Sejak tampil buruk di Piala Dunia Rusia 2018, Jerman berusaha bangkit dan tampil kembali sebagai tim elite Eropa. Kemenangan atas Ukraina, 3-1, kian menegaskan kebangkitan mereka.
Oleh
D HERPIN DEWANTO PUTRO
·4 menit baca
LEIPZIG, MINGGU - Upaya merehabilitasi kejayaan tim Jerman mulai menunjukkan hasilnya setelah tim “Panser” menaklukkan Ukraina, 3-1, pada laga Grup A4 Liga Nasional Eropa, di Stadion Red Bull Arena, Leipzig, Minggu (15/11/2020) pagi waktu Indonesia. Fondasi tim yang kokoh sudah mulai terlihat.
Kemenangan ini merupakan jawaban dari pelatih Jerman Joachim Loew yang selama ini berdamai dengan berbagai kritikan setelah Jerman tampil buruk di Piala Dunia Rusia 2018. Loew mampu membuktikan kemampuannya melalui permainan tim yang jauh lebih solid daripada penampilan mereka pada laga-laga sebelumnya.
Berada satu grup dengan tim tangguh lainnya seperti Spanyol dan Swiss, Jerman sempat kesulitan meraih poin di grup ini. Dalam lima laga yang telah dijalani, mereka mendapat tiga hasil imbang dan dua kemenangan, keduanya atas Ukraina. Kemenangan pertama dengan skor 2-1 terjadi pada pertengahan Oktober.
Kemenangan kedua atas Ukraina pada Minggu membuat Jerman naik ke puncak klasemen grup dengan 9 poin. Spanyol turun ke peringkat kedua dengan delapan poin setelah ditahan imbang Swiss, 1-1, pada laga lainnya.
Situasi ini membuat Jerman dan Spanyol harus menjalani laga penentuan, Rabu (18/11/2020) dini hari WIB. Pemenang dari laga putaran terakhir penyisihan grup itu akan melaju ke babak semifinal. Di ajang Liga Nasional Eropa, tim yang lolos ke babak semifinal hanya tim juara grup. “Tugas kami (pada laga berikutnya) adalah pergi ke Spanyol dan mengatakan bahwa kami ingin menang,” ujar Loew.
Laga melawan Spanyol bakal menjadi ujian terberat bagi Loew mengingat penampilan Jerman pada Liga Nasional Eropa musim lalu sangat buruk. Jerman seharusnya terdegradasi ke Liga B karena berada di dasar klasemen Grup A1 bersama Perancis dan Belanda. Namun, tim Panser masih berhak tampil di Liga A pada musim ini karena ada penyesuaian kompetisi akibat pandemi.
Jika kalah dari Spanyol, berarti Loew dan Jerman harus kembali bersabar meraih gelar juara kompetisi mayor berikutnya setelah menjuarai Piala Dunia 2014. Tidak menutup kemungkinan masa depan Loew, yang telah 14 tahun menangani tim Panser, kembali dipertanyakan.
Kian tajam
Namun, Loew sudah memiliki formula untuk mengasah ketajaman timnya. Melawan Ukraina, mereka bisa memukul balik meski Ukraina unggul lebih dulu melalui gol yang dicetak Roman Yaremchuk pada menit ke-12.
Setelah tertinggal 0-1, Jerman mulai bangkit melalui gol Leroy Sane pada menit ke-23 dan dua gol lainnya dicetak Timo Werner yang menikmati suasana di Red Bull Arena. Stadion itu milik RB Leipzig, klub lama Werner sebelum pindah ke Chelsea pada musim ini.
“Kami terus belajar dari kesalahan karena kami ingin tampil sebaik mungkin di Piala Eropa,” kata Werner. Fondasi yang dibangun di Liga Nasional Eropa ini praktis menjadi modal berharga bagi Jerman untuk menatap Piala Eropa 2020 pada pertengahan tahun 2021.
Selama jatuh bangun memperkuat struktur tim Jerman, Loew terus bereksperimen menyusun pemain dan formasi. Bentuk susunan pemain Jerman di setiap laga pun selalu berubah. Loew berusaha memberi kesempatan kepada para pemain muda untuk memperlihatkan kemampuan terbaiknya.
Cara inilah yang membuat Loew semakin mudah dalam membangun struktur tim dan mempertajam serangan mereka. Ia sudah mengenal setiap karakter pemain dengan lebih baik dan memaksimalkannya saat bertemu lawan tertentu.
Robin Koch, misalnya, mendapat tugas khusus dari Loew untuk mematahkan serangan Ukraina malam itu. “Saya butuh seseorang di depan garis pertahanan karena Ukraina berusaha menyerang melalui sektor tengah. Itulah mengapa saya ingin Koch bisa memutus jalur bola lawan,” ujar Loew seperti dikutip Kicker.
Meski demikian, Loew tetap punya catatan penting di lini pertahanan karena Ukraina mampu melepaskan tembakan yang hampir berbuah gol. Ukraina melepaskan tiga tembakan yang mengenai gawang Jerman. Apabila Ukraina sedikit beruntung, hasil akhir laga akan berbeda.
Apalagi Ukraina mampu memberikan perlawanan meski kehilangan banyak pemain. Setidaknya ada empat pemain, termasuk striker utama Andriy Yarmolenko yang terpaksa absen karena positif Covid-19. “Kami kehilangan sejumlah pemain yang seharusnya bisa menambah kekuatan serangan,” kata pelatih Ukraina, Andriy Shevchenko dikutip UEFA.
Kini tugas utama Ukraina adalah bertahan di Liga A dengan mengalahkan Swiss pada laga berikutnya. Ukraina berada di peringkat ketiga dengan enam poin sedangkan Swiss berada di peringkat keempat dengan tiga poin. Tim peringkat terbawah akan terdegradasi ke Liga B atau divisi kasta kedua di Liga Nasional Eropa. (AFP/REUTERS)