di Misano, saya juga mencintai Italia. Jadi saya ingin berada dalam suasana hati yang terbaik untuk meraih performa terbaik tahun ini,” ucap Vinales.
Optimisme para pebalap Yamaha berkebalikan dengan para pebalap Ducati yang kembali mengalami masalah daya cengkeram ban. Mereka tidak menunjukkan performa yang meyakinkan di Misano pada kedua sesi latihan itu. Dovizioso hanya di posisi ke-11 pada FP2, membaik dua tingkat dari FP1. Rekan setimnya, Danillo Petruci, juga kesulitan dengan menempati posisi ke-17 pada sesi pagi dan posisi ketujuh pada sesi siang. Pebalap tim satelit Pramac Ducati yang sangat kompetitif di Austria, Jack Miller, di posisi ketujuh pada FP1 dan ke-16 pada FP2.
Ducati kembali mengalami kesulitan dengan daya cengkeram ban pada trek yang banyak tikungan seperti di Misano. Mereka pun menguji sejumlah kombinasi ban depan keras dan medium serta ban belakang medium dan lunak. Yamaha sangat kuat dengan ban belakang berkompon lunak. Vinales menggunakan kombinasi ban depan belakang berkompon lunak-lunak seperti Morbidelli, sedangkan Quartararo melesat dengan kompon keras-lunak.
Penggunaan ban lunak menjadi kunci performa Yamaha untuk memaksimalkan keunggulan mereka di tikungan. Ban lunak memberi daya cengkeram yang lebih besar sehingga M1 bisa menikung dengan kecepatan tinggi. Kompon lunak juga memberikan kestabilan saat pengereman keras menjelang tikungan yang menjadi kompromi Yamaha untuk menambal defisit kecepatan puncak di trek lurus dibandingkan dengan tim-tim pesaingnya.
Performa positif pada FP1 dan FP2 ini menjadi modal penting bagi para pebalap Yamaha untuk meraih posisi start di baris terdepan pada sesi kualifikasi, Sabtu (12/9/2020), mulai pukul 19.10 WIB.