Sinar Terang Talenta Remaja di BRI Liga 1
Sejumlah talenta remaja menghadirkan decak kagum di BRI Liga 1 2021-2022. Selain mulai tampil reguler bagi klub di musim debut, performa mereka berbuah kesempatan tampil membela tim nasional.
Pelaksanaan BRI Liga 1 edisi 2021-2022 bukan sekadar pertarungan tim-tim untuk mengangkat trofi di akhir musim. Kompetisi kasta tertinggi di Indonesia itu mampu memenuhi salah satu tujuan akbar dari sebuah liga profesional, yaitu melahirkan bibit baru pesepak bola nasional.
Dua laga uji coba tim nasional Indonesia melawan Timor Leste, 27 dan 30 Januari lalu, menjadi momen istimewa bagi dua pemain remaja di bawah usia 20 tahun yang dipercaya menjalani debut bersama tim ”Garuda”. Mereka adalah penyerang sayap Madura United, Ronaldo Kwateh, serta gelandang Persebaya Surabaya, Marselino Ferdinan.
Ronaldo tampil seusai jeda babak pertama pada duel pertama kontra Timor Leste. Pemain kelahiran Yogyakarta, 19 Oktober 2004, itu masuk menggantikan pemain muda lainnya, Ramai Rumakiek.
Keputusan Pelatih Indonesia Shin Tae-yong memasukkan Ronaldo terbukti tepat. Ia memberikan umpan yang berbuah gol penyama kedudukan tim Garuda, yang dicetak Ricky Kambuaya pada menit ke-65.
Baca juga: Skuad Garuda Tundukkan Timor Leste
Pada laga itu, ia menahbiskan diri sebagai pemain termuda yang menjalani laga perdana bersama timnas senior Indonesia. Ronaldo tampil mengenakan jersei tim Garuda senior pada usia 17 tahun 3 bulan 8 hari. Rekor sebelumnya milik Asnawi Mangkualam dengan debut pada 21 Maret 2017 dalam usia 17 tahun 5 bulan 17 hari.
Meskipun belum mampu mencetak gol, Ronaldo telah memperlihatkan diri sebagai salah satu calon ikon baru penyerang sayap tim Garuda. Secara akumulasi, ia telah tampil selama 128 menit pada dua laga melawan Timor Leste.
Penampilan Ronaldo di timnas bukan sebuah kerja instan. Ia terlebih dahulu membuktikan diri pantas tampil di tim senior Madura United.
Mantan Pelatih Madura Rahmad Darmawan menjadi sosok krusial bagi perkembangan karier Ronaldo. Juru taktik yang juga purnawirawan Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu tidak segan memberikan debut di tim senior ”Laskar Sape Kerrab” kepada Ronaldo pada laga pembuka Liga 1 musim ini.
Ronaldo diturunkan sejak menit awal pada laga pertama Madura menghadapi Persikabo 1973, 3 September 2021. Rahmad pun memiliki dasar kuat untuk memberi kepercayaan kepada Ronaldo yang masih berusia 16 tahun saat itu.
Baca juga: Kerangka Tim U-22 Sudah Terbentuk
”Selama latihan, dia menunjukkan mampu memainkan peran sesuai dengan taktik yang kami butuhkan,” kata Rahmad seusai laga itu. Di musim ini, Ronaldo telah memainkan sembilan laga dengan total 262 menit tampil berseragam Laskar Sape Kerrab.
Infografik Daftar Pemain Remaja Debutan BRI Liga 1 2021-2022 (Hingga Pekan Ke-22)
Mengilat
Sementara itu, Marselino tampil lebih mengilat dibandingkan dengan Ronaldo di level klub. Marselino, yang berposisi murni sebagai gelandang serang, bisa mencuat di tengah gempuran pemain asing yang mengisi posisi itu di mayoritas klub Liga 1.
Sejak debutnya pada usia 17 tahun 2 hari melawan Persikabo, 11 September 2021, Marselino telah bermain di 16 laga bersama Persebaya. Ia pun telah menyumbangkan empat gol dan lima asis untuk ”Bajul Ijo” sehingga Marselino adalah pemain remaja paling produktif di Liga 1 musim ini.
Catatan golnya itu hanya kalah dari penyerang senior Samsul Arif, yang menjadi pemain lokal Persebaya dengan koleksi gol terbanyak hingga pekan ke-23 dengan enam gol. Untuk sumbangan umpan berbuah gol atau asis, Marselino hanya kalah dari gelandang asal Jepang, Taisei Marukawa, yang telah menghasilkan tujuh asis di musim perdananya bersama Persebaya.
Tak hanya itu, performa gemilang Marselino telah dilegitimasi dengan lima kali dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Pekan Ini, lalu predikat Pemain Muda Terbaik Bulan November BRI Liga 1 2021-2022. Golnya ke gawang Arema, 6 November lalu, juga dianugerahi Gol Terbaik Bulan November. Gol itu menjadikannya pemain termuda yang mencetak gol Liga 1 musim ini.
Mereka membantu performa tim menjadi lebih baik. Mereka menampilkan rasa ‘lapar’ dan ‘haus’ yang dibutuhkan untuk tampil maksimal di setiap laga.
Pada dua laga perdana berseragam Garuda senior melawan Timor Leste, Marselino tampil selama 156 menit. Bahkan, di pertandingan kedua, 30 Januari lalu, ia bermain penuh selama 90 menit.
”Saya akan terus bekerja keras untuk menjaga konsistensi penampilan,” kata Marselino tentang kesannya telah tampil di timnas senior.
Shin pun memuji dampak Ronaldo dan Marselino bagi timnas di dua laga melawan Timor Leste. Kedua pemain itu, kata Shin, memberikan nuansa positif di dalam tim karena memiliki rasa lapar untuk meraih kemenangan.
”Mereka membantu performa tim menjadi lebih baik. Mereka menampilkan rasa ‘lapar’ dan ‘haus’ yang dibutuhkan untuk tampil maksimal di setiap laga,” kata Shin, pelatih asal Korea Selatan.
24 pemain
Berdasarkan catatan Kompas, terdapat 24 pemain remaja yang menjalani debut di BRI Liga 1 2021-2022 sebelum berusia 20 tahun dan telah mencatatkan penampilan lebih dari 90 menit. Mereka berasal dari 13 klub berbeda.
Hanya Bhayangkara FC, Bali United, Persik Kediri, PS Sleman, dan Barito Putera yang tidak memberikan kesempatan bermain reguler bagi pemain remaja.
Sebelum mencuat nama Ronaldo dan Marselino, bintang muda Persipura Jayapura, Ramai Rumakiek, lebih dulu memikat hati Shin. Setelah tampil memukau dan dinobatkan sebagai Pemain Muda Terbaik Pekan Pertama Liga 1 musim ini, Ramai diberi kepercayaan tampil di timnas senior melawan Taiwan pada playoff Kualifikasi Piala Asia 2023, 7 Oktober lalu.
Menariknya, selama Agustus 2021 hingga Februari 2022, Ramai lebih banyak tampil membela timnas dibandingkan dengan bermain untuk klubnya, Persipura. Di liga musim ini, ia baru mengemas lima penampilan dan satu gol.
Sementara itu, Ramai telah bermain dalam 12 laga dan menghasilkan tiga gol untuk timnas. Ia pun menjadi pilar utama Garuda di Piala AFF 2020.
Selain ketiga nama itu, Pratama Arhan, yang menjadi andalan PSIS Semarang, juga telah menjadi wajah baru pemain reguler timnas. Ia telah menjadi sosok langganan di timnas yunior dan senior di era Shin.
Baca juga: Pelihara Kepak Sayap Garuda Muda
Performa meningkat dan konsisten Pratama pada musim debutnya di Liga 1 membuat Shin tidak segan membawanya ke Piala AFF 2020. Penampilan menawan Pratama di turnamen perdananya bersama timnas senior itu berbuah trofi individu Pemain Muda Terbaik.
Di luar empat pemain itu, masih ada 20 pemain muda lainnya yang telah tampil reguler di tim Liga 1, seperti Kartika Vedhayanto di PSIS; Alfriyanto Nico, Braif Fatari, Rangga Widiansyah, Rio Fahmi, dan Dony Pamungkas di Persija Jakarta; Kakang Rudianto yang membela Persib Bandung; Rafli Asrul di PSM Makassar; serta Andre Oktaviansyah yang berseragam Persikabo 1973.
Kemudian, ada Ernando Ari dan Akbar Firmansyah di Persebaya; Rifky Dwi Septiawan bersama Persita Tangerang; Komang Teguh dan Fajar Fathur Rahman di Borneo FC; Subhan Fajri dan Ramadhan di Persiraja Banda Aceh; Revan Joni di Persela Lamongan; Achmad Figo dan Tito Hamzah di Arema FC; serta Theofillo Numberi bersama Persipura Jayapura.
Dengan catatan itu, Persija menjadi tim yang paling banyak memberikan debut kepada pemain ketika belum genap berusia 20 tahun di musim ini, yaitu lima pemain. Persebaya menyusul dengan tiga pemain.
”Saya tidak mencari posisi tertentu ketika mengundang pemain muda Persebaya berlatih dengan tim senior. Kalau mereka bagus, pasti saya beri kesempatan bergabung dengan tim senior dan perlahan tampil ketika telah layak bermain,” ucap Pelatih Persebaya Aji Santoso beberapa waktu lalu.
Baca juga: Kekalahan Termanis Tim Garuda di Final
Dari 24 pemain itu, Ramadhan menjadi pemain muda dengan total menit bermain terbanyak hingga pekan ke-22. Ia telah tampil dalam 1.130 menit di 16 laga Persiraja.
Pemain asal Kabupaten Aceh Timur itu telah bermain di empat posisi berbeda untuk tim ”Laskar Rencong”. Keempat posisi itu ialah bek sayap kiri, penyerang tengah, gelandang serang, dan penyerang sayap kiri.
Berkah
Peningkatan kasus Covid-19 di kluster Liga 1 membuat PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengeluarkan regulasi agar klub memanggil pemain tim yunior. Hal itu untuk mengantisipasi klub kekurangan pemain ketika sejumlah pemain harus menjalani isolasi mandiri.
Pasalnya, hampir 100 pemain terinfeksi Covid-19 selama menjalani seri keempat di Bali. Hingga pekan ke-23, terdapat dua laga yang ditunda karena tim tidak memenuhi syarat memiliki jumlah pemain minimal 14 orang, yakni Persipura versus Madura serta PSM versus Persib.
Walakin, ancaman gelombang ketiga Covid-19 menghadirkan berkah tersendiri bagi pemain muda. Persib, misalnya, telah merasakan tampil dengan mayoritas tim yunior ketika menghadapi Persikabo pada pekan ke-21, 29 Januari. Hal itu disebabkan sembilan pemain utama positif virus korona baru.
Baca juga: Sembilan Pemain Persib Bandung Positif Covid-19
Pemain muda Kakang Rudianto langsung menjadi sosok yang menyegel tiga poin bagi ”Maung Bandung” berkat sumbangan gol tunggalnya. Pelatih Persib Robert Rene Alberts mengatakan, pemain muda memiliki kemampuan untuk membantu Persib menjalani laga-laga penting di sisa musim ini.
”Kakang telah membuktikan mampu menjadi sosok penting bagi tim. Kami selalu meminta pemain muda bersiap karena cepat atau lambat kesempatan mereka untuk tampil akan datang,” tutur Alberts.
Tak hanya itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menilai, kompetisi Liga 1 musim ini telah memberikan hasil positif dengan hadirnya sejumlah pemain muda potensial. Menurut dia, pemain muda itu berpeluang menjadi andalan timnas di masa depan.
”Kami punya harapan terhadap anak-anak (muda) itu untuk menjadi pilar penting di timnas. Meski masih perlu digenjot untuk meningkatkan kemampuan, beberapa dari pemain hasil liga musim ini juga masih ada peluang turun di (Piala Dunia U-20) 2023 nanti,” ujar Menpora.
BRI Liga 1 2021-2022 telah menjadi etalase bagi pemain muda untuk memulai mimpi sebagai pemain profesional. Mereka telah mengenyam pengalaman berharga tampil di kasta kompetisi tertinggi pada usia belia.
Sembilan dari 24 nama pemain remaja itu pun dipanggil Shin untuk membela timnas U-23 di ajang Piala AFF U-23, 14-26 Februari, di Kamboja. Jika Indonesia mampu mempertahankan gelar juara di turnamen itu, mereka tentu akan menjadi ikon dari lahirnya generasi baru pemain timnas.