Barcelona kembali membuang peluang untuk menduduki puncak kalsemen Liga Spanyol. Hasil imbang lawan Levante di pekan ke-36 membuat masa depan Pelatih Ronald Koeman menjadi pertanyaan.
Oleh
Johanes Waskita Utama
·4 menit baca
VALENCIA, RABU — Gelar juara Piala Spanyol tampaknya belum dianggap cukup bagi pelatih asal Belanda Ronald Koeman untuk mempertahankan posisinya sebagai pelatih Barcelona di musim depan. Hasil imbang, 3-3, melawan Levante pada laga pekan ke-36 Liga Spanyol, Rabu (12/5/2021) dini hari WIB, yang menjauhkan Barcelona dari persaingan juara La Liga, diakui Koeman membuat masa depannya di Camp Nou menjadi pertanyaan.
Hasil kurang memuaskan di Stadion Ciutat de Valencia, kandang Levante, itu terjadi pada laga wajib menang bagi Barcelona untuk menjaga peluang mereka merebut kembali juara La Liga. Sebelum laga, Barca berada di posisi ketiga dengan 75 poin, kalah head to head dari Real Madrid yang bernilai sama di posisi kedua, dan tertinggal dua poin dari Atletico Madrid di puncak klasemen. Kemenangan atas Levante akan menempatkan Barcelona di puncak klasemen dan memindahkan tekanan ke pundak dua tim Madrid.
Namun, buruknya penampilan Lionel Messi dan kawan-kawan di babak kedua membuat mereka kehilangan tiga poin penting meski sempat dua kali unggul sepanjang laga. Messi membuka keunggulan timnya dengan tendangan voli cantik hasil umpan Jordi Alba menit ke-25. Gelandang belia Pedri, yang sempat membuang dua peluang emas di depan gawang, menggandakan keunggulan dengan menyelesaikan upaya Ousmane Dembele membongkar pertahanan Levante pada menit ke-34.
Dominasi tim tamu ini berubah menjadi petaka di babak kedua, dimulai dengan masuknya Sergi Roberto menggantikan Ronald Araujo di posisi bek kanan. Roberto gagal mengawal gelandang Levante, Gonzalo Melero, yang mencetak gol dengan sundulan kepala pada menit ke-57. Dua menit kemudian, tuan rumah menyamakan kedudukan lewat aksi kapten Jose Luis Morales yang mengecoh bek senior Barca Gerard Pique.
Blaugrana kembali unggul melalui tendangan keras Dembele, yang bermain gemilang pada laga itu. Namun, kemenangan yang sudah di depan mata hilang 7 menit sebelum babak kedua usai. Pemain pengganti Sergio Leon mendahului Pique menyambar umpan dari bek Tono dari sisi kanan pertahanan Barca dan menjebol gawang Marc Andre ter Stegen untuk ketiga kalinya.
Muka masam Koeman setelah wasit meniup peluit panjang menjelaskan segalanya.
”Pelatih akan selalu ditanyai. Namun, saya paham, setelah penampilan di babak kedua tadi, pasti akan muncul pertanyaan. Kami juga kecewa dan bertanya-tanya apa yang terjadi. Kami harus bergerak maju dan menyiapkan musim berikut,” ujar Koeman seusai laga.
Mantan bintang Barcelona itu mengatakan, dirinya bertanggung jawab atas permainan anak asuhnya. Seusai babak pertama, dia meminta para pemain memperkuat pertahanan tanpa mengurangi intensitas serangan. Harapan untuk meraih tiga angka cukup tinggi karena timnya telah unggul 2-0.
”Tidak ada yang menduga laga akan berakhir imbang. Pertandingan berlangsung selama 90 menit dan kami babak belur di babak kedua. Levante tampil menyulitkan dan kami tidak bertahan dengan baik. Sangat mengecewakan, mustahil untuk memahami apa yang terjadi,” kata Koeman seperti dikutip Marca.
Ini kali kedua Barcelona membuang peluang untuk memuncaki klasemen La Liga di fase akhir musim. Saat menjalani laga tunda pekan ke-32, 30 April, Blaugrana yang baru menjadi juara Piala Raja Spanyol dan memetik dua kemenangan di Liga, dengan percaya diri menjamu Granada yang belum pernah menang di Camp Nou. Namun, dominasi penguasaan bola hingga 80 persen terbuang percuma saat mereka akhirnya menyerah, 2-3. Kesempatan menggeser Atletico dari puncak klasemen pun hilang.
Kehilangan harapan
Awal musim yang buruk, yang diwarnai perselisihan Messi dengan manajemen klub, sempat membuat Barcelona berada di luar radar persaingan juara. Pada Januari, Koeman telah mengakui mereka praktis telah terlempar dari persaingan. Namun, mereka kembali menjadi kandidat tim terbaik setelah meraih 16 kemenangan dari 19 laga berikutnya.
Sayangnya, Barca kembali membuang peluang itu dengan hanya meraih lima poin, hasil satu kali menang dan dua kali seri, dalam empat laga terakhir. Hasil kurang memuaskan itu membuat kubu Barcelona mulai kehilangan harapan untuk merebut kembali gelar juara La Liga yang tahun lalu dikuasai Real Madrid. Mereka kini berada di posisi kedua dengan 76 poin dan dua laga tersisa melawan Celta Vigo dan Eibar.
Adapun Atletico dan Real masih memiliki tiga laga dan baru menjalani pekan ke-35 setelah Barca ditahan imbang Levante. Atletico akan menjamu Real Sociedad, Kamis (13/3) dini hari WIB, disusul Real berlaga di kandang Granada, 24 jam kemudian. Jika Aletico dan Real menang, dua tim Madrid ini akan meninggalkan Barcelona masing-masing dengan keunggulan empat dan dua poin.
Tidak ada yang menduga laga akan berakhir imbang. Pertandingan berlangsung selama 90 menit dan kami babak belur di babak kedua. Levante tampil menyulitkan dan kami tidak bertahan dengan baik. Sangat mengecewakan, mustahil untuk memahami apa yang terjadi.
”Kami tak punya banyak peluang tersisa. Semua tergantung pada hasil tim lain, dan hanya sedikit poin yang tersisa untuk diraih,” ujar gelandang Barcelona Sergio Busquets. Meski secara matematis gelar juara masih mungkin diraih, Busquets mengakui tim meninggalkan Stadion Ciutat de Valencia dengan perasaan kecewa.
”Tujuan kami adalah memenangi tiga laga terakhir dan berharap dua tim pesaing kehilangan poin. Namun, saat ini kondisinya amat sulit,” ujar Koeman. (REUTERS/AFP)