Los Angeles Lakers mencuri gim keempat final Wilayah Barat lewat agresivitas para pemain bertubuh besar. Lakers pun kini berada di atas angin setelah memimpin seri 3-1 atas Denver Nuggets.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
ORLANDO, JUMAT — Para pemain bertubuh besar Los Angeles Lakers terbangun dari mimpi buruknya. Setelah penampilan mengecewakan dua hari lalu, para raksasa tim, Dwight Howard dan Anthony Davis, memimpin kemenangan Lakers lewat agresivitasnya di area dalam.
Howard dan Davis, yang hanya mengombinasikan 3 rebound sebelumnya, hari ini tampil perkasa dengan total 16 rebound. Peran dua pebasket setinggi 2,08 meter ini menjadi kunci kemenangan Lakers atas Nuggets, 114-108, pada gim keempat final Wilayah Barat, Jumat (25/9/2020) waktu Indonesia, di ”gelembung” Orlando.
Kontribusi itu membantu Lakers unggul dalam rebound atas Nuggets 41-33. Adapun dalam seri ini, setelah empat gim, penguasa dalam urusan rebound terbukti selalu berhasil merebut pertandingan.
Dari sekian banyak rebound, 12 kalinya merupakan offensive rebound untuk Lakers. Dari situ, Lakers mampu membuat 25 poin dari kesempatan kedua mencetak angka. Jumlah itu sangat timpang dibandingkan dengan Nuggets yang hanya memperoleh 6 poin dari kesempatan kedua.
”Komitmen tim ini jauh lebih baik daripada di gim sebelumnya,” kata Pelatih LA Lakers Frank Vogel dalam konferensi pers saat ditanya tentang keunggulan rebound dan energi timnya dalam gim tersebut.
Howard, sang center veteran, menjawab kepercayaan Vogel untuk bermain pertama kalinya sejak menit awal. Pemain setinggi 2,11 meter itu menghasilkan double double berupa 12 poin dan 11 rebound. ”Dia adalah hewan buas,” puji rekannya sekaligus pemimpin tim, LeBron James.
Mesin skor tim
Adapun Davis tidak hanya membantu dalam rebound. Dia juga sangat dominan menjadi mesin skor tim dengan sumbangan 34 poin. Akurasinya mencapai 67 persen. Dia bersama James (26 poin) mengombinasikan 60 poin untuk tim.
Pelatih Nuggets Mike Malone kecewa karena timnya tidak mampu menunjukkan agresivitas untuk rebound seperti di gim 3. ”Ini adalah final wilayah. Kita harus bisa mengambil rebound. Namun, terlihat banyak titik yang kosong hari ini,” katanya.
Davis tidak hanya membantu dalam rebound. Dia juga sangat dominan menjadi mesin skor tim dengan sumbangan 34 poin.
Laga ini berlangsung ketat sejak awal. Lakers nyaris selalu memimpin, tetapi didekati terus oleh Nuggets. Guard Nuggets, Jamal Murray, yang mencetak 32 poin dan 8 asis, sangat merepotkan pertahanan Lakers.
Laju Murray seperti tidak bisa terhentikan. Percaya dirinya begitu tinggi. Salah satu lemparannya sampai dipuji oleh komentator pertandingan. Dia membuat gaya lemparan mirip legenda hidup Michael Jordan. Saat melompat, dia berpura-pura ingin menombok bola, tetapi justru melakukan lay-up dalam posisi sulit.
Melihat itu, James tidak mau tinggal diam. Di separuh kuarter terakhir, James mengambil inisiatif untuk menjaga Murray. Dia meminta kepada sang pelatih untuk mengambil tugas guard veteran, Rajon Rondo.
”Dia adalah pemain yang paling panas di gelembung saat ini. Saya tahu momentum ada di Jamal. Dia spesial,” ucap James tentang alasannya meminta berhadapan dengan Murray.
Alhasil, James sukses menghentikan Murray. Pemain berjuluk ”sang raja” ini lebih unggul dalam satu lawan satu. Keunggulan tinggi badan dan fisik atletis membuat Murray tertahan di momen krusial. Nuggets, yang hanya tertinggal tipis, 94-97, pun menjadi macet serangannya.
Di sisi lain, agresivitas skuad asuhan Vogel juga memaksa pemain Nuggets mendapat banyak pelanggaran. Bintang Nuggets Nikola Jokic harus keluar dari lapangan sejenak karena sudah menerima lima pelanggaran di awal kuarter keempat. Hal itu pun mengganggu momentum Nuggets.
Jokic tampil kurang maksimal hari ini dengan hanya menyumbang 16 poin dan 7 rebound. Masalah pelanggaran membuatnya hanya bisa tampil 36 menit. Adapun duetnya, Murray, bermain selama 45 menit.
Keunggulan seri 3-1 membuat Lakers di atas angin. Mereka tinggal butuh satu kemenangan lagi untuk lolos ke final NBA, pencapaian yang terakhir kali terjadi pada dekade lalu, yaitu 2010.
Bagi Nuggets, titik ini merupakan momen mereka untuk bangkit. Berkaca dari dua seri sebelumnya melawan LA Clippers dan Utah Jazz, mereka berhasil membalikkan keadaan setelah tertinggal 1-3 lebih dulu.
”Kami banyak mengalami gangguan sepanjang pertandingan ini. Kami seharusnya bisa bermain lebih baik lagi,” ucap Murray. (AP)