Barcelona menaklukkan Celta Vigo, 3-0, pada laga tandang, Jumat dini hari WIB. Ansu Fati menyumbang satu gol. Ia menjaga penampilan gemilang di awal musim dengan selalu mencetak gol di dua laga awal musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
VIGO, JUMAT — Penyerang muda, Ansu Fati, menjadi sosok yang paling krusial bagi Barcelona di era Ronald Koeman. Tidak hanya menciptakan gol, Fati juga terlibat dalam pertahanan tim ketika ”El Barca” menumbangkan Celta Vigo, 3-0, pada laga kedua Liga Spanyol, Jumat (2/10/2020) dini hari WIB, di Stadion Abanca Balaidos.
Fati menciptakan gol pembuka bagi Barcelona di menit ke-11 setelah menerima umpan Philippe Coutinho. Gol itu merupakan satu-satunya tembakan ke arah gawang yang ia lakukan selama 72 menit bermain dalam laga itu.
Dua gol lain ”El Barca” tercipta lewat bunuh diri bek Celta, Lucas Olaza, di menit ke-51, dan sepakan bek sayap, Sergi Roberto, di menit akhir pertandingan. Kemenangan itu menjadi raihan tiga poin perdana Barcelona di kandang Celta dalam lima musim terakhir.
Meskipun baru akan berusia 18 tahun, 31 Oktober mendatang, permainan Fati sudah mampu mengimbangi tiga penyerang senior Barcelona, yaitu Lionel Messi, Antoine Griezmann, dan Coutinho. Fati bermain tidak canggung. Bahkan, dalam dua laga Barcelona di musim ini, Fati memimpin daftar pemain tersubur ”Blaugrana” dengan tiga gol.
Dalam pertandingan di Abanca Balaidos, Fati menjadi pemain yang paling banyak melakukan dribel sukses dengan empat kali kesempatan. Adapun Messi, yang selama ini dikenal gemar menggiring bola untuk membongkar pertahanan lawan, hanya dua kali mampu melakukan dribel sukses.
Peran di pertahanan
Tidak hanya dari sisi penyerangan, Fati juga berperan besar dalam permainan bertahan ”El Barca”. Fati melakukan dua kali tekel sukses untuk merebut bola dari kaki pemain Celta. Jumlah itu menjadi tekel yang terbanyak bagi pemain Barcelona di laga itu.
Selain Fati, jumlah tekel itu juga dilakukan oleh Coutinho dan Roberto. Bahkan, jumlah tekel Fati lebih banyak daripada total tekel bek tengah Barcelona, Gerard Pique, yang hanya satu kali melakukan tekel. Pertahanan yang dilakukan semua pemain, termasuk penyerang, itu penting karena Barca bermain dengan sepuluh orang saja pada menit ke-42 karena Clement Lenglet dikartu merah.
Roberto menilai Fati akan memiliki peran penting bagi Barcelona di musim ini. Ia pun berharap seluruh pihak tidak memberikan harapan berlebihan kepada Fati karena usianya yang masih muda.
”Dia masih sangat muda, tetapi telah menunjukkan dirinya pantas bermain bagi Barcelona. Kami berharap Fati mampu menjaga penampilannya ini, kami yakin ia bisa melakukan itu karena selalu bekerja keras,” kata Roberto, dilansir Sport, Jumat.
Sejak menjalani debut di musim lalu, Fati telah bermain dalam 27 pertandingan di Liga Spanyol dan telah 10 kali mencetak gol. Jumlah gol Fati itu sudah melebihi total gol Messi di dua musim awal bermain untuk tim senior ”El Barca” yang menciptakan tujuh gol. Fati menjadi pemain kedua Barcelona sepanjang sejarah, setelah Bojan, yang mengemas 10 gol di Liga Spanyol dalam usia 17 tahun.
Koeman pun memuji penampilan Fati yang dinilai memiliki peran yang sama dengan Messi di laga itu. Koeman menambahkan, dirinya menuntut seluruh pemainnya untuk bekerja keras dengan atau tanpa bola. Hal itu bertujuan untuk membantu tim membuka ruang di zona pertahanan lawan sekaligus untuk memperkuat sisi pertahanan tim.
Dalam dua laga awal Liga Spanyol, ”El Barca” belum kebobolan. ”Fati dan Messi bermain sangat baik, seperti seluruh anggota tim,” kata Koeman.
Ia pun yakin skuadnya mampu bermain semakin baik di laga-laga selanjutnya. ”Sejak hari pertama saya melihat seluruh pemain sangat menginginkan kemenangan dan berambisi untuk melakukan balas dendam atas hasil buruk di musim lalu. Mereka berkomitmen penuh dengan berlatih sangat keras dan berintensitas tinggi sehingga kami akan menjadi tim lebih baik melebihi yang setiap orang pikirkan,” ujar pelatih berkebangsaan Belanda itu.
Dengan dua kemenangan di laga awal, Barcelona berada di posisi lima klasemen sementara Liga Spanyol. ”El Barca” hanya berselisih satu poin dari Getafe yang memuncaki klasemen. Meski begitu, Barcelona masih memiliki tabungan satu laga dibandingkan dengan Getafe.
Sementara itu, Pelatih Celta Vigo Oscar Garcia memuji penampilan Barcelona yang mampu bermain sebagai sebuah tim yang solid. Meskipun Celta memiliki keunggulan jumlah pemain, setelah bek Barcelona, Clement Lenglet, dihukum kartu merah di menit ke-42, pola pertahanan yang melibatkan 10 pemain menyulitkan Celta menghasilkan peluang di depan gawang ”El Barca”.
”Kami kurang memiliki kualitas di penyelesaian akhir. Dengan kondisi pemain yang ada, saya pikir kami telah berjuang maksimal, tetapi sulit untuk mengimbangi Barcelona,” kata Garcia dikutip Marca. (AFP)