Bagas Maulana/Muhammad Shihibul Fikri, lagi-lagi, tersingkir pada babak-babak awal turnamen. Juara All England itu masih kesulitan bersaing di papan atas hingga tersingkir pada babak kedua Denmark Terbuka.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·3 menit baca
ODENSE, KAMIS — Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri merasakan sulitnya bersaing dengan ganda putra top dunia. Salah satu kendala salah satu pasangan pelapis pelatnas utama itu adalah kurangnya rasa percaya diri dengan kemampuan mereka.
Penilaian itu disampaikan pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis Herry Iman Pierngadi seusai mendampingi Bagas/Fikri tampil pada babak kedua turnamen Denmark Terbuka. Bermain di JYSKE Bank Arena, Odense, Kamis (20/10/2022), Bagas/Fikri kalah dari pasangan India yang menjadi unggulan ketujuh, Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty, dengan skor 14-21, 16-21.
Sebelum kekalahan yang dialami pasangan peringkat ke-14 dunia itu, Indonesia meloloskan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto ke perempat final, tetapi kehilangan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Hendra/Ahsan untuk pertama kali kalah dari Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan), 19-21, 17-21, setelah selalu menang dalam lima pertemuan sebelumnya. Mereka pun batal bertemu Fajar/Rian, pada perempat final, yang menang atas Choi Sol-gyu/Kim Won-ho (Korea Selatan) 21-17, 21-17.
Bagi Bagas/Fikri, hasil dari Denmark Terbuka ini menjadi kekalahan ke-11 pada babak pertama atau kedua dari 13 turnamen setelah menjuarai All England pada Maret. Padahal, di All England, mereka bisa mengalahkan pasangan-pasangan top dunia, yaitu Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang), Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, dan Hendra/Ahsan dari perempat final hingga final.
Mereka sering tidak percaya pada kemampuan sendiri. Pada masa persiapan sekitar sebulan sebelum Denmark Terbuka, saya selalu mengingatkan agar mereka lebih percaya diri karena mempunyai kemampuan untuk mengalahkan pemain top.
”Mereka sering tidak percaya pada kemampuan sendiri. Pada masa persiapan sekitar sebulan sebelum Denmark Terbuka, saya selalu mengingatkan agar mereka lebih percaya diri karena mempunyai kemampuan untuk mengalahkan pemain top,” kata Herry.
Herry menambahkan, kekalahan dari Rankireddy/Shetty, juga, disebabkan banyaknya kesalahan dari Bagas yang berposisi sebagai pemain belakang. ”Apalagi, pertahanan pasangan India sangat rapat. Bagas/Fikri pun jadi tidak tenang karena kesulitan menembusnya,” ujar Herry.
Selain Bagas/Fikri, Hendra/Ahsan, dan Fajar/Rian, ganda putra Indonesia diwakili dua pasangan lainnya yang menjalani babak kedua pada Kamis tengah malam hingga Jumat dini hari waktu Indonesia. Kevin/Marcus dan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin bisa bertemu pada perempat final jika masing-masing mengalahkan Alexander Dunn/Adam Hall (Skotlandia) dan Daniel Lundgaard/Mathias Thyrri.
Pada ganda putri, pasangan terbaik Indonesia saat ini, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti, harus berhati-hati saat berhadapan dengan Nami Matsuyama/Chiharu Shida pada perempat final. Ganda Jepang itu bisa lebih waspada mengantisipasi permainan cepat Apriyani/Fadia setelah kalah pada pertemuan pertama yang terjadi pada babak kedua Malaysia Terbuka.
Kewaspadaan itu disampaikan Fadia setelah mengalahkan Du Yue/Li Wen Mei (China) 21-13, 6-1. Lawan tak menyelesaikan pertandingan karena Du cedera. ”Untuk perempat final, saya harus lebih siap dan pintar membaca arah buangan bola lawan,” kata Fadia.
Tiket perempat final, juga, didapat wakil tunggal putra tersisa, Jonatan Christie. Jonatan akan menantang Lee Zii Jia (Malaysia) setelah mengalahkan Lee Cheuk Yiu (Hongkong) 17-21, 21-9, 21-19.
Dari Santander, Spanyol, skuad muda Indonesia lolos ke semifinal Kejuaraan Dunia Yunior Beregu Campuran yang memperebutkan Piala Suhandinata. Dalam perempat final, Indonesia mengalahkan China, 3-1.
Laga dibuka nomor ganda campuran yang mempertemukan Rafli Ramanda/Az-Zahra Putri Dania dengan Zhu Yi Jun/Liu Sheng Shu. Indonesia tak bisa membuka persaingan itu dengan kemenangan karena Rafli/Az-Zahra kalah 13-21, 15-21. Namun, setelah itu, skuad ”Merah Putih” berbalik unggul melalui tiga nomor berikutnya, yaitu tunggal putra, tunggal putri, dan ganda putra.
Alwi Farhan mengalahkan Zhu Xuan Chen 21-16, 21-16, diikuti kemenangan Ester Nurumi Tri Wardoyo atas Zhang Xin Ran, 21-7, 21-10. Adapun kemenangan ketiga, yang membawa Indonesia ke semifinal untuk melawan Taiwan, didapat ganda putra Muhammad Putra Erwiansyah/Muhammad Rayhan Nur Fadillah. Mereka mengalahkan Xu Hua Yu/Zhu Yi Jun 21-17, 21-14.
”Alhamdulillah, hari ini saya bisa menyumbang poin. Kepercayaan diri saya sempat turun setelah kalah lawan Malaysia, kemarin. Namun, pelatih dan tim masih percaya kepada saya hingga kesempatan tadi tak mau saya sia-siakan,” kata Alwi.