Bagi Arsenal, tidak ada hal yang lebih buruk dari kehilangan Thomas Partey. Dia tidak hanya berperan sebagai jembatan permainan tim, tetapi juga pengawal mimpi Arsenal untuk finis empat besar.
Oleh
KELVIN HIANUSA
·4 menit baca
LONDON, SABTU — Gelandang Arsenal, Thomas Partey, berpotensi absen hingga akhir musim akibat cedera berulang di paha kanan. Kehilangan itu bisa menjadi awal petaka skuad asuhan Manajer Mikel Arteta dalam perburuan empat besar. Partey adalah fondasi terpenting dalam struktur permainan ”Si Meriam”.
Pemain asal Ghana tersebut dipastikan absen dalam laga kandang Arsenal lawan Brighton Hove Albion di Stadion Emirates, Sabtu (9/4/2022) malam WIB. Arteta mengonfirmasi, Partey juga akan menepi selama beberapa pekan akibat cedera yang terjadi pada pekan lalu, saat mereka takluk dari Crystal Palace 0-3.
Cedera ini sedikit ambigu, tetapi yang pasti dia akan absen beberapa pekan. Cedera bisa lebih serius karena dia juga pernah mengalami masalah di tempat sama sebelumnya.
”Dia mengalami cedera yang signifikan. Kami harus mengawasi terus perkembangannya. Cedera ini sedikit ambigu, tetapi yang pasti dia akan absen beberapa pekan. Cedera bisa lebih serius karena dia juga pernah mengalami masalah di tempat sama sebelumnya,” kata Arteta.
Di tengah berita pahit itu, Sky Sports merilis statistik tentang peran krusial Partey musim ini. Ketika dia tampil, persentase kemenangan Arsenal mencapai 65,2 persen dari total 23 pertandingan Liga Inggris. Sementara itu, mereka hanya meraih 33,3 persen kemenangan dari 6 laga saat sang gelandang absen.
Statistik itu begitu kontras, tetapi sama sekali tidak mengejutkan. Jenderal lini tengah Arsenal itu memang sangat penting dalam permainan skuad asuhan Arteta. Dalam sistem 4-2-3-1, dia adalah titik awal dimulainya serangan eksplosif ”Si Meriam”.
Partey memang didampingi Granit Xhaka di lini tengah. Namun, tidak ketika transisi serangan. Formasi Arsenal berubah jadi 4-1-4-1 ketika mulai menyerang. Xhaka akan maju sedikit untuk membuka jalur ke sepertiga akhir lawan, sementara Partey berperan sendiri sebagai pivot. Dengan gaya bermain umpan pendek dari bawah ala Arteta, semua serangan pun nyaris bermula dari kakinya.
Tidak sembarang pemain bisa memainkan peran Partey. Dia diberi tugas berat itu karena punya teknik tinggi membagi dan mendribel bola. Dengan tubuh atletis setinggi 1,85 meter, dia bisa dengan mudah melewati lawan.
Aksi dribelnya sering kali membongkar struktur pertahanan lawan, membuka ruang lebih untuk para gelandang serang dan penyerang Arsenal. Adapun Partey merupakan pemain dengan jumlah dribel sukses terbanyak di dalam tim, 1,5 kali.
Gelandang 28 tahun ini juga punya kemampuan mengumpan di atas rata-rata. Selain ahli menemukan pemain dalam jarak dekat, dia juga menjadi spesialis dalam umpan jauh. Hanya kiper Arsenal, Aaron Ramsdale, yang mencatat umpan jauh lebih banyak darinya.
Tidak pelak, aliran serangan Arsenal menjadi buntu tanpa kehadirannya. Ketika Partey absen, tim asal London Utara ini hanya mampu mencetak rata-rata 0,3 gol. Jumlah gol itu melonjak enam kali lipat ketika sang gelandang berada di lapangan.
Paket lengkap itulah yang menjadikan Partey begitu berpengaruh. Tanpa dia, Arsenal akan sulit bermain dengan skema sama. Satu-satunya pelapis Partey hanyalah gelandang 22 tahun, Albert Sambi Lokonga. Lokonga punya potensi jadi seperti Partey, tetapi masih terlalu mentah. Dia belum terbukti untuk menjadi fondasi lini tengah sendirian.
Arteta berharap Lokonga bisa beradaptasi cepat di skuad utama. Sang pemain sudah tidak tampil sejak Januari, sebelum diturunkan selama 16 menit lawan Palace. ”Akibat tidak bermain di Eropa, sulit membagi menit antara pemain. Ini adalah kesempatannya untuk membuktikan diri,” pungkasnya.
Empat besar
Masalah Partey menambah beban Arsenal. Sebelumnya, bek kiri Kieran Tierney terlebih dulu dipastikan akan absen hingga akhir musim akibat cedera sepulang dari membela tim nasional Skotlandia. Adapun bek kanan Takehiro Tomiyasu juga belum bisa tampil akibat cedera selama tiga bulan terakhir.
Akibat badai cedera, peluang tim asuhan Arteta meraih empat besar pun menurun drastis. Saat ini, Arsenal berada di peringkat ke-5 dengan 54 poin dari 29 laga. Mereka memiliki poin sama dengan peringkat ke-4 Tottenham Hotspur yang sudah bermain 30 laga.
Meskipun memiliki satu laga lebih sedikit, Partey dan rekan-rekan punya jadwal lebih berat dibandingkan Spurs. Mereka masih harus menghadapi tim papan atas, seperti Chelsea, Manchester United, dan Spurs.
Arsenal pun wajib menang atas Brighton jika ingin menjaga kans finis di empat besar. Mereka harus segera bangkit dari kekalahan pekan lalu. ”Sangat penting untuk Arsenal tidak panik. Mereka masih berada dalam posisi yang bagus saat ini. Lebih baik dibandingkan Tottenham dan MU,” ucap pengamat Sky Sports, Jamie Carragher. (AP/REUTERS)