Liverpool berambisi membayar kekalahan di Liga Champions dengan meraih kemenangan atas Brighton & Hove Albion. Manajer Liverpool tidak akan lagi memaksakan rotasi pemain yang bisa berdampak buruk bagi penampilan tim.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT — Seluruh skuad Liverpool sudah tidak sabar untuk menghadapi laga kesepuluh Liga Inggris melawan Brighton & Hove Albion, Sabtu (28/11/2020) pukul 19.30, di Stadion Falmer. Kekalahan mengejutkan dari Atalanta di Liga Champions, Kamis (26/11) lalu, membuat ”The Reds” ingin menjadikan Brighton sebagai pelampiasan rasa kecewa untuk kembali meraih kemenangan demi menjaga posisi di puncak klasemen.
Bek muda Liverpool, Neco Williams, menuturkan, padatnya jadwal pertandingan membuat setiap tim tidak memiliki waktu untuk merasakan penderitaan dari kekalahan di laga sebelumnya. Williams menambahkan, pemain Liverpool amat ingin melupakan kekalahan dari Atalanta dengan meraih kemenangan pada pertandingan melawan Brighton.
”Laga melawan Brighton amat penting bagi kami. Sebagai salah satu tim terbaik di dunia, kami berambisi membuktikan kepada semua orang bahwa kami bisa segera bangkit untuk kembali meraih tiga poin,” kata Williams kepada Liverpoolfc.com.
Laga melawan Atalanta adalah kesempatan perdana Williams bermain sebagai pemain utama di Liga Champions. Dengan masih cederanya bek kanan andalan Liverpool, Tren Alexander-Arnold, Williams berpeluang dipercaya menjalani debut sebagai 11 pemain mula di Liga Inggris di Stadion Falmer.
”Saya tidak memikirkan, apakah bisa dimainkan sejak menit awal atau tidak. Fokus utama saya adalah berlatih keras untuk mempersiapkan diri dan siap membantu rekan setim untuk membawa pulang kemenangan,” kata Williams yang berusia 19 tahun itu.
Meskipun Brighton berada di posisi ke-16 dan berjarak 11 poin dengan Liverpool di papan klasemen, menurut Manajer Liverpool Juergen Klopp, ”The Seagulls” merupakan salah satu lawan yang selalu menyulitkan Liverpool. Klopp menambahkan, Brighton merupakan tim yang berani menguasai bola sehingga skuad ”The Reds” tidak boleh kehilangan fokus dan konsisten tampil menekan selama 90 menit.
Di Liga Inggris musim ini, Brighton memiliki rata-rata 52 persen penguasaan bola dengan tingkat akurasi operan mencapai 81 persen. Itu adalah catatan terbaik bagi tim yang berada di posisi lima terbawah.
Selain itu, Brighton juga masuk dalam daftar 10 besar tim paling produktif dalam sembilan laga awal Liga Inggris edisi 2020-2021. Skuad ”The Seagulls” telah mencetak 13 gol. Jumlah itu lebih banyak dari dua tim besar, yakni Manchester City (10 gol) dan Arsenal (9 gol).
”Mereka (Brighton) memang belum berhasil mencetak hasil positif di awal musim ini, tetapi hal itu tidak bisa menjadi alasan kami untuk meremehkan mereka,” kata Klopp dilansir BBC.
Hingga pekan kesembilan, Liverpool memiliki poin yang sama dengan pemuncak klasemen sementara, Tottenham Hotspur, yaitu 20 poin. Di pekan ini, Liverpool berpeluang menjadi penguasa tunggal klasemen Liga Inggris andai menang atas Brigton. Pasalnya, Spurs dan Chelsea, yang berada di urutan ketiga, akan berduel dalam derbi London, Minggu (28/11).
Enggan rotasi
Tak dapat dimungkiri, kekalahan dari Atalanta pada pertandingan keempat fase grup Liga Champions disebabkan keberanian Klopp melakukan rotasi pemain. Selain memainkan Neco Williams, Klopp juga memainkan sejak menit awal Kostantinos Tsimikas untuk mengisi posisi bek kiri, Joel Matip diturunkan untuk mengistirahatkan Fabinho, kemudian Klopp lebih memilih Divock Origi dibandingkan dengan Roberto Firmino dan Diogo Jota sebagai penyerang tengah.
Tak ayal, kegagalan keputusan rotasi itu disesali Klopp. Ia pun enggan menurunkan pemain pelapis dalam laga di Stadion Falmer. Oleh karena itu, Klopp amat berharap bisa menurunkan kembali sang kapten, Jordan Henderson, yang harus menepi akibat cedera di dua laga terakhir Liverpool. Henderson pun telah mengikuti latihan bersama tim pada Kamis kemarin.
Meski begitu, Klopp belum bisa menentukan 11 pemain utama yang akan diturunkan sejak menit awal. Sebab, Klopp masih perlu menunggu hasil analisis departemen kesehatan klub untuk memastikan pemain yang fit untuk berlaga, Sabtu ini.
”Ini adalah dampak dari laga padat yang kami jalani karena pemain yang bermain di tengah pekan lalu masih menjalani program pemulihan. Saya belum bisa menentukan siapa saja yang bermain, sehingga saya akan menentukan pilihan (pemain) pada saat-saat akhir menjelang pertandingan dimulai,” ucap Klopp.
Meskipun telah kehilangan dua bek tengah utama, yakni Virgil van Dijk dan Joe Gomez, mantan pemain Manchester United, Rio Ferdinand, menilai, kondisi Liverpool masih lebih baik dibandingkan dengan tim Inggris lain. Menurut Ferdinand, Liverpool memiliki kedalaman skuad yang merata untuk menjalani musim yang padat dan melelahkan.
”Saya memahami Klopp merasa frustrasi karena tidak bisa memainkan sejumlah pemain utamanya. Akan tetapi, ia seharusnya berdamai dengan situasi itu dan memaksimalkan kualitas pemain yang masih lebih unggul daripada mayoritas tim di Liga Inggris,” kata Ferdinand kepada BT Sport.
Manajer Brighton Graham Potter menilai, dirinya tidak bisa terlena dengan potensi kelelahan yang dialami Liverpool menjelang laga melawan anak asuhannya. Potter menyatakan, Liverpool memang telah bermain lebih banyak dibandingkan dengan Brighton, tetapi skuad ”The Reds” memiliki kekuatan mental yang bisa mengatasi segala kendala di dalam pertandingan.
”Jangan dilupakan bahwa mereka memiliki kuartet lini depan paling berbahaya di dunia sepak bola saat ini. Jota, misalnya, telah memberikan dimensi baru bagi Liverpool yang telah memiliki Salah, Firmino, dan Sane sehingga akan sulit bagi setiap tim mengantisipasi mereka,” kata Potter dilansir laman klub.
Di sisi lain, Potter akan kembali mengandalkan duet Neal Maupay dan Danny Welbeck di lini depan. Kolaborasi keduanya mampu mengakhiri kemarau kemenangan Brighton dalam tujuh laga terakhir ketika meraih tiga poin di kandang Aston Villa, akhir pekan lalu.
”Melawan Aston Villa adalah pertandingan kedua Danny (Welbeck) dan Neal (Maupay) bermain bersama. Saya yakin semakin sering mereka bermain, mereka akan kian padu dan memberikan keuntungan bagi tim,” ujar manajer berusia 45 tahun itu. (AFP/SAN)