Suzuki akhinya mengonfirmasi bahwa mereka memang berniat meninggalkan MotoGP di akhir musim 2022 karena kendala finansial. Tim asal Hamamatsu, Jepang, itu kini resmi berdiskusi dengan Dorna Sports membahas potensi itu.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·4 menit baca
HAMAMATSU, KAMIS — Suzuki resmi berkomunikasi dengan Dorna Sports untuk membahas kemungkinan meninggalkan MotoGP di akhir musim 2022 ini. Tim yang menaungi pebalap Joan Mir dan Alex Rins itu mengalami tekanan ekonomi yang memaksa mereka mengalihkan sumber daya untuk mengembangkan teknologi baru. Konfirmasi dari tim asal Hamamatsu, Jepang, ini menguatkan spekulasi kepindahan Mir ke Repsol Honda menggantikan Pol Espargaro.
”Suzuki Motor Corporation melakukan pembicaraan dengan Dorna terkait dengan kemungkinan mengakhiri keikutsertaannya dalam MotoGP di akhir 2022,” tulis pernyataan Suzuki di laman Suzuki-Racing, Kamis (12/5/2022). ”Sayangnya, kondisi perekonomian saat ini dan kebutuhan untuk mengonsentrasikan usaha pada perubahan besar yang dihadapi oleh dunia otomotif dalam tahun-tahun ini, memaksa Suzuki untuk mengalihkan anggaran dan sumber daya manusia untuk mengembangkan teknologi baru.”
”Kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim Suzuki Ecstar, kepada semua orang yang telah mendukung kegiatan balap motor Suzuki selama bertahun-tahun, dan kepada seluruh penggemar Suzuki yang telah memberikan dukungan mereka secara antusias,” kata Suzuki.
Pernyataan resmi itu juga dimuat di laman MotoGP dan sempat disebutkan bahwa Suzuki juga akan meninggalkan ajang balap lain yang mereka ikuti. ”Dengan alasan yang sama, Suzuki juga mempertimbangkan untuk mengakhiri kegiatan balapan lainnya,” bunyi pernyataan di motogp.com yang kemudian dihapus.
Dialog antara Suzuki dan MotoGP, salah satunya, diyakini membahas tentang penalti yang harus dibayar karena mengakhiri komitmen empat tahun lebih awal. Tahun lalu, Suzuki menandatangani perpanjangan kontrak keikutsertaan dalam MotoGP untuk periode 2022-2026. Jika Suzuki meninggalkan MotoGP lebih awal, maka akan ada konsekuensi penalti yang harus ditanggung.
Suzuki Motor Corporation melakukan pembicaraan dengan Dorna terkait dengan kemungkinan mengakhiri keikutsertaannya dalam MotoGP di akhir 2022.
Selain penalti, Suzuki kemungkinan diminta untuk mendukung tim baru yang menggantikan mereka pada 2023 dengan menyediakan motor. Langkah ini mirip dengan yang dilakukan oleh Kawasaki setelah meninggalkan MotoGP pada 2008, tetapi masih mendukung tim Hayate Racing dengan motor spesifikasi 2008 pada musim 2009. Suzuki dimungkinkan mendapat tawaran yang sama untuk membantu masa transisi, dengan menyediakan motor GSX-RR spesifikasi 2022 untuk musim 2023.
Menggeliat
Di luar pembicaraan antara Suzuki dan Dorna, bursa pebalap kini mulai menggeliat dengan status Mir dan Rins yang akan bebas kontrak pada akhir musim ini. Mir menjadi sorotan beberapa pekan terakhir karena dikaitkan dengan Repsol Honda. Juara MotoGP 2020 itu dikabarkan diminati oleh Honda untuk menjadi rekan setim Marc Marquez.
Ini artinya, posisi Pol Espargaro, yang kontraknya dengan Repsol Honda akan selesai di akhir musim 2022 ini, terancam. Pebalap asal Spanyol itu meninggalkan KTM dan bergabung dengan Honda pada 2021. Pada musim pertamanya bersama Honda, Espargaro mengalami masa yang sangat sulit karena RC213V tidak sesuai dengan karakter membalapnya.
Di awal musim ini, Espargaro meraih optimisme karena dia mulai bisa menerapkan gaya membalapnya yang bertumpu pada pengereman keras pada motor baru Honda. Namun, setelah meraih podium ketiga pada seri pembuka di Lusail, Qatar, performa Espargaro tidak konsisten. Dia kesulitan menemukan setelan motor yang bisa membuat dirinya nyaman dan percaya diri untuk memeras potensi terbaik RC213V.
Meskipun Espargaro tidak menyinggung potensi dirinya digantikan oleh Mir, pebalap berusia 30 tahun itu mengakui ada kegelisahan terkait proses negosiasi perpanjangan kontrak. ”Semua pebalap ingin memperbarui dan terus berada di MotoGP karena ini pekerjaan kami dan sumber mata pencarian kami, sama seperti orang lain. Ketika tiba waktunya membahas kontrak, pasti ada kegelisahan dan kesalahan tertentu yang dilakukan karena kecemasan,” ujar Espargaro kepada media Spanyol, El Espanol, dikutip Crash.
”Jika ada satu hal yang diberikan oleh pengalamanan kepada saya, itu adalah bagaimana mengetahui cara mengelola momen-momen seperti ini, tidak terburu-buru dan tidak merasa terlalu ingin untuk memperbarui (kontrak),” ungkap adik pebalap Aprilia, Aleix Espargaro, itu.
”Ini bukan karena Anda benar-benar ingin memperbarui kontrak sehingga itu menjadi mungkin. Ada lebih banyak hal yang harus dilakukan dengan kontinuitas Anda daripada mendapatkan hasil yang baik,” tegas Espargaro.
Rumor terkait kepindahan Mir ke Honda itu sebelumnya telah diklarifikasi oleh manajernya, Paco Sanchez. Dia menegaskan, kabar terkait sudah ada prakontrak yang ditandangani antara Mir dan Honda, maupun Mir dan Suzuki, semuanya tidak benar.
”Saya berharap saya bisa mendapatkan motor yang bagus untuk Joan. Kami juga mengkhawatirkan seluruh staf tim. Mereka orang-orang yang sangat profesional. Jika Suzuki mengonfirmasi (kepergian dari MotoGP), saya harap mereka bisa menemukan pekerjaan yang bagus. Ada banyak keluarga yang mengalami mimpi buruk saat ini,” ungkap Sanchez kepada Crash.