Leo Rolly dan Daniel Marthin menjaga gengsi sekaligus asa tim Indonesia di turnamen bulu tangkis Thailand Terbuka. Kedua atlet muda itu menjadi satu-satunya ganda putra tersisa di semifinal turnamen BWF Super 1000 itu.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
BANGKOK, JUMAT - Nomor ganda putra Indonesia pantas lega dengan skuad yang dimiliki saat ini. Selain tiga pasangan senior yang telah menempati peringkat 10 besar dunia, skuad ganda putra memiliki pasangan muda dengan potensi besar yang masih bisa dikembangkan, antara lain Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin.
Ganda putra muda yang baru ”lulus” dari level yunior pada 2019 lalu itu melanjutkan penampilan mengejutkan di turnamen Yonex Thailand Terbuka. Kedua atlet yang berusia 19 tahun itu lolos ke semifinal seusai mengalahkan pasangan senior Inggris, Marcus Ellis/Chris Langridge, 12-21, 21-14, 21-15, Jumat (15/1/2021) di Arena Impact, Bangkok.
Herry Iman Pierngadi, pelatih ganda putra bulu tangkis Indonesia menilai, Leo/Daniel memiliki modal berupa mental bertanding yang bagus. Mereka tidak punya rasa takut, termasuk saat mengadapi lawan-lawan lebih berpengalaman pada turnamen berkategori BWF Super 1000, level tertinggi dalam struktur BWF World Tour, itu.
Selain Ellis/Langgride, juara dunia yunior 2019 itu juga menyingkirkan senior mereka sesama atlet nasional, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, pada babak kedua turnamen itu. Leo/Daniel menjadi ganda putra Indonesia tersisa di Yonex Thailand Terbuka setelah duet kawakan, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, dikalahkan pasangan Korea Selatan, Choi Solgyu/Seo Seung-jae, dengan skor 16-21, 19-21 pada babak perempat final, kemarin.
Adapun pasangan ganda putra andalan Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon, batal terbang ke Thailand. Hal itu terjadi setelah Kevin terjangkit Covid-19 pada Desember 2020.
”Kami tak pernah bermimpi bisa mencapai tahap sejauh ini. Tetapi, apapun bisa terjadi di lapangan,” ujar Daniel dikutip dari laman resmi BWF.
Selangkah demi selangkah
Selama tampil di Arena Impact, Leo menambahkan, fokus mereka diarahkan pada penampilan dalam setiap pertandingan. ”Saya tidak ingin bermimpi besar di sini. Jika mimpi itu tidak terwujud, saya akan sangat kecewa. Jadi, selangkah demi selangkah saja,” kata Leo.
Maka, Leo tidak menetapkan target besar. Partisipasi mereka di turnamen itu bahkan ditentukan pada menit-menit akhir, meskipun termasuk dalam skuad Indonesia yang terbang ke Thailand karena akan tampil pada Toyota Thailand Terbuka, 19-24 Januari mendatang.
Leo/Daniel menjalani debut pada turnamen BWF Super 1000, pekan ini, setelah mundurnya skuad Jepang, sekitar sepekan sebelum turnamen. Semua pemain Jepang batal tampil setelah tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota, positif Covid-19 saat menjalani tes di Bandara Narita, Tokyo, jelang keberangkatan ke Bangkok. Nama Leo/Daniel, yang semula berada dalam daftar pemain cadangan, naik ke babak utama.
Selain Leo/Daniel, harapan Indonesia menempatkan wakilnya di final juga dipikul tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang akan menghadapi Viktor Axelsen. Pemain Denmark itu menyingkirkan Jonatan Christie, 21-14, 21-5, pada babak perempat final, kemarin.
Pasangan yang akan menghadapi Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia), pada semifinal, itu menjadi bagian skuad pelatnas utama yang akan dipersiapkan sebagai penerus Kevin Sanjaya/Marcus Gideon, Hendra/Ahsan, dan Fajar/Rian. Dua pasangan lain dengan usia hampir sama Leo/Daniel adalah Fikri/Bagas dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Sektor ganda putra, hingga saat ini, memang masih jadi andalan prestasi bulu tangkis Indonesia. Tradisi itu berpeluang diteruskan Leo/Daniel yang menjadi juara dunia 2019. Prestasi itu diraih pada tahun yang sama saat mereka menjadi juara Asia yunior dan anggota skuad tim Indonesia ketika menjadi yang terbaik dalam kejuaraan beregu campuran yunior, Piala Suhandinata.
Selain Leo/Daniel, Yonex Thailand Terbuka juga menjadi panggung pemain muda lainnya, An Se-young (18). Tunggal putri Korsel itu mengalahkan andalan tuan rumah, Ratchanok Intanon, 22-20, 21-12.
Pada usia yang belia, An telah menjuarai lima turnamen BWF World Tour, salah satunya Perancis Terbuka Super 750 pada 2019, dengan mengalahkan Carolina Marin pada final. Marin kembali menjadi lawan tunggal putri peringkat kesembilan dunia itu pada semifinal, Sabtu.
Selain Leo/Daniel, harapan Indonesia menempatkan wakilnya di final juga dipikul tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting yang akan menghadapi Viktor Axelsen. Pemain Denmark itu menyingkirkan Jonatan Christie, 21-14, 21-5, pada babak perempat final, kemarin.
Tiket semifinal juga didapat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti (ganda campuran) dan Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri).