Kenin, Sang Juara Bertahan, Kesulitan dalam Laga Pertamanya
Sofia Kenin, salah satu petenis unggulan, harus susah payah melewati babak pertama Grand Slam Australia Terbuka 2021, Selasa. Penampilan Kenin sangat berbeda ketimbang tahun lalu ketika menjadi juara di Australia.
MELBOURNE, SELASA — Sofia Kenin bermain cukup baik pada musim kompetisi 2020 yang penuh tantangan dengan menjuarai Grand Slam Australia Terbuka dan mencapai final Perancis Terbuka. Namun, penampilan itu tak terlihat pada langkah pertamanya untuk mempertahankan gelar juara di Melbourne Park, Australia.
Tampil di Arena Rod Laver, Melbourne Park, Selasa (9/2/2021) WIB, Kenin membutuhkan waktu hingga 1 jam 26 menit untuk mengalahkan petenis tuan rumah yang mendapat wildcard, Maddison Inglis, 7-5, 6-4.
Bagi Inglis, yang berperingkat ke-133 dunia, laga ini hanya menjadi penampilan keempatnya dalam babak utama Grand Slam, yaitu setelah Australia Terbuka 2016 serta Perancis dan AS Terbuka 2020. Adapun Kenin, yang berperingkat keempat dunia, menjalani debutnya di arena Grand Slam sejak 2015 pada usia 16 tahun. Dia menjuarai Australia Terbuka 2020 dalam final pertamanya pada turnamen tenis berlevel tertinggi tersebut.
Dengan usia 21 tahun ketika mengalahkan Garbine Muguruza dalam final di Rod Laver tahun lalu, Kenin menjadi juara termuda tunggal putri Australia Terbuka setelah Maria Sharapova pada 2008. Idolanya itu berada pada usia yang sama ketika membawa Daphne Akhurst Memorial, trofi juara Grand Slam ketiga setelah Wimbledon 2004 dan AS Terbuka 2006.
Baca juga: Misi Tertunda Dominic Thiem
Pada masa sulit untuk beraktivitas di lapangan tenis karena pandemi Covid-19 pada 2020, Kenin tampil kembali dalam final Grand Slam, yaitu di lapangan tanah liat Perancis Terbuka. Meski kalah dari Iga Swiatek di final, hasil itu membuktikan bahwa Kenin mulai bisa bersaing pada level tinggi di jenis lapangan yang selama ini tak disukainya.
Akan tetapi, penampilan yang menuai banyak pujian itu tak terlihat ketika petenis Amerika Serikat keturunan Rusia itu tampil dalam laga pertama Australia Terbuka 2021. Kelemahannya terutama terlihat dalam servis. Hanya 35 dari 63 pukulan (56 persen), Kenin bisa menyeberangkan bola dengan benar pada servis pertama.
Tangguhnya pertahanan Inglis dari baseline juga beberapa kali membuat Kenin frustrasi sehingga memukulkan raket ke lapangan. Dia pun membutuhkan tiga kali match point untuk berhadapan dengan Kaia Kanepi pada babak kedua.
”Sudah jelas saya tak puas dengan cara bermain hari ini. Penampilan tadi tak menggambarkan hasil yang saya peroleh pada tahun lalu,” ujar Kenin.
Cedera paha
Meski demikian, Kenin tak menyebutkan bahwa kesulitannya itu terkait dengan cedera paha kiri yang membuatnya kalah dari Muguruza, 2-6, 2-6, pada perempat final turnamen pemanasan, Yarra Valley Classic, pekan lalu. Dia meninggalkan lapangan sambil menangis ketika itu. Beberapa jam kemudian, ia menyatakan mengalami cedera paha kiri.
Cedera tersebut kemungkinan dialami karena kurang bergerak akibat harus menjalani karantina selama dua pekan. Atlet diperbolehkan berlatih, maksimal lima jam sehari, pada masa karantina. Namun, setelah itu mereka wajib berada di kamar hotel.
Pada laga lainnya, Muguruza juga bermain ketat dengan Margarita Gasparyan (Rusia) di Arena Margaret Court. Namun, petenis Spanyol yang menjadi unggulan ke-14 itu bisa mendominasi pada set kedua hingga menang, 6-4, 6-0. Lawannya pada babak kedua adalah petenis Rusia lainnya yang lolos dari babak kualifikasi, Liudmila Samsonova.
”Meski sulit pada set pertama, saya senang akhirnya bisa menang dua set karena pada pertemuan sebelumnya harus bermain hingga tiga set,” ujar Muguruza merujuk kemenangannya sebelumnya atas Gasparyan, yaitu pada babak kedua WTA Monterrey 2019.
Baca juga: Panggung Para Jagoan Putri
Muguruza menjadi bagian dari tunggal putri yang mendapat undian berat. Dia berada pada paruh bawah undian bersama para juara Grand Slam, yaitu Serena Williams, Simona Halep, Naomi Osaka, Petra Kvitova, Iga Swiatek, Venus Williams, dan Bianca Andreescu. Mereka lolos ke babak kedua, sehari sebelumnya.
Jika bisa mengatasi lawan-lawan pada babak berikutnya, Muguruza berpeluang melawan Osaka pada babak keempat. Setelah itu, salah satu di antara Kvitova, Andreescu, dan Venus, bisa menjadi lawannya pada perempat final.
Barisan pemain muda
Kemenangan pada pertandingan sesi Selasa pagi juga diperoleh tunggal putra Rusia, Andrey Rublev, atas Yannick Hanfmann (Jerman), 6-3, 6-3, 6-4, untuk berhadapan dengan Thiago Monteiro (Brasil) pada babak kedua.
Rublev, unggulan ketujuh berusia 23 tahun, menjadi salah satu tunggal putra muda yang kejutannya dinanti di Melbourne Park tahun ini. Harapan sebagai calon generasi penerus Roger Federer, Rafael Nadal, dan Novak Djokovic ada di tangan Rublev dan petenis-petenis berusia 22-24 tahun lainnya, seperti Stefanos Tsitsipas, Daniil Medvedev, dan Alexander Zverev.
Di bawah mereka terdapat barisan pemain yang juga berpotensi menjadi bintang pada masa depan, seperti Denis Shapovalov (21 tahun) dan Jannik Sinner (19). Sayangnya, undian mempertemukan mereka pada babak pertama, Senin. Bermain selama 3 jam 55 menit hingga pada Selasa pukul 01.00 waktu setempat, Shapovalov menang 3-6, 6-3, 6-2, 4-6, 6-4.
Shapovalov, berperingkat ke-12 dunia, empat kali mencapai semifinal dan sekali final dalam turnamen ATP Masters 1000. Itu adalah turnamen kategori tertinggi dalam struktur profesional putra.
Adapun Sinner, peringkat ke-32, menjadi petenis termuda pada 50 besar dunia. Dia menunjukkan potensinya dengan dua gelar juara ATP, salah satunya dari turnamen pemanasan Australia Terbuka.
Alasan saya dan tim datang ke sini adalah karena mendapat kesempatan berlatih bersama Rafa. Dia memberi saya banyak pelajaran, seperti bertahan dalam pertandingan sulit.
Pengalaman berharga
Gelar didapat setelah mengalahkan sesama petenis Italia, Stevano Trafaglia, pada Minggu, sehari sebelum berhadapan dengan Shapovalov. Tak pelak, Sinner pun harus bermain dengan rasa lelah.
”Hari ini adalah hari yang sangat luar biasa bagi kami. Jannik sangat bertalenta dan pekerja keras. Saya yakin, dia akan selalu menjadi lawan yang sulit dikalahkan pada masa mendatang,” ujar Shapovalov.
Sinner menjadikan kekalahannya sebagai pelajaran untuk menuju persaingan papan atas. ”Pertandingan penting, apa pun hasilnya, bisa membuat saya belajar lebih banyak. Apalagi, saya masih muda. Setelah ini, saya menanti turnamen berikutnya dengan mental yang lebih baik,” ujar Sinner.
Selain dari babak pertama Australia Terbuka, juara Final ATP Next Gen 2019 itu mendapat pengalaman berharga lain selama berada di Australia. Dalam masa karantina dua pekan, dia diundang Nadal menemaninya berlatih di Adelaide.
Asosiasi Tenis Australia mewajibkan petenis hanya berlatih dengan satu petenis lainnya pada pekan pertama dengan catatan mendapat hasil negatif Covid-19.
”Tentu saja itu menjadi pengalaman tak ternilai. Alasan saya dan tim datang ke sini adalah karena mendapat kesempatan berlatih bersama Rafa. Dia memberi saya banyak pelajaran, seperti bertahan dalam pertandingan sulit,” ujar Sinner. (AP/AFP)