Misi Mengerem Red Bull di Silverstone
Red Bull telah memenangi tujuh dari sembilan balapan Formula 1 musim ini. Mereka juga meninggalkan Ferrari dan Mercedes dalam klasemen pebalap dan konstruktor. Akhir pekan ini, laju Red Bull coba direm di Silverstone.
NORTHAMPTONSHIRE, SELASA — Sirkuit Silverstone menyisakan kenangan getir bagi Max Verstappen dan tim Red Bull karena musim lalu mereka kehilangan banyak poin di trek Inggris itu. Musim ini, mereka kembali menuju Silverstone dan bertekad menjaga agar keunggulan poin atas Ferrari dan Mercedes tidak terpangkas. Namun, balapan akhir pekan ini tidak akan mudah bagi Verstappen dan rekan setimnya, Sergio Perez, karena para pebalap Ferrari dan Mercedes akan menggunakan paket perbaikan performa untuk mengerem laju Red Bull.
Silverstone bukanlah trek yang bagus bagi Red Bull, dengan kemenangan terakhir diraih pada 2012 melalui Mark Webber. Sementara bagi Mercedes, trek yang mengalir ini sangat menyenangkan, dengan delapan kemenangan, tujuh di antaranya diraih oleh Lewis Hamilton, terakhir musim lalu.
Baca juga : Hamilton Memanen Optimisme di Montreal
Kemenangan itu diraih oleh Hamilton setelah bersaing ketat dengan Verstappen, hingga keduanya bersenggolan di tikungan Copse pada lap pertama. Verstappen keluar lintasan hingga mobilnya menabrak pembatas dan dia dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan medis. Hamilton meraih podium tertinggi setelah mendahului pebalap Ferrari, Charles Leclerc, tiga lap sebelum finis. Silverstone pun menyisakan rasa penasaran bagi Leclerc yang musim ini memacu Ferrari F1-75 yang sangat kompetitif.
Memori Silverstone itu membuat persaingan musim ini sudah panas sebelum bergulir. Apalagi, kini Ferrari dan Mercedes dalam tren perbaikan performa yang akan menambah tekanan pada Red Bull. Tim asal Austria itu kini menempatkan kedua pebalapnya, Verstappen dan Sergio Perez, di posisi pertama dan kedua klasemen. Sementara dalam persaingan juara konstruktor, Red Bull teratas dengan 304 poin, unggul 76 poin atas Ferrari dan 116 di atas Mercedes.
Musim ini, di era baru Formula 1, Red Bull dominan dengan meraih tujuh kemenangan dalam sembilan balapan, enam di antaranya diraih Verstappen. Pebalap asal Belanda itu kini memburu kemenangan pertama di Silverstone untuk mengokohkan posisinya di puncak klasemen, dengan mengumpulkan 175 poin.
Tantangan bagi Verstappen akan berat akhir pekan ini karena Ferrari dan Mercedes menunjukkan peningkatan performa yang signifikan. Dalam balapan di Montreal, Kanada, Ferrari jelas memiliki kecepatan lebih baik dibandingkan Red Bull, saat Verstappen diburu oleh Carlos Sainz Jr dalam 15 lap terakhir. Namun, Verstappen sangat brilian sehingga mampu menjaga Sainz tetap di belakangnya.
Baca juga : Leclerc Memilih Montreal untuk Menerima Sanksi
Leclerc juga menguak kekuatan F1-75 dengan finis di posisi kelima, setelah start dari posisi paling belakang karena sanksi setelah menggunakan sejumlah komponen mesin dan pengontrol elektronik baru. Mesin baru membuat Leclerc bisa memacu mobilnya dengan lebih agresif di Silverstone untuk meraih kemenangan.
Mercedes juga menunjukkan kemajuan besar dalam performa mobil W13 yang dipicu oleh peningkatan kestabilan mobil di trek yang tidak terlalu mulus. Mobil baru Mercedes itu sudah tidak memantul-mantul parah sehingga Hamilton bisa finis di posisi ketiga dan George Russell menjaga rekor selalu finis di lima besar dengan meraih posisi keempat.
Mercedes pun akan menggunakan sejumlah paket perbaikan performa yang diharapkan bisa membuat W13 lebih kompetitif, bahkan meraih kemenangan di trek kandang mereka itu. Paket perbaikan performa kali ini akan meliputi banyak bagian, bukan hanya lantai mobil yang selama ini menjadi fokus pengembangan.
”Kenyataannya, kami telah memperbarui mobil hampir di setiap balapan, tetapi pembaruan yang sulit terlihat dalam balapan baru-baru ini, mencoba beberapa eksperimen, tetapi Silverstone merupakan target bagi kami di mana kami akan membawa paket yang lebih besar dan lebih terlihat, dan semoga kami akan melakukan langkah maju," ungkap Direktur Trackside Engineering Mercedes Andrew Shovlin dalam program F1 Nation.
Baca juga : Montreal Berpotensi Menyiksa Hamilton
Salah satu bagian mobil W13 yang sering dinilai perlu pembaruan adalah sidepod, yang berupa tonjolan pada badan mobil di sisi kiri dan kanan ruang pengemudi. Sidepod berfungsi mengalirkan udara untuk mendinginkan komponen mobil serta aerodinamika.
Bukan hanya (sidepod), tetapi kami mencari sayap depan yang berbeda, sayap belakang, akan ada sejumlah perubahan pada lantai, juga beberapa bagian kecil lainnya.
”Bukan hanya (sidepod), tetapi kami mencari sayap depan yang berbeda, sayap belakang, akan ada sejumlah perubahan pada lantai, juga beberapa bagian kecil lainnya. Tetapi, banyak pengembangan tahun ini berada pada bagian bawah mobil, di mana orang tidak melihat itu, tetapi (akhir pekan) ini akan lebih terlihat jelas dari penampilan,” lanjut Shovlin di laman Formula 1, Selasa (28/6/2022).
Musim ini, Mercedes mengalami masalah besar dengan porpoising di mana mobil memantul-mantul dalam kecepatan tinggi. Mereka menunjukkan kemajuan besar dalam mengatasi masalah itu saat balapan di Barcelona. Akan tetapi, Mercedes kembali menderita di Baku karena W13 memantul-mantul parah di trek yang tidak rata. Namun, di Montreal yang treknya juga tidak semulus Barcelona, Mercedes menemukan setelan yang bisa meminimalkan porpoising.
”Kami telah bekerja cukup keras untuk memahami masalah-masalah tersebut dan kami mencapai kemajuan yang cukup baik, tetapi kami belum memiliki tingkat kepercayaan diri untuk mengatakan bahwa kami bisa kembali ke level kami yang dulu, ketika kami bisa mengatasi masalah dan melesat di setiap akhir pekan. Kami akan mengecek, apakah itu berfungsi seperti yang kami harapkan,” lanjut Shovlin.
Baca juga : Mimpi Buruk Membelenggu Leclerc
”Tetapi, seperti yang saya katakan, kami belajar sangat banyak dalam beberapa bulan terakhir. Jadi, kami optimistis bahwa ini seharusnya menjadi langkah maju. Semoga sirkuit juga sesuai bagi kami,” pungkasnya.
Peningkatan performa Ferrari dan Mercedes sudah menjadi perhatian Red Bull sejak balapan di Montreal. Mereka pun menilai, balapan di Silverstone, Minggu (3/7/2022), akan sangat menarik. Apalagi, Silverstone mirip dengan Barcelona yang memiliki trek mulus dan mengalir.
Dalam balapan seri Spanyol itu, Leclerc memimpin balapan meninggalkan Verstappen, tetapi kemudian mengalami kerusakan mesin. Sementara Hamilton memiliki pace yang setara dengan para pebalap di depan sehingga bisa finis kelima setelah tertinggal 30 detik akibat senggolan dengan pebalap Haas Kevin Magnussen setelah start. Performa mobil Mercedes W13 bahkan dinilai mirip dengan mobil tim ”Panah Perak” yang pada musim-musim sebelumnya meraih gelar juara.
”Jika melihat performa murni, Anda bisa mengatakan itu akan terjadi, seperti di Barcelona, ini akan menjadi balapan yang kuat bagi (Ferrari). Adapun Mercedes, pace balapan mereka di sana juga kuat. Jadi, itu bisa menjadi faktor penentu saat balapan. Ini akan menjadi balapan yang menarik untuk disaksikan. Saya mendengar akan ada sejumlah perbaikan (pada Mercedes), demikian juga dengan Ferrari. Ini akan menjadi balapan yang menarik,” tutur Kepala Tim Red Bull Christian Horner seusai balapan di Montreal.
Baca juga : Leclerc Hidupkan Spirit "Kuda Jingkrak"
”Silverstone sangat berat bagi kami tahun lalu. Kami menuju ke sana dengan keunggulan (poin) besar tahun lalu, kami ke sana lagi (dengan kondisi yang sama) tahun ini. Jadi, ini penting bagi kami untuk menjaga momentum ini terus bergulir. Ini serangkaian balapan yang kami jalani bersama, tim, para pebalap menjalankan pekerjaan dengan sangat baik,” lanjut Horner.
”Silverstone adalah salah satu sirkuit terbaik dalam kalender. Ini akan menjadi rekor jumlah penonton lagi tahun ini, kami menantikan melihat semua orang di sana. Saya yakin akan ada dukungan besar untuk para pebalap Mercedes, tetapi kami akan berada di sana dengan semangat tinggi dan berusaha memperbaiki apa yang terjadi tahun lalu,” katanya.