Dua Grand Master catur Indonesia, GM Susanto Megaranto dan GM Novendra Priasmoro, diadu untuk memperebutkan ”wild card” ke Piala Dunia Catur 2021. Pemenangnya juga akan dipandang sebagai pecatur nomor satu Indonesia.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
BEKASI, KOMPAS — Dua Grand Master catur Indonesia yang masih aktif, Susanto Megaranto dan Novendra Priasmoro, diadu dalam ajang Japfa Grandmaster Duel Match untuk memperebutkan satu tiket ke Piala Dunia Catur 2021 di Sochi, Rusia. Duel itu akan digelar di Sekolah Catur Utut Adianto, Bekasi, Jawa Barat, pada Selasa dan Rabu (18-19/5/2021) dan disiarkan secara langsung di akun Youtube Japfa.
Indonesia mendapatkan 1 wild card untuk pecatur putra dan 1 wild card untuk pecatur putri ke Piala Dunia Catur. Fasilitas itu didapat karena Indonesia termasuk dalam top 40 dunia.
”Pertandingan hari ini antara GM Susanto Megaranto dan GM Novendra Priasmoro. Keduanya merupakan dua atlet terbaik yang Indonesia miliki saat ini. Percasi (Persatuan Catur Seluruh Indonesia) mengharapkan melalui pertandingan ini kita dapat memilih pecatur yang terbaik di antara yang paling unggul,” ujar Ketua Pengurus Besar Percasi GM Utut Adianto, Selasa (18/5/2021), di Bekasi.
Untuk pecatur putri, wild card akan diserahkan kepada Irene Kharisma Sukandar yang merupakan satu dari dua pecatur putri terbaik. Pecatur putri terbaik lainnya, Medina Warda Aulia, sudah mendapat tiket itu pada Kejuaraan Catur Zonal, zona 3.3 Asia Timur, di Mongolia pada 2019.
Laga kedua Grand Master itu akan digelar dalam empat babak dengan sistem catur klasik 90 menit dan ditambah 30 detik setiap langkah. Jika keduanya masih imbang setelah empat babak, akan digelar babak sudden death dengan sistem catur kilat. Putih memainkan waktu 5 menit dan hitam 4 menit. Jika remis, pemegang buah catur hitam yang menang.
Menurut Kristianus Liem, Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Percasi, secara rating dan kemampuan, Susanto merupakan pecatur nomor satu Indonesia saat ini. Namun, Novendra sebagai Grand Master yang baru memiliki motivasi yang tinggi untuk berangkat ke Piala Dunia Catur.
”Tidak baik mematahkan semangat rising star dengan memberikan tiket ke Piala Dunia berdasarkan rating. Jadi, duel semacam ini adalah keputusan terbaik,” kata Kristianus.
Di Piala Dunia, setiap peserta akan mendapat hadiah 3.750 dollar AS atau sekitar Rp 52,5 juta untuk tampil di babak pertama. Hadiah akan bertambah jika lolos ke babak-babak berikutnya.
Head of Social Investment PT Japfa Comfeed Indonesia Retno Artsanti mengatakan, Japfa selalu mendukung perkembangan catur Indonesia dan ingin agar Percasi dapat memilih pecatur terbaik untuk berlaga di Piala Dunia Catur. Japfa juga siap mendukung Percasi untuk membawa pecatur Indonesia ke Sochi.
”Siapa pun yang menang, Susanto atau Novendra, tetap akan kami sponsori ke Sochi. Kami ingin pecatur Indonesia berprestasi di Piala Dunia,” kata Artsanti.
Direktur Corporate Affair PT Japfa Comfeed Indonesia Rachmat Indrajaya mengatakan, pihaknya berharap siapa pun yang menang dan berangkat ke Piala Dunia mempersiapkan diri dengan baik dan merebut kemenangan di Rusia. Kemenangan di Piala Dunia akan memberi kebanggaan dan gairah bagi dunia catur Indonesia.
”Duel Grand Master ini juga menggairahkan percaturan nasional karena sudah lama tidak ada pertandingan catur klasik akibat pandemi. Dengan adanya pertandingan yang mengikuti protokol kesehatan ini, dunia catur Indonesia mulai dapat menggeliat kembali,” kata Rachmat.