Meningginya kasus positif Covid-19 di dalam NBA memunculkan wacana penundaan liga. Namun, pihak liga tetap akan meneruskan musim.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
BOSTON, SENIN — Tanpa sistem ”gelembung” musim ini, para pemain NBA lebih bahagia karena tidak lagi terpenjara dalam karantina berbulan-bulan. Namun, kebebasan pemain justru berdampak pada meningginya kasus Covid-19. Kondisi tersebut cukup mengusik keseimbangan kompetisi NBA saat ini.
Pembatalan pertandingan telah menjadi tren belakangan ini. Terbaru, laga Boston Celtics melawan Miami Heat, Senin (11/1/2021) WIB, di TD Garden, terpaksa dibatalkan oleh pihak liga.
Heat tidak bisa memenuhi syarat kuota minimal jumlah skuad, delapan pemain, untuk dibawa ke markas Celtics. Lebih dari setengah pemain finalis NBA musim lalu itu sedang dalam pemantauan protokol kesehatan dan keselamatan liga terkait Covid-19.
Bukannya kecewa, Celtics justru bersyukur atas pembatalan. Mereka juga bernasib serupa, mengalami keterbatasan pemain. Mereka hanya punya jumlah skuad pas-pasan, delapan pemain, tanpa duo bintang Jayson Tatum dan Jaylen Brown yang terganjal protokol Covid-19.
Masalah ini, menurut jurnalis ESPN, Adrian Wojnarowski, telah menjadi pembicaraan serius oleh klub-klub. Mereka menilai pembatalan laga dan keterbatasan skuad akhir-akhir ini perlu ada solusinya. Problem tersebut menurunkan kualitas kompetisi.
Hal yang dikhawatirkan, masalah ini sudah berkali-kali terjadi sepekan terakhir. Sebelumnya, Philadelphia 76ers terpaksa bermain melawan Denver Nuggets meski hanya memiliki delapan pemain. Mereka sampai harus memasukkan pemain yang sedang cedera, Mike Scott, di bangku cadangan karena liga tidak membatalkan laga tersebut.
Menjelang hari Natal, pertandingan antara Oklahoma City Thunder dan Houston Rockets ditunda karena masalah yang sama. Rockets tidak mampu menyiapkan minimal delapan pemain. Tiga pemain Rockets positif Covid-19, sedangkan empat pemain harus dikarantina setelah dilakukan penelusuran kontak.
Bintang Rockets, James Harden, termasuk pemain yang tidak bisa dimainkan karena melanggar protokol kesehatan NBA. Harden ketahuan menghadiri sebuah pesta tanpa menggunakan masker. Protokol kesehatan NBA melarang pemain menghadiri kegiatan yang berisi kerumunan berjumlah lebih dari 15 orang di luar fasilitas latihan.
Menurut laporan jurnalis ESPN, Ramona Shelburne, Harden membantah telah melanggar protokol kesehatan NBA. Harden duduk terpisah dan berada di lokasi sekitar 30 menit.
Seharusnya tim yang mengalami keterbatasan pemain, akibat protokol liga, ditunda dulu. Jika tidak, banyak tim akan dirugikan karena hal tersebut.
Pelatih 76ers Doc Rivers mengatakan, seharusnya tim yang mengalami keterbatasan pemain, akibat protokol liga, ditunda dulu. Jika tidak, banyak tim akan dirugikan karena hal tersebut. Termasuk 76ers yang harus menyerah tanpa perlawanan berarti di tangan Nuggets.
Kekurangan pemain akan sangat berdampak bagi klub, mengingat musim reguler kali ini lebih pendek daripada biasanya, hanya 72 laga. Semua laga akan sangat penting untuk menentukan kelolosan mereka ke playoff.
Menipisnya pemain di tim-tim NBA terjadi karena protokol liga sangat ketat. Demi mengantisipasi penyebaran virus, karantina tidak hanya berlaku bagi pemain yang positif. Rekan-rekan yang melakukan kontak juga akan dilarang berlatih dan bertanding meski dinyatakan negatif.
Pemain yang terlibat kontak harus menjalani minimal tujuh hari masa karantina. Mereka baru boleh bergabung dengan tim setelah tes membuktikan pemain itu negatif Covid-19.
Peraturan itu menjadi masalah karena diberlakukan dengan sistem kompetisi kandang dan tandang, seperti biasa. Para pemain yang tidak dikontrol dalam karantina setiap waktu lebih mudah terpapar virus ketika kembali ke masyarakat. Jika terpapar, otomatis rekan-rekan satu timnya akan ikut menjalani protokol liga.
Ketika di ”gelembung” musim lalu, protokol serupa bukan masalah berarti. Sangat jarang pemain yang terpapar Covid-19. Dalam beberapa tes terakhir, bahkan tidak ditemukan kasus positif dalam ”gelembung”. Semua sangat aman karena gerak pemain dibatasi.
Selain berpotensi tidak bisa menggunakan skuad terbaik, tim-tim juga khawatir dengan kondisi pemain pascakarantina. Akibat tidak bisa berlatih, banyak pemain kembali dengan kondisi kurang baik. Risikonya, pemain tersebut berpeluang besar cedera.
Salah satu manajer umum, secara anonim, sangat khawatir dengan keadaan kompetisi musim ini. ”Mereka (liga) menjelaskan situasi akan lebih kondusif nantinya. Saya hanya berharap masalah ini tidak merusak liga dalam beberapa minggu ke depan,” katanya, dikutip ESPN.
Melihat kondisi ini, NBA menyatakan tidak akan menunda musim. Liga tetap akan berjalan seperti biasa dengan peraturan yang ada. Artinya, tim harus tetap bertanding walau hanya punya delapan pemain dalam tim.
”Kami mengantisipasinya dengan penundaan pertandingan dan merencanakan ulang laga tersebut. Tidak ada rencana menghentikan musim ini. Kami akan melanjutkan, dibantu dengan ahli medis dan protokol kesehatan,” kata juru bicara NBA, Mike Bass. (AP)