Manchester United meninggalkan banyak ”noda” saat dibekap Wolves di Old Trafford. Kekalahan Ini menjadi alarm peringatan bagi manajer Ralf Rangnick bahwa masih banyak hal yang harus ia benahi di skuad "Setan Merah".
Oleh
I Gusti Agung Bagus Angga Putra
·4 menit baca
MANCHESTER, SELASA — Laga menghadapi Wolverhampton Wanderers di pekan ke-21 Liga Inggris, Selasa (4/1/2022) dini hari WIB adalah ”hujan noda” bagi Manchester United. Kekalahan 0-1 dari Wolves di Stadion Old Trafford mencoreng berbagai kesempurnaan yang coba diwujudkan Manajer MU Ralf Rangnick. Disadari atau tidak, kekalahan itu mau tak mau membuka mata Rangnick bahwa masih banyak pekerjaannya yang belum berjalan mulus.
MU kembali terpuruk setelah sempat meraih hasil positif menghadapi Burnley, tiga hari yang lalu. ”Setan Merah” dipaksa bertekuk lutut di hadapan ribuan pendukungnya di Old Trafford. Gol semata wayang dari Joao Moutinho pada menit ke-82 menjadi noda bagi MU. Gol tersebut memberikan kemenangan perdana bagi Wolves atas MU di Old Trafford sejak 42 tahun yang lalu. Sebelumnya, MU tidak pernah kalah dari Wolves dalam 10 pertandingan terakhir.
”Pertandingan menunjukkan bahwa kami masih memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Tidak hanya menghadapi bola, tetapi juga di babak pertama ketika kami menguasai bola. Kami terlalu banyak memberikan mereka kesempatan,” kata Rangnick seusai laga itu.
Krisis cedera yang menerpa MU di sektor bek tengah membuat Harry Maguire, Victor Lindelof, dan Eric Bailly absen. Keadaan itu memaksa Rangnick untuk menurunkan Phil Jones yang sempat absen selama 712 hari. Jones terakhir kali membela MU pada Januari 2020 saat melawan Burnley. Ia kemudian harus menepi karena menderita cedera lutut kanan.
Kembalinya Jones
Laga perdana Jones setelah absen lama ternoda dengan kekalahan MU di kandang sendiri. Jones turut berperan dalam gol Moutinho. Upaya sapuannya mengantisipasi umpan silang Adama Traore kurang sempurna sehingga bola mendarat di kaki Moutinho. Gelandang timnas Portugal itu kemudian tanpa kesulitan menyarangkan bola ke gawang David De Gea.
Noda di laga kembalinya Jones itu baru satu hal. Kekalahan MU dari Wolves juga mencoreng penunjukkan megabintang Cristiano Ronaldo sebagai kapten. Ronaldo gagal mencetak gol dengan hanya mencatatkan dua upaya tembakan ke gawang Wolves. Salah satu sundulannya yang berbuah gol pada menit ke-68 dianulir wasit karena off-side.
Statistik Liga Inggris menyebutkan, MU adalah tim kedua terbawah dalam urusan menekan lawan. Catatan intersep MU berada di posisi ke-19 dari 20 tim Liga Inggris. MU sejauh ini hanya mencatatkan 149 intersep.
Sebelumnya, Ronaldo mengaku kurang puas dan tidak senang dengan inkonsistensi MU musim ini. Dalam unggahannya di media sosial, Ronaldo mengungkapkan perasaannya itu. Menurut dia, para pemain MU harus bekerja lebih keras, bermain lebih baik lagi, dan memberikan yang jauh lebih banyak dalam setiap laga. Namun, tidak ada tanda-tanda perbaikan di MU karena Ronaldo tidak begitu bisa berbuat banyak melawan Wolves yang diperkuat banyak pemain timnas Portugal.
Noda Rangnick
Bagi Rangnick sendiri, kekalahan melawan Wolves adalah noda pertama dia sejak ditunjuk sebagai pelatih sementara MU pada 3 Desember 2021. Sejauh ini, Rangnick telah menangani MU dalam lima pertandingan di Liga Inggris. Pelatih berpaspor Jerman tersebut telah memenangi tiga laga, meraih satu kali hasil imbang, dan satu kali kekalahan.
”Kami sama sekali tidak bermain bagus secara individu ataupun kolektif. Kami sangat kecewa dengan hasil dan bagian dari penampilan kami. Wolves adalah tim terbaik yang pernah kami lawan. Kami memiliki lebih banyak masalah hari ini daripada di pertandingan lain,” tutur Rangnick.
Sejak mengambil alih kursi kepelatihan dari Ole Gunnar Solskjaer, Rangnick berkomitmen menerapkan filosofi sepak bola menekan sebagaimana yang ia anut dan yakini menjadi jalan terbaik bagi sebuah tim untuk meraih kemenangan. Namun, dalam pertandingan melawan Wolves, tidak terlihat pressing tinggi yang dilakukan para pemain MU.
Mereka membiarkan para punggawa Wolves melepaskan sejumlah peluang berbahaya. Catatan statistik pertandingan menunjukkan, Wolves membuat total 19 tembakan, dengan 15 tembakan di babak pertama. Perihal menerapkan pressing ini masih menjadi pekerjaan rumah Rangnick yang belum tuntas.
Statistik Liga Inggris menyebutkan, MU adalah tim kedua terbawah dalam urusan menekan lawan. Catatan intersep MU berada di posisi ke-19 dari 20 tim Liga Inggris. MU sejauh ini hanya mencatatkan 149 intersep.
”Kami tidak menekan sama sekali. Moutinho bisa menembak tanpa pengawalan dan tanpa tekanan. Kami mencoba, tetapi kami tidak bisa masuk ke situasi yang menekan itu. Hari ini, kami harus mengakui mereka lebih baik dari kami,” kata Rangnick.
Sementara itu, Manajer Wolves Bruno Lage memuji kinerja para pemainnya. Menurut dia, Wolves pantas mencetak tiga poin karena bermain agresif dan mampu mengendalikan babak pertama. Namun, menurut dia, penyelesaian akhir para pemain Wolves masih harus terus ditingkatkan.
”Kami mengendalikan babak pertama dan melewatkan banyak peluang. Kami memenangi tiga poin, padahal memiliki lebih banyak peluang daripada gol. Kami pantas mendapatkan tiga poin,” ujar Lage.
Dengan hasil ini, MU masih terpaku di peringkat ketujuh klasemen sementara Liga Inggris. ”Setan Merah” mengoleksi 31 poin dari 19 pertandingan. Mereka gagal memangkas jarak dari Arsenal di peringkat keempat yang mengumpulkan 35 poin. Adapun tambahan tiga poin membuat Woves memangkas jarak menjadi tiga poin dari MU yang berada satu peringkat di atas mereka. (AP/AFP)