Kegagalan merekrut pemain-pemain yang diincar selama bursa transfer bisa menjadi tekanan khusus bagi Manchester United. Skuad MU yang ada saat ini akan diuji hebat oleh Tottenham Hotspur pada Liga Inggris, Minggu malam.
Oleh
DOMINICUS HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
MANCHESTER, SABTU — Manajer Manchester United Ole Gunnar Solskjaer berkesempatan membuktikan timnya bisa kompetitif dengan skuad yang ada saat menjamu Tottenham Hotspur di Stadion Old Trafford, Minggu (4/10/2020). Kemenangan bisa membantu MU mengatasi tekanan di bursa transfer menjelang penutupan, Senin (5/10/2020).
Tidak seperti klub-klub elite Liga Inggris lainnya yang sudah mendapatkan sejumlah pemain baru yang diinginkan, MU kini baru mendapatkan satu pemain berkualitas, yaitu gelandang Donny van de Beek dari Ajax Amsterdam. Menjelang penutupan bursa transfer pemain, belum ada kabar menggembirakan dari penyerang Borussia Dortmund, Jadon Sancho, yang menjadi incaran utama MU.
Selain Sancho, MU dikabarkan juga memburu penyerang Barcelona, Ousmane Dembele, untuk dijadikan pemain pinjaman. Namun, Pelatih Barcelona Ronald Koeman, menurut Manchester Evening News, belum mengetahui rencana itu.
Situasi ini mempersulit MU yang punya ambisi meraih trofi pada musim ini, baik di kompetisi domestik maupun Eropa. ”Para fans MU sudah tahu siapa target utama klub sejak awal (Sancho). Hal inilah yang menimbulkan frustrasi,” ujar mantan bek MU, Rio Ferdinand.
Menurut Ferdinand, MU sangat membutuhkan pemain baru di posisi bek sayap kiri dan penyerang sayap kanan. Ketika musim baru sudah bergulir, para pemain baru yang dibutuhkan itu tidak kunjung datang.
Berlawanan dengan ekspektasi
Situasi itu berlawanan dengan ekspektasi tinggi Solskjaer tentang kemampuan klubnya. April lalu, ia berkata, MU adalah klub bermodal besar yang bisa mengeksploitasi bursa transfer dengan mudah. Kala itu, ia membayangkan banyak klub bakal mengalami kesulitan finansial akibat pandemi Covid-19 sehingga terpaksa menjual para pemain. MU bisa memanfaatkan situasi itu.
Namun, realitas tak seindah angan-angannya. Klub-klub lain justru lebih agresif merekrut pemain incaran. ”Istilah eksploitasi merupakan pilihan kata saya yang buruk. Kami juga kehilangan banyak uang seperti klub lain,” ujar Solskjaer.
Terkait dengan situasi itu, Solskjaer kini berusaha meyakinkan publik bahwa MU saat ini punya kedalaman skuad yang cukup. ”Kami punya banyak pemain yang bisa dipercaya,” ucapnya mencoba berkompromi dengan realitas saat ini.
Kedalaman skuad yang dimaksud Solskjaer itu akan diuji Spurs. Ujian ini tidaklah mudah mengingat Manajer Spurs Jose Mourinho mengenali kelemahan ”Setan Merah”. Sebagai bekas manajer MU, ia hafal karakter para pemain klub itu.
Berbeda dengan MU, Spurs bisa sedikit lebih tenang. Mereka telah mendapatkan sejumlah pemain incarannya, seperti Sergio Reguilon untuk memperkuat sektor sayap kiri serta Gareth Bale dan Carlos Vinicius yang memperkuat lini serang.
Bale masih cedera
Pemain lama Spurs pun tetap menunjukkan performa gemilangnya, seperti duet Hary Kane dan Son Heung-min. Sempat mengalami cedera pada laga sebelumnya, Son diperkirakan sudah bisa tampil di Old Trafford. Adapun Bale masih cedera dan butuh waktu untuk pulih.
Di kubu sebaliknya, Solskjaer bisa sedikit tenang karena bek tengah Harry Maguire diperkirakan sudah siap tampil kembali. Menghadapi Spurs yang mulai tajam, Solskjaer perlu memasang pertahanan terbaik.
Pada awal musim ini, pertahanan MU menjadi sorotan karena masih banyak kesalahan yang dilakukan bek-bek mereka, khususnya Victor Lindelof. Tak pelak, MU kini bercokol di peringkat ke-12 hasil satu kali menang dan sekali kalah di Liga Inggris musim baru ini.
Hal lainnya yang perlu diwaspadai MU adalah kepercayaan diri Mourinho yang tinggi. Spurs dan Mourinho, saat menjalani laga terakhir di Old Trafford pada Desember 2019, menelan kekalahan, 1-2. Namun, Mourinho tidak merasa harus membalaskan dendam ke mantan klubnya tersebut.
”Buat apa balas dendam? Saya telah menang banyak di Old Trafford, baik itu sebagai manajer MU maupun saat menjadi manajer klub lain,” ujarnya dengan sinis, gaya khasnya.
Debut sempurna Chilwell
Dalam hal belanja di bursa transfer, situasi MU berlawanan dengan Chelsea yang menjadi klub Liga Primer paling boros musim ini setelah menghabiskan 247 juta euro atau Rp 4,3 triliun. Chelsea pun mulai merasakan hasil dari belanja itu saat melumat Crystal Palace, 4-0, di Stadion Stamford Bridge, Sabtu (3/10/2020) malam.
Salah satu pemain barunya, Ben Chilwell, ikut menyumbang satu gol dan satu asis pada laga debutnya bersama Chelsea di Liga Inggris itu. Penampilan bekas bek sayap Leicester City itu mengingatkan publik akan Ashley Cole, legenda Chelsea.
Chilwell pun menyamai rekor dua mantan bintang Chelsea, Alvaro Morata dan Deco, yang mampu mengukir gol dan asis pada debutnya di klub ini.
”Chilwell bermain fantastis hari ini. Dia (sebagai bek) mampu maju ke depan dan membantu tim menyerang. Para pemain baru lainnya masih butuh waktu (beradaptasi), tetapi ia telah memberikan bukti,” ujar Manajer Chelsea Frank Lampard dikutip BBC.
Chelsea pun naik ke peringkat keempat klasemen Liga Inggris berkat kemenangan telak itu. (AP/AFP/REUTERS)