Kemenangan telak dalam gim pertama derbi Jakarta pada final IBL mendekatkan Satria Muda ke takhta juara. Bersama dengan keberpihakan sejarah, Satria Muda berada di atas angin untuk menyudahi musim dengan gelar juara.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Satu tangan Satria Muda menggenggam trofi juara Liga Basket Indonesia (IBL) 2021. Setelah mencuri gim pertama pada babak final, mereka tinggal butuh satu kemenangan lagi atas Pelita Jaya untuk menjuarai IBL musim ini. Kans juara semakin tinggi karena sejarah berpihak kepada Arki Wisnu dan rekan-rekannya.
Kapten Satria Muda, Arki, tampil heroik dengan sumbangan 16 poin, 9 rebound, 3 asis dan 3 steal. Kedewasaan pebasket 33 tahun itu membawa timnya menang telak, 70-50, atas Pelita Jaya pada gim pertama babak final IBL 2021 di Arena BritAma, Jakarta, Kamis (3/6/2021) malam.
Dengan format ”tim terbaik dari tiga laga” pada final tahun ini, Satria Muda bisa memastikan gelar juara IBL pada gim kedua yang akan berlangsung pada Jumat pukul 19.00 WIB. ”Kemenangan dalam gim pertama ini sangat penting bagi kami. Dengan ini, kami semakin dekat untuk menjadi juara,” ucap Milos Pejic, pelatih Satria Muda yang baru saja menjalani final pertamanya dalam karier melatih di Indonesia.
Kata Milos, beban mereka kini lebih ringan. Maka, dia meminta para pemainnya untuk lebih tenang pada laga malam nanti. ”Kami hanya perlu (menang) satu gim lagi. Baik itu besok (gim kedua) atau Minggu (gim ketiga), saya tidak ada masalah. Intinya kami ingin menang, lalu juara,” tambahnya.
Tim berjuluk ”Pasukan Biru” itu semakin berada di atas angin karena keberpihakan sejarah. Satria Muda dan Pelita Jaya, yang adalah dua tim sekota, pernah bertemu di final pada 2017 dan 2018. Mereka masing-masing sekali meraih juara.
Sejarah membuktikan, tim yang memenangi gim pertama akan selalu berakhir sebagai juara liga. Tren sejarah itu bukan tanpa alasan. Seperti kata Milos, kemenangan pertama akan memberikan pondasi baik untuk mengangkat mental tim.
Namun, Arki memilih tidak mempercayai mitos dari sejarah tersebut. ”Saya tidak percaya dengan mitos seperti itu. Juara nanti akan ditentukan dari siapa yang lebih mau menang. Saya beritahu ke anak-anak agar jangan puas. Kami belum selesai, masih ada gim besok,” tutur forward tim nasional basket Indonesia itu.
Pada laga kemarin, Arki dan rekan-rekannya kembali membuktikan diri sebagai tim dengan pertahanan terbaik sepanjang musim ini. Mereka mendominasi gim pertama berkat pertahanan kokoh. Dengan keunggulan postur tubuh, pertahanan mereka bisa menutup ruang tembak pemain lawan.
Serangan Pelita Jaya, yang dipimpin guard nasional Andakara Prastawa, tampak kehilangan tempo. Tim yang punya kualitas serangan terbaik pada musim 2021 itu hanya mencatatkan akurasi lemparan sebesar 38 persen. Akurasi lemparan tiga poin mereka bahkan hanya 5 persen (1-19).
Adapun momentum kemenangan Satria Muda diraih pada akhir kuarter pertama, yaitu ketika unggul 24-12. Keunggulan itu bisa dijaga terus hingga paruh pertama dan akhir laga.
Di sisi lain, Satria Muda berhasil membongkar pertahanan zonasi yang disiapkan pelatih lawan, Ocky Tamtelahitu. Mereka menghujani pertahanan lawan dengan tembakan tiga poin yang akurasinya mencapai 34 persen (9-26).
Hari ini, kami sedang tidak baik. Namun, saya yakin kami akan tampil lebih baik besok. Anak-anak ini adalah pejuang yang luar biasa. (Ocky Tamtelahitu, Pelita Jaya)
Bermain di kandangnya, Arki dan rekan-rekannya terlihat tampil sangat rileks. Center mereka, Laurentius Steven Oei, bahkan bisa tersenyum lepas saat masuk ke lapangan. Sebaliknya, wajah kaku ditampilkan Prastawa dan rekan-rekan.
Tekanan besar sekarang berada di pundak skuad Pelita Jaya. Mereka tidak mampu mencari jawaban untuk mengalahkan Satria Muda dalam dua duel di derbi Jakarta pada musim ini. Sebelumnya, mereka juga kalah telak, 54-76, pada babak reguler atau menjelang playoff.
Saat bersamaan, Pelita Jaya membutuhkan dua kemenangan beruntun untuk bisa juara. Tim asuhan Ocky itu butuh dua malam sempurna, pada Jumat dan Minggu, untuk bisa menyelesaikan misi nyaris mustahil tersebut.
“Namanya permainan ada eksekusi yang baik dan kadang tidak. Hari ini, kami sedang tidak baik. Namun, saya yakin kami akan tampil lebih baik besok. Anak-anak ini adalah pejuang yang luar biasa. Mereka akan berjuang lagi melawan keterbatasan,” ucap Ocky yang juga merupakan mantan pelatih Satria Muda.