Penampilan ke-300 Harry Kane bersama Tottenham Hotspur ditandai dengan kemenangan 3-1 atas Ludogorets di Liga Europa. Kane juga mencatatkan gol ke-200 bagi Spurs di laga itu.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·3 menit baca
RAZGRAD, JUMAT — Kapten Tottenham Hotspur, Harry Kane, mencetak satu gol dan sebuah asis untuk menyempurnakan penampilan ke-300 berseragam Tottenham. Tim asuhan Jose Mourinho itu kembali memuncaki Grup J Liga Europa 2020-2021 setelah menumbangkan tim Liga Bulgaria, Ludogorets, 3-1, Jumat (6/11/2020) dini hari WIB.
Mourinho memberikan kehormatan kepada Kane untuk menjalani laga istimewanya itu sebagai pemain inti ketika bertandang ke Arena Ludogorets. Itu merupakan kesempatan pertama Kane bermain sebagai pemain inti di laga Liga Europa musim ini. Dalam dua laga sebelumnya, Kane tampil sebagai pemain pengganti.
Kepercayaan sang manajer tidak disia-siakan pemain bernomor punggung 10 itu. Kane membuka keunggulan Spurs di menit ke-12 lewat sundulan. Gol itu menjadi gol ke-200 Kane sejak menembus tim utama Spurs pada musim 2009-2010. Lewat catatan bersejarah itu, Kane hanya berselisih 66 gol dari rekor gol terbanyak bagi Spurs yang dipegang Jimmy Greaves.
Gol pertama Kane berseragam tim berjuluk ”The Lilywhites” terjadi di laga fase grup Liga Europa musim 2011-2012. Kala itu, Kane mencetak satu gol untuk membantu Spurs membenamkan Shamrock Rovers, 4-0.
”Catatan itu adalah capaian yang luar biasa dan saya berharap bisa mencetak sejarah lain bagi klub ini. Waktu terasa berjalan cepat, saya masih merasakan bagaimana perasaan mencetak gol perdana bagi Spurs,” kata Kane, dilansir BBC.
Masa emas
Pujian kepada Kane diberikan pula oleh Mourinho. Menurut manajer karismatik asal Portugal itu, capaian Kane adalah hal luar biasa bagi seorang pemain yang baru memasuki masa emas sebagai pesepak bola. Pada 28 Juli lalu, kapten tim nasional Inggris itu baru merayakan ulang tahun ke-27.
”Kehebatannya cukup dengan melihat angka-angka yang telah dicapai. Sebab, angka-angka itu membuktikan bahwa ia (Kane) adalah legenda Spurs,” kata Mourinho.
Secara umum, di laga itu Kane tampil paling dominan selama 45 menit berada di atas lapangan. Meskipun hanya bermain dalam satu babak, Kane menjadi pemain yang paling banyak melakukan tembakan. Sebanyak lima tembakan dihasilkan Kane yang tiga di antaranya mengarah tepat ke gawang Ludogorets.
Kehebatannya cukup dengan melihat angka-angka yang telah dicapai. Sebab, angka-angka itu membuktikan bahwa ia (Kane) adalah legenda Spurs. (Jose Mourinho)
Selain menciptakan sebuah gol, Kane juga memberikan asis untuk gol kedua Spurs yang dicetak penyerang sayap, Lucas Moura. Ludogorets sempat memperkecil kedudukan di menit ke-50 lewat sepakan Claudio Keseru. Namun, ”The Lilywhites” mengunci tiga poin setelah Lo Celso mencetak gol ketiga di menit ke-62.
Berkat kemenangan itu, Spurs kembali menduduki puncak klasemen grup J. Meski begitu, Spurs hanya unggul selisih gol dari Royal Antwerp dan LASK yang juga telah mengoleksi dua kemenangan dari tiga laga awal fase grup.
Namun, kemenangan itu belum sepenuhnya membuat Mourinho puas. Dalam unggahan foto di akun Instagram pribadinya, Mourinho menuliskan takarir, ”Ketika kamu menang, tetapi tidak bermain istimewa @pfcludogorets1945”.
Dalam konferensi pers seusai laga, Mourinho menegaskan dirinya ingin tim asuhannya segera menuntaskan tugas di fase grup Liga Europa untuk lolos ke babak gugur. Pada laga kedua, pekan lalu, Spurs secara mengejutkan tumbang 0-1 dari Royal Antwerp.
”Kami tidak boleh lagi menderita kekalahan. Kami masih memiliki dua laga kandang untuk menyelesaikan target di grup ini,” kata Mourinho dikutip laman UEFA.
Moura sepakat dengan Mourinho. ”Kami mampu mengontrol pertandingan dan tidak membiarkan lawan melakukan permainannya. Ini tiga poin berharga, kami tidak boleh lagi mengendurkan penampilan di sisa tiga laga,” ujar Moura.
Adapun Ludogorets menjadi satu-satunya tim di grup J yang belum meraih poin. Pelatih Ludogorets Stanislav Genchev menganggap skuadnya bermain buruk di babak pertama.
”Di babak kedua kami mampu memberikan reaksi yang lebih baik. Namun, secara keseluruhan, kami masih memperlihatkan kelemahan lini pertahanan dalam mengantisipasi situasi bola mati,” tutur Genchev. (AFP)