”Playoff” Ditunda, Klub Terpaksa Beradaptasi
Delapan klub peserta ”playoff” akan menghadapi jeda kompetisi terpanjang pada musim ini. Mereka terancam kehilangan momentum akibat babak ”playoff” yang baru berlangsung pada Agustus.
JAKARTA, KOMPAS — Penundaan babak playoff IBL Tokopedia 2022, dari Mei ke Agustus, akan menjadi tantangan besar untuk delapan klub peserta playoff. Mereka harus menjaga kualitas skuad masing-masing di tengah jeda hampir lima bulan tanpa kompetisi. Para klub dipaksa beradaptasi menghadapi kondisi spesial musim ini.
Delapan klub sudah memastikan tiket playoff pada Senin (28/3/2022), dua hari menjelang musim reguler berakhir. Menurut rencana, para peserta playoff ini akan mendapat istirahat sebulan pada bulan puasa, April. Lalu, mereka akan bertarung memperebutkan gelar pada Mei-Juni.
Baca juga : Keseriusan Klub Melecut Level Kompetisi
Saya belum pernah merasakan jeda musim reguler ke playoff selama ini.
Namun, saat ini para klub harus sabar menanti hingga Agustus untuk playoff. Panitia IBL menunda playoff karena kepentingan tim nasional Indonesia yang punya sederet agenda internasional. ”Saya belum pernah merasakan jeda musim reguler ke playoff selama ini,” kata pelatih asing NSH Mountain Gold, Anthony Garbelotto, yang punya pengalaman lebih dari dua dekade.
Jarak antara musim reguler dan playoff ini merupakan yang terpanjang sejak IBL kembali menjadi operator liga pada 2015. Pada musim-musim sebelumnya, jeda hanya berlangsung kurang dari sebulan. Para pemain pun belum kehilangan atmosfer kompetitif dari musim reguler.
Anthony, pelatih debutan di IBL, berkata, ada hal positif dan negatif dari penundaan itu. Timnya mungkin bisa kehilangan ritme dan momentum pada awal playoff nanti. Namun, positifnya, dia menilai posisi NSH jauh lebih baik dibandingkan banyak tim lain. Belum ada pemain timnas di skuad mereka.
”Bandingkan dengan Prawira Bandung. Dua guard mereka (Yudha Saputera dan Abraham Damar Grahita) adalah pemain nasional. Mereka pasti akan sangat kelelahan dengan jadwal padat timnas. Belum lagi ada risiko cedera. Tentu tidak adil untuk beberapa tim, tetapi kita harus menghormati keputusan liga,” ucap Anthony.
Baca juga : West Bandits Menjemput ”Playoff” Kedua
Sementara itu, Anthony berniat memanfaatkan jeda itu seperti pramusim tambahan. Dia ingin meningkatkan kualitas pemain cadangan. Menurut dia, masih ada jarak kualitas antara pemain utama dan cadangan. Jeda itu akan membantu karena waktunya melatih saat pramusim sangat terbatas.
Salah satu tim yang berpotensi paling dirugikan adalah Prawira. Tim asuhan pelatih David Singleton ini sedang berada dalam performa terbaik. Mereka sempat menjalani tren 10 kemenangan beruntun di ”gelembung” Jakarta. Momentum itu terancam hilang jika tim tidak berkompetisi lima bulan.
Meski begitu, Singleton sama sekali tidak khawatir dengan penundaan ini. Dia percaya, jeda panjang itu bisa diatasi dengan persiapan matang. ”Kami akan mempersiapkan diri dengan sangat baik untuk menjaga ritme yang sudah ada. Apalagi ini bukan hanya kami. Semua tim berada di kapal yang sama. Kami hanya perlu percaya diri dengan sistem dan para pemain,” ujarnya.
Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah menjelaskan, playoff sebenarnya bisa tetap berlangsung tanpa menghalangi agenda timnas. Menurut rencana, mereka akan menggelar putaran pertama sebelum SEA Games Vietnam 2021, awal Mei, dan putaran kedua sampai final setelah SEA Games, akhir Mei-Juni.
Baca juga : Indonesia Melirik Celah Kemustahilan di Piala Asia
Hanya saja, rencana tersebut bisa mengganggu fokus timnas karena pemain harus kembali ke tim. Adapun setelah SEA Games, timnas akan langsung bersiap untuk Piala Asia FIBA Jakarta 2022. ”Karena melihat pertaruhan timnas sangat besar, kurang tepat kalau kami mementingkan ego liga,” kata Junas.
Kemenangan Hangtuah
Setelah tiga musim tidak melaju dari musim reguler, Hangtuah akhirnya lolos ke playoff pada musim 2022. Kelly Purwanto dan rekan-rekan menjadi tim terakhir yang meraih tiket playoff seusai menang dramatis atas Prawira Bandung lewat babak tambahan waktu 83-82 di Hall Basket Senayan, Jakarta, pada Senin malam.
Hangtuah masih tertinggal 81-82 pada 18 detik tersisa. Mereka membalikkan keadaan lewat sentuhan dari pemain asing Laquavius Kashaka Cotton yang memanfaatkan rebound di dekat keranjang. Setelah bel panjang berbunyi, para pemain berlarian dan saling memeluk.
Beberapa di antaranya bersujud sambil menangis karena tidak percaya bisa lolos playoff pada malam itu. ”Jujur senang banget karena kami sudah tiga tahun tidak lolos playoff. Pencapaian ini sangat luar biasa karena kami bisa bangkit dari inkonsistensi selama di gelembung,” ucap Kelly.
Baca juga : Milos Pejic Segarkan Suasana Timnas
Di ”gelembung”, Hangtuah kalah lima kali beruntun. Tim asuhan pelatih Antonius Ferry Rinaldo ini kemudian bisa bangkit jelang akhir musim reguler. Puncaknya, mereka mengalahkan Prawira yang sedang dalam tren 10 kemenangan beruntun.
”Saya bilang kepada pemain saat team meeting, kami punya kesempatan besar selama menjalankan proses itu dengan baik. Semua itu terbukti di lapangan. Kami memenangi laga yang menguras tenaga dan emosi ini dengan kerja keras semua pemain,” kata sang pelatih.