Balapan MotoGP di Le Mans akan membuat jantung berdetak lebih kencang karena kondisi trek bisa berubah cepat seiring pergantian cuaca. Atmosfer itu sudah terjadi saat babak kualifikasi yang dimenangi Fabio Quartararo.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·5 menit baca
LE MANS, SABTU - Sirkuit Le Mans di Perancis selalu menghadirkan tantangan sulit bagi para pebalap MotoGP karena cuaca yang kerap berubah dengan sangat cepat. Kondisi itu membuat persaingan meraih podium menjadi sangat terbuka, seperti saat kualifikasi atau penentu posisi start balapan itu, Sabtu (15/5/2021).
Para pebalap Honda, yaitu Marc Marquez, Takaaki Nakagami, dan Pol Espargaro, sempat mendominasi sesi kedua kualifikasi (Q2) seri itu. Ketiga pebalap itu menguasai puncak daftar pebalap tercepat ketika Q2 menyisakan tiga menit.
Namun, posisi para pebalap di sesi itu lantas berubah drastis seiring pertaruhan mereka di tengah kondisi trek yang masih lembab. Pada Tikungan 7 dan Tikungan 13-14, sejumlah pebalap, seperti Valentino Rossi, Johann Zarco, dan Jack Miller, nyaris terjatuh karena licinnya permukaan trek. Adapun Espargaro tergelincir di Tikungan 7 ketika berupaya memperbaiki catatan waktunya.
Dalam situasi yang menantang itu, sejumlah pebalap Yamaha nekat mengambil risiko. Fabio Quartararo misalnya, mengganti ban basah dengan tipe slick yang biasa dipakai di trek kering. Ban jenis itu cukup berbahaya dipakai di trek yang masih basah sebagian karena rawan tergelincir.
Namun, perjudian Yamaha itu berujung manis. Quartararo menggusur Honda dan merebut posisi start terdepan dengan catatan waktu 1 menit 32,600 detik. Rekannya di tim Monster Energy Yamaha, Maverick Vinales, meraih waktu tercepat kedua. Adapun posisi start ketiga akan ditempati pebalap Ducati, Jack Miller.
”Rasanya luar biasa (meraih start terdepan). Saya gugup saat mengawali kualifikasi karena sempat kesulitan ketika memakai ban belakang basah medium. Setelah trek (sebagian) mulai kering, saya masuk pit (mengganti ban dengan ban slick kompon lunak). Saya mengambil risiko besar dan berkata, kecelakaan atau start terdepan,” ujar Quartararo.
Belum pulih betul
Pebalap Perancis itu sebetulnya belum pulih seratus persen seusai menjalani operasi arm pump pada awal pekan lalu. Namun, sepanjang latihan dan kualifikasi di Le Mans, ia tampil konsisten.
Saat trek dalam kondisi kering atau sebagian kering, dia bisa mencetak pace bagus. Pada sesi latihan bebas keempat (FP4), yang menjadi simulasi balapan, dia bahkan mencetak pace kompetitif, yaitu 1 menit 33 detik kecil. Dia mengungguli Alex Rins (Suzuki) dan Franco Morbidelli (Yamaha), yang mencetak pace 1 menit 33 detik besar. Sedangkan dua pebalap Repsol Honda, Espargaro dan Marquez, membuat pace 1 menit 34 detik tengah.
“Cukup senang dengan posisi start di baris terdepan karena biasanya motor kami sulit dalam kondisi seperti ini. Besok akan sangat menyenangkan,” ujar Vinales, pebalap Yamaha lainnya.
Sedangkan trio Honda yaitu Marquez, Nakagami, dan Espargaro, tergusur ke posisi start ke-6 hingga ke-8. Perubahan cepat ini membuat Marquez gagal meraih pole position yang terakhir dia raih di seri Jepang pada 2019. Momentum itu membuat jantung berdebar, terutama bagi anggota tim Repsol Honda dan LCR Honda.
Performa Marquez dan Espargaro sebetulnya meningkat pesat akhir pekan ini, berkat tes di Jerez pekan lalu. Espargaro mendapat pemahaman lebih bagus untuk mengendalikan Honda RC213V, terutama kontrol pada ban belakang. Sedangkan Marquez, meskipun hanya menjalani tujuh lap saat tes di Jerez, mulai memadukan setelan motor 2020 dan 2021 untuk mendapatkan feeling pengendalian yang lebih baik.
Perubahan pada motor Marquez di Le Mans, yang diamati oleh analis MotoGP Simon Crafar saat FP1 (sesi latihan bebas pertama), di antaranya posisi kemudi yang lebih ke depan untuk menurunkan beban pada ban depan. Perubahan ini menyesuaikan dengan ban 2021. Titik putar lengan ayun juga lebih rendah untuk mengurangi hentakkan tarikan rantai guna menurunkan tekanan pada ban belakang. Motor yang dipacu Marquez juga menggunakan suspensi belakang Ohlins versi sebelumnya.
Kejutan pun berpotensi terjadi di Le Mans, seperti musim lalu, yaitu saat Danilo Petrucci memenangi balapan diikuti Alex Marquez dan Pol Espargaro.
Sedangkan Espargaro, yang meraih podium ketiga di Le Mans pada musim lalu, mengaku semakin bisa memahami karakter RC213V. “Mengawali (akhir pekan) dalam kondisi basah menjadi yang pertama bagi saya bersama Honda. Saya rasa saya bisa meraih hasil bagus berkat dua kali (bearda) di posisi keeempat (saat FP1 dan FP2),” ujar mantan pebalap KTM itu.
Namun, tidak ada jaminan para pebalap terdepan di Le Mans bakal meraih podium, terutama jika kondisi trek basah. Dari hasil sesi latihan pertama dan ketiga, yang berlangsung saat trek basah, para pebalap Yamaha kesulitan tampil cepat.
Dalam kondisi trek basah, Le Mans dikuasai para pebalap Ducati, terutama Zarco dan Miller. Marquez dan Espargaro juga punya potensi cukup baik di trek basah. Adapun balapan di Perancis, malam nanti, berpeluang digelar dalam kondisi trek basah.
“Setelah balapan di Jerez, kami bekerja keras memperbaiki feeling pada ban belakang untuk meningkatkan kepercayaan diri saat memasuki tikungan. Akhirnya, kami mendapatkan itu dan meningkatkan rasa pengendalian. Saya ingin tetap kalem. Kami cepat di kedua kondisi (basah dan kering). Ini saatnya untuk start,” ungkap Espargaro kemudian.
Sulit ditebak
Kondisi itu bakal membuat balapan nanti sulit ditebak seperti yang terjadi dalam kualifikasi pertama (Q1). Dua pebalap yang tidak diunggulkan, Lorenzo Savadori (Aprilia) dan Luka Marini (Esponsorama Avintia), lolos ke Q2. Savadori, yang sudah menunjukan potensinya dalam kondisi trek basah saat latihan bebas, mengalahkan rekan setimnya, Aleix Espargaro, dalam putaran terakhir Q2.
Savadori merupakan rookie MotoGP setelah lama menjadi pebalap penguji di kelas elite. Dia menggantikan Andrea Iannone yang disanksi larangan membalap karena doping. Savadori dan Marini—yang juga pebalap rookie—menjadi kejutan dalam Q1 karena mengungguli para pebalap favorit, seperti duo Suzuki, Joan Mir dan Alex Rins, serta pemuncak klasemen sementara, Francesco Bagnaia (Ducati).
Mengingat tantangan cuaca itu, pemilihan ban akan sangat krusial untuk balapan di Le Mans nanti. Keputusan akan diambil menjelang balapan untuk mempersempit peluang kesalahan taktik. Kejutan pun berpotensi terjadi di Le Mans, seperti musim lalu, yaitu saat Danilo Petrucci memenangi balapan diikuti Alex Marquez dan Pol Espargaro.