Tanda Tanya Insiden Grosjean
Penyebab mobil pebalap Haas Romain Grosjean terpotong menjadi dua dan terbakar di Bahrain masih belum terjelaskan dengan pasti oleh Formula 1. Bahkan, bagaimana Grosjean bisa selamat pun masih menjadi misteri.
SAKHIR, MINGGU – Formula 1 mengalami efek kejut menyusul kecelakaan yang dialami oleh pebalap tim Haas, Romain Grosjean, pada balapan seri Bahrain, Minggu (29/11/2020). Sebagian besar sistem keselamatan yang diterapkan oleh Formula 1 dan FIA berjalan dengan baik, hingga Grosjean bisa selamat dari kobaran api besar yang membakar bagian depan mobil. Namun, penyebab mobil Haas terbakar dan terpotong menjadi dua masih memerlukan penyelidikan mendalam.
Kecelakaan parah yang dialami oleh Grosjean itu sudah lama tidak terjadi dalam balapan Formula 1. Salah satu sebabnya adalah perbaikan regulasi dan sistem keselamatan untuk menekan risiko dalam olahraga yang sangat berbahaya itu. Mobil Grosjean menabrak pembatas sirkuit dalam kecepatan sekitar 220 kilometer per jam setelah keluar dari tikungan 3 Sirkuit Internasional Bahrain di Sakhir.
Baca juga: Galeri Foto GP Bahrain
Mobil Grosjean berpindah jalur dengan tajam dari kiri ke kanan, kemudian ban belakang kanan bersenggolan dengan ban depan kiri pebalap AlphaTauri Daniil Kvyat. Mobil Grosjean melintir dan meluncur ke arah pembatas. Sepersekian detik kemudian mobil tim Haas itu menabrak pembatas hingga terpotong menjadi dua dan muncul bola api melalap mobil. Grosjean berada di kokpit mobil yang terjepit di antara pembatas lintasan.
Momen yang sangat cepat itu dialanisis oleh SkySports melalui video rekaman ulang dalam gerak lambat. Fakta pertama yang ditemukan adalah, mobil Grosjean yang berpindah jalur dari kiri ke kanan tidak lazim. Hal itu bisa disebabkan oleh dua hal, pertama karena ada mobil pebalap lain yang keluar lintasan di sebelah kiri, dan Grosjean berusaha menghindari tabrakan dengan berpindah jalur ke kanan.
Namun, bisa juga itu disebabkan kepingan yang menghantam ban depan kanan Grosjean, yang berasal dari mobil pebalap lain di sisi kanan depan yang juga keluar lintasan dan kemudian masuk ke trek. Momen kepingan itu menghantam ban depan kanan Grosjean bersamaan dengan perubahan arah mobil ke kanan dengan tajam. Penyebab manuver yang tak lazim itu menjadi pertanyaan pertama yang masih diselidiki oleh Formula 1 dan FIA.
Pertanyaan selanjutnya adalah, bagaimana mobil Grosjean terpotong menjadi dua dan terbakar. Penyebab kobaran api juga masih belum jelas, apakah dari tangki bahan bakar, pengumpul bahan bakar yang bisa menampung sekitar 2,5 kilogram bahan bakar, atau kebocoran pada sistem bahan bakar akibat mobil terpotong menjadi dua. Mobil F1 di era hibrida juga memiliki aki yang bisa menimbulkan percikan api.
“Kami harus melakukan analisis mendalam dari semua semua kejadian yang berlangsung karena ada sejumlah hal yang seharusnya tidak terjadi,” ujar Direktur Motorsport Fomula 1 Ross Brawn.
“Kobaran api sangat mengkhawatirkan, pembatas yang terbelah juga mengkhawatirkan. Hal positifnya adalah keamanan mobil dan itulah yang membuat kita bisa melewati hari ini,” tegas Brawn.
Terpotong dua
Terkait dengan mobil yang terpotong menjadi dua, akan ada penyelidikan mendalam pada konstruksi mobil. Sasis monocoque mobil Formula 1 sangat kokoh dan didesain mampu meredam benturan. Sasis juga kuat menahan beban mesin yang terhubung dengan engine mounting. Saat mobil Grosjean menabrak pembatas, diperkirakan setara dengan gaya gravitasi 53G. Besarnya melebihi kecelakaan 46G yang dialami Carlos Sainz Junior di Sochi pada 2015. Sainz tidak mengalami cedera parah.
Setali tiga uang Grosjean juga tidak mengalami kecelakaan parah. Dia mengalamai luka bakar pada tangan dan kaki, serta dari hasil X-Ray tidak ada cedera pada tulang rusuk. Grosjean mengaku dirinya bisa selamat karena ada perangkat pelindung Halo di mobil F1 yang dikenalkan pada 2018. Halo sempat menjadi kontroversi, karena diragukan fungsinya dan dinilai menghilangkan estetika mobil F1.
“Halo semuanya, hanya ingin mengatakan bahwa saya oke, terima kasih banyak atas semua pesan-pesannya,” ujar Grosjean melalui video di akun media sosial HaasF1Team.
“Saya tidak mendukung Halo beberapa tahun lalu, tetapi saya pikir ini hal terbesar yang kita bawa ke Formula 1. Tanpa itu, saya tidak akan bisa berbicara kepada Anda hari ini,” ungkap pebalap asal Perancis itu.
“Terima kasih kepada seluruh staf medis di sirkuit, di rumah sakit, dan semoga saya bisa segera menulis pesan kepada Anda dan menyampaikan apa serta bagaimana ini terjadi,” pungkas Grosjean, yang akan meninggalkan Haas di akhir musim ini.
Bagaimana Grosjean bisa keluar dari kokpit yang terjepit pembatas juga masih menjadi misteri. Namun, satu hal yang membuat Grosjean selamat adalah kesigapan tim marshall sirkuit, serta mobil pasukan penolong yang sangat cepat tiba di lokasi kecelakaan. Mereka langsung menyemburkan racun api, yang membuat Grosjean yang semula terkurung kobaran api memiliki visual yang lebih baik. Proses Grosjean keluar dari kokpit dengan api yang masih berkobar, memanjat pagar pembatas, lalu disambut oleh sopir mobil medis Alan van der Merwe, sangat melegakan, karena Grosjean dipastikan selamat.
“Saya tidak pernah melihat kobaran api seperti itu, dalam 12 tahun saya tidak pernah melihat api sebesar itu dan tabrakan seperti itu,” tegas Van der Merwe kepada Formula 1. Mantan pebalap asal Afriak Selatan itu menambahkan, semua terjadi begitu cepat. “Hanya sekejap untuk melakukan apa yang terjadi. Saya yakin ini hanya sekitar beberapa detik, tetapi terasa berabad-abad. Kemudian Romain mulai keluar dari mobil, rasanya sangat luar biasa setelah kecelakaan seperti itu.”
“Hal ini menunjukan bahwa sistem yang kami kembangkan, semuanya bekerja dengan baik, Halo, pembatas, sabuk pengaman, semuanya bekerja seperti seharusnya. Tanpa salah satu hal itu, hasilnya bisa sangat berbeda,” tegas Van der Merwe.
Dia menegaskan, bahwa ini merupakan buah dari latihan terus-menerus untuk menghadapi situasi darurat seperti ini. Tanpa latihan dan persiapan yang matang, situasi bisa jauh berbeda. Tim medis memiliki daftar berbagai skenario dan langkah-langkah yang harus dilakukan dengan cepat dan tepat. Dalam situasi yang dialami Grosjean, Van der Merwe menegaskan, faktor lain yang berperan besar adalah insting dan mampu berpikir dengan cepat.
Kami harus melakukan analisis mendalam dari semua semua kejadian yang berlangsung karena ada sejumlah hal yang seharusnya tidak terjadi.
Kepala tim Haas Guenther Steiner secara langsung menyampaikan terima kasih kepada Van der Merwe, juga kepada seluruh staf medis dan lintasan yang dengan cepat tiba di lokasi kecelakaan. “Ketika anda menyaksikan apa yang terjadi di sana, jika anda melihat kondisi pebatas, yang jebol, ini sungguh luar biasa,” ujarnya.
“Saya pikir kami beruntung dalam ketidakberuntungan. Saya lebih memilih keberuntungan itu dibandinkan keberuntungan balapan lainnya,” tegas Steiner.
Sistem keselamatan
Insiden ini juga membuat juara dunia tujuh kali F1 Lewis Hamilton merasa ngeri. Pebalap tim Mercedes yang memenangi seri Bahrain itu, menegaskan Formula 1 adalah balapan yang sangat berbahaya dan membutuhkan sistem keselamatan yang sangat baik. Dia pun menyampaikan terimakasih kepada FIA yang mampu membangun dan menerapkan sistem keselamatan dengan sangat baik.
“Ini kejadian yang sangat mengguncang untuk dilihat. Ketika kami tiba, ketika kami berada di dalam mobil, saya tahu telah mengambil risiko dan saya menghormati semua bahaya dalam olahraga ini. Saya menyampaikan ini saat kami berada dalam masa jeda karena ini menakutkan. Saya tidak tahu berada besar gaya gravitasi yang menariknya, tetapi saya sangat bersyukur Halo berfungsi, bersyukur pembatas tidak mengenai kepalanya, atau hal seperti itu, karena Anda tahu itu bisa menjadi lebih parah,” tegas Hamilton dikutip Crash.
“Ini mengingatkan kepada kita dan semoga juga kepada semua orang yang menyaksikan, bahwa olahraga ini berbahaya. Itulah mengapa kami di lintasan mendorong hingga limit dan bermain dengan limit, tetapi Anda juga harus menghormati itu. Ini juga menunjukan pekerjaan luar biasa yang telah dilakukan oleh Formula 1, yang telah dilakukan oleh FIA, sepanjang waktu untuk bisa lolos dari kejadian seperti itu. Ini akan diselidiki dan mereka akan melakukan banyak pekerjaan untuk memastikan ini tidak terjadi lagi,” ujar Hamilton.
Grosjean saat ini masih di rumah sakit untuk menjalani perawatan dan observasi. Jika dia siap secara fisik dan mental, Grosjean bisa kembali balapan pada seri ke-16 masih di Bahrain, akhir pekan ini.
“Kami selali memiliki rencana cadangan tetapi saat ini rencana saya adalah, jika dia oke untuk kembali balapan di Bahrain pekan depan, dia bisa melakukan itu. Tetapi kami masih harus menunggu,“ ujar Steiner yang akan berdiskusi dengan Grosjean dan dokter untuk mengetahui kondisi pebalapnya.
“Saya ingin berbicara terlebih dahulu dengan Romain sebelum berspekulasi siapa yang akan di sana jika dia tidak bisa membalap. Jadi, ini hanya ada beberapa hari mulai dari keputusan dokter terkait seberapa parah cedera hingga kami memutuskan apa yang akan kami lakukan. Saat ini, bagi saya Romain masih akan membalap,” tegas Steiner.