Setelah tujuh musim berlalu, Atletico Madrid merengkuh lagi predikat sebagai juara paruh musim Liga Spanyol. Kemenangan atas Sevilla membuat poin Atletico tidak bisa disamai Real Madrid di akhir paruh pertama musim ini.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, RABU – Kemenangan 2-0 atas Sevilla di Stadion Wanda Metropolitano, Rabu (13/1/2021) dini hari WIB, mengukuhkan Atletico Madrid sebagai penguasa paruh musim Liga Spanyol edisi 2020-2021. Prestasi itu terakhir kali diraih “Los Rojiblancos” ketika menjadi juara La Liga pada musim 2013-2014.
Atletico memang baru memainkan laga ke-16, tetapi perolehan 41 poin yang dikoleksi anak asuhan Diego Simeone itu tidak akan bisa disamai oleh Real Madrid yang berada di posisi kedua. Real telah bermain 18 kali dengan raihan 37 poin. Dengan kondisi itu, kemenangan Real dalam laga ke-19 menghadapi Alaves, 24 Januari mendatang, tidak akan mengganggu keberadaan Atletico di puncak klasemen.
Ketika merengkuh gelar liga ke-10, tujuh musim silam, Atletico juga memimpin puncak klasemen di pekan ke-19. Kala itu, Atletico memiliki poin yang sama dengan Barcelona, yakni 50 poin, untuk memimpin klasemen bersama di paruh musim.
Meski memiliki peluang untuk memperlebar jarak karena masih memiliki dua laga tunda, Simeone enggan menganggap timnya memiliki peluang lebih besar meraih gelar liga dibandingkan Real dan Barcelona. Menurut dia, setiap pemainnya harus bekerja keras di setiap laga untuk menjaga posisi di puncak klasemen.
Saya senang dengan seluruh pemain yang semakin berkembang dan berkeinginan kuat untuk bertarung di setiap pertandingan. Sikap itu yang harus bisa kami pertahankan di sisa laga musim ini.
“Saya senang dengan seluruh pemain yang semakin berkembang dan berkeinginan kuat untuk bertarung di setiap pertandingan. Sikap itu yang harus bisa kami pertahankan di sisa laga musim ini,” ujar Simeone dilansir Marca, Rabu (13/1).
Dalam laga kontra Sevilla, sepasang gol Atletico dicetak oleh penyerang, Angel Correa, di menit ke-17 serta gelandang, Saul Niguez, di menit ke-76. Hasil itu membawa Atletico tidak terkalahkan di Wanda Metropolitano dalam 20 pertandingan kandang Liga Spanyol terakhir. Di sisi lain, Sevilla menambah panjang nasib buruk di markas Atletico karena tidak pernah membawa pulang tiga poin sejak September 2008.
Pertahanan kokoh
Perolehan poin Atletico di musim ini memang lebih rendah dibandingkan musim 2013-2014, tetapi Simeone semakin menyempurnakan kekokohan di lini belakang. Tujuh musim silam, Atletico menjadi tim dengan pertahanan paling tangguh karena hanya kebobolan 11 gol dari 19 laga.
Atletico berpeluang memperbaiki catatan itu karena baru memasukkan enam gol setelah menyelesaikan pertandingan ke-16. “Los Rojiblancos” menjadi satu-satunya tim di Liga Spanyol musim ini yang belum kemasukan dua digit gol. Tim dengan lini belakang paling kokoh setelah Atletico dipegang oleh Real dan Sevilla yang kemasukan 15 gol.
Kekokohan lini belakang Atletico membuat Sevilla frustrasi. Secara statistik, Sevilla lebih menguasai jalannya pertandingan dengan 67 persen penguasaan bola, sedangkan tim tuan rumah hanya memiliki 33 persen penguasaan bola.
Dari sisi penciptaan peluang, Sevilla juga mampu mengemas 13 tembakan, termasuk dua tembakan mengarah ke gawang. Sementara itu, Atletico hanya lima kali melakukan tembakan.
Meski begitu, “Los Rojiblancos” kembali menampilkan efektivitas karena mampu mencetak dua gol dari empat tembakan yang mengarah ke gawang. Seluruh gol yang dicetak Atletico itu diawali serangan cepat dari sisi kiri pertahanan Sevilla.
Simeone menyebut, anak asuhannya mampu mengoleksi sejumlah peluang di babak pertama, termasuk gol yang dicetak Correa. Di babak kedua, lanjut Simeone, Sevilla tampil lebih dominan berkat permainan cepat dari dua sisi sayap.
“Tetapi, kami menampilkan kerja luar biasa dalam bertahan dari seluruh pemain. Kami tahu apabila mampu bertahan dengan baik, maka kami akan memiliki opsi untuk memenangi laga,” kata Simeone.
Sebuah gol yang dicetak Saul memberikan kepercayaan diri bagi gelandang berusia 26 tahun itu. Gol itu adalah catatan perdana Saul di musim ini.
“Saya senang bisa membantu rekan setim dengan sebuah gol. Gol itu amat membantu saya untuk meraih kepercayaan diri dan terus bekerja keras untuk tampil lebih baik,” ucap Saul.
Sementara itu, kegagalan meraih tiga poin dari markas Atletico membuat Sevilla gagal masuk ke posisi empat besar. Sevilla telah menjalani 17 laga dan memiliki 30 poin. Dengan perolehan poin itu, Sevilla hanya berselisih dua poin dari Villarreal yang berada di posisi keempat.
Pelatih Sevilla Julen Lopetegui menilai, anak asuhannya telah bermain sesuai rencana permainan dengan misi meraih poin penuh. Sevilla, tambah Lopetegui, memiliki peluang lebih banyak tetapi gagal memanfaatkan peluang itu untuk menciptakan gol.
“Atletico telah menunjukkan kekuatan mereka sebagai salah satu tim terbaik di dunia saat ini, yaitu mampu menguasai seluruh area permainan dengan sangat baik. Seluruh pemain Atletico mampu menjaga wilayahnya serta berperan efektif untuk bertahan dan menyerang,” ucap Lopetegui seperti dikutip AS. (AFP)