Dukung Barcelona, Awal Misi Besar Spotify di Sepak Bola
Spotify akan menjadi sponsor utama baru Barcelona. Jersei dan nama stadion Barca akan mencantumkan jenama layanan musik digital itu. Tak hanya jadi sponsor, Spotify juga bermimpi memiliki klub sepak bola sendiri.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·5 menit baca
BARCELONA, SELASA – Layanan aliran musik digital, Spotify, menunjukkan keseriusan untuk terjun di industri sepak bola. Setelah tawaran untuk mengakuisisi Arsenal, Mei 2021, ditolak, Spotify dipastikan akan menandatangani kontrak tiga musim mulai 2022-2023 untuk menjadi sponsor utama sekaligus membeli hak penamaan Stadion Camp Nou.
Menurut laporan radio Catalan, Spanyol, RAC1. Spotify akan memberikan dana segar kepada ”Blaugrana” sebesar 280 juta euro (Rp 3,78 triliun) untuk masa kontrak selama tiga musim atau sekitar 93 juta euro (Rp 1,53 triliun) per musim.
Dengan kontrak itu, logo Spotify akan hadir di bagian dada kostum tim putra dan putri Barcelona pada musim 2022-2023 hingga 2024-2025. Selain di kostum tanding, jenama Spotify hadir pula di seragam latihan Barca.
Tak hanya itu, perusahaan rintisan asal Swedia itu juga akan hadir di nama stadion Barcelona nan legendaris. Mulai musim depan, markas Barcelona akan bernama Camp Nou Spotify.
Konfirmasi kontrak baru itu dilaporkan oleh jurnalis RAC1, Marta Ramon Gorina, di akun Twitter pribadinya, @Marta_Ramon. Dalam cuitan tertanggal Senin (7/2/2022), Marta mengunggah foto sejumlah petinggi Spotify yang tengah berfoto dengan latar lapangan Camp Nou. Foto itu diambil seusai laga Barca kontra Atletico Madrid, Minggu (6/2/2022).
”Penandatanganan (kerja sama) akan dilakukan besok (Selasa, 8/2),” cuit @FCBRAC1, akun Twitter RAC1 yang khusus memberitakan informasi terkini Barca.
Dengan kontrak kerja sama itu, Spotify akan menjadi jenama sponsor dengan nilai tertinggi dalam sejarah Blaugrana. Nilai kontrak per musim dari Spotify itu hampir dua kali lipat dari kesepakatan Barca dengan perusahaan ritel daring asal Jepang, Rakuten, yang mendukung Barca sebesar 55 juta euro (Rp 905,87 miliar) per musim pada 2017 hingga 2021, lalu membayar 30 juta euro (Rp 494,1 miliar) untuk musim 2021-2022.
Pada empat musim terakhir, tim putri Barca menyematkan logo jenama Stanley Black & Decker. Alhasil, Spotify juga akan menjadi perusahaan tunggal pertama yang menyokong tim putra dan putri Barca.
Bukan yang pertama
Bagi Barca, bekerja sama dengan layanan aliran musik daring bukan hal yang pertama. Pada musim 2017-2018, Blaugrana pernah bekerja sama dengan Deezer, perusahaan rintisan musik digital asal Perancis.
Namun, bentuk kerja sama itu hanya dengan munculnya playlist bernuansa Barca di aplikasi Deezer, seperti puluhan lagu yang diputar pada hari pertandingan di Camp Nou hingga lagu-lagu favorit yang didengarkan para bintang Barca. Barca memang akan menjadi tim pertama yang memasang logo Spotify di kostum mereka, tetapi Barca bukan klub sepak bola pertama yang menjalin kerja sama dengan Spotify.
Seperti para pesaingnya, misalnya Deezer, Spotify juga telah merambah kerja sama untuk pembuatan playlist hingga siniar eksklusif sejumlah klub sepak bola legendaris, seperti Sao Paolo dan Santos di Liga Brasil, lalu Boca Juniors di Liga Argentina pada akhir 2018.
Menjadi sponsor utama Barca adalah wujud dari Spotify membaca peluang ketika Barca mulai ”ditinggalkan” sejumlah sponsor karena dihantam dua krisis besar dalam dua tahun terakhir.
Keterlibatan Spotify untuk mendukung tiga klub itu menunjukkan langkah bertahap perusahaan musik digital terbesar di dunia itu. Dengan jumlah pelanggan 381 juta, yang 172 juta di antaranya adalah pelanggan berbayar, Spotify enggan terburu-buru mengeluarkan uang besar dalam industri sepak bola.
Padahal, Spotify memiliki sumber daya materi yang cukup untuk mendukung klub sepak bola sejak dini. Hanya saja, Spotify memiliki kriteria khusus untuk mendukung klub tertentu.
Menjadi sponsor utama Barca adalah wujud dari Spotify membaca peluang ketika Barca mulai ”ditinggalkan” sejumlah sponsor karena dihantam dua krisis besar dalam dua tahun terakhir. Pertama, neraca keuangan yang berwarna merah pekat pada 2020 dan 2021. Kedua, ditinggal sang legenda, Lionel Messi, yang hijrah ke Paris Saint-Germain, musim panas 2021.
Kondisi itu membuat Rakuten enggan memperbarui kontrak dengan Barca. Kemudian, di tengah seretnya tawaran kerja sama kontrak baru, Presiden Barca Joan Laporta berusaha mengambil langkah radikal untuk menjual pula hak penamaan Camp Nou.
Meski sempat ditolak oleh sejumlah basis suporter, akhir tahun lalu, Laporta menegaskan, hak penamaan Camp Nou berbeda dengan klub lain. Alih-alih mengganti nama dengan jenama komersial, Barca tetap mempertahankan ”Camp Nou” sehingga hanya menambahkan nama sponsor setelah nama ikonik itu.
Sejak semester II-2021, sejumlah perusahaan mulai menjajaki untuk menjalin kerja sama sebagai sponsor utama Barca. Dua perusahaan cryptocurrency, VeganNation dan Polkadot, menjadi pihak yang pertama dan paling serius untuk bekerja sama dengan Barca. Tetapi, Barca belum memberikan respons terhadap tawaran dari dua perusahaan itu.
Dengan mengamati kondisi Barca itu, Spotify langsung melayangkan tawaran perdana, September. Tidak hanya sebagai sponsor utama, Spotify juga berminat membeli hak penamaan Camp Nou.
Bak gayung bersambut, manajemen Barca juga tidak banyak melakukan pertimbangan atas tawaran Spotify itu. Bahkan, laman khusus membocorkan jersei tim, Footy Headlines, telah mengunggah desain jersei terbaru Barca untuk musim depan plus logo Spotify di bagian dada jersei.
Akuisisi Arsenal
Meski telah selangkah lagi menjadi sponsor teranyar Barca, misi tertinggi Spotify adalah memiliki klub sepak bola sendiri. Pendiri Spotify, Daniel Ek (38), memiliki mimpi untuk mengakuisisi kepemilikan klub Liga Inggris, Arsenal.
Ek adalah pendukung Arsenal sejak berusia delapan tahun. Pebisnis kelahiran Stokcholm, Swedia, itu bahkan telah menggandeng sejumlah legenda Arsenal, seperti Thierry Henry, Patrick Vieira, dan Dennis Bergkamp, untuk membantunya melakukan negosiasi dengan pemilik ”Si Meriam” saat ini, Josh Kroenke.
Tawaran akuisisi pertama telah dilayangkan Ek kepada Kroenke, Mei 2021. Uang sebesar 2 miliar poundsterling (Rp 38,96 triliun) telah ditawarkan sebagai mahar untuk mengakuisisi kepemilikan klub asal London utara itu.
Akan tetapi, Kroenke menolak tawaran itu. Meski begitu, Ek tidak akan menyerah untuk meluluskan mimpinya itu di masa depan.
”Kami telah membuat penawaran kepada Josh Kroenke, termasuk perwakilan fan di dewan klub, tetapi mereka membalas bahwa tidak membutuhkan uang saat ini. Saya menghormati keputusan mereka, tetapi saya tetap tertarik dan tetap tersedia kapan pun apabila situasi berubah,” kata Kroenke, Mei lalu, dilansir BBC. (REUTERS)