Bermodal prestasi mentereng bersama Bayern Muenchen, pelatih anyar Jerman Hans-Dieter Flick diharapkan dapat mengembalikan reputasi Jerman sebagai tim besar.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·3 menit baca
Bermodal prestasi mentereng meraih tujuh trofi bersama Bayern Muenchen, kedatangan Hans-Dieter ”Hansi” Flick sebagai pelatih anyar tim nasional Jerman tahun lalu membawa optimisme baru bagi tim ”Panser” di Piala Dunia Qatar 2022. Flick diharapkan dapat mengembalikan reputasi Jerman sebagai tim besar setelah terpuruk empat tahun lalu. Di Rusia 2018, Jerman kalah mengejutkan dari Korea Selatan dan gagal lolos dari penyisihan grup atau hasil terburuk sejak terhenti di babak pertama Perancis 1938.
”Selain Piala Dunia yang sangat dinantikan, kita harus ingat ada Piala Eropa di Jerman dua tahun lagi. Kami harus menebus kinerja yang mengecewakan (pada Piala Dunia Rusia 2018 dan Piala Eropa 2020) di turnamen-turnamen berikutnya,” ujar Flick seperti dikutip gulfnews.com, Sabtu (29/10/2022).
Untuk pertama kali sejak Piala Eropa Austria-Swiss 2008, tidak ada sosok Joachim Loew sebagai juru taktik Jerman. Selama menukangi tim berjuluk ”Die Mannschaft” dari 12 Juli 2006 hingga 31 Juli 2021 atau 15 tahun, Loew membawa Jerman menjadi tim yang solid dan berprestasi, antara lain runner-up Piala Eropa 2008, tempat ketiga Piala Dunia Afrika Selatan 2010, serta puncaknya juara Piala Dunia Brasil 2014 dan Piala Konfederasi Rusia 2017.
Namun, mundurnya Loew dari kursi pelatih setelah Jerman terhenti di 16 besar Piala Eropa 2020 tampaknya tidak terlalu mengkhawatirkan. Tak lain karena penerus tongkat estafet Loew adalah Flick, asisten pelatihnya pada 2006-2014, dan ikut merasakan pesta Jerman menjadi juara dunia 2014.
Setelah menimba pengalaman internasional bersama Loew, Flick membuktikan kapasitasnya sebagai pelatih di klub raksasa Jerman, Bayern Muenchen, mulai 3 November 2019. Hanya dalam dua musim, pelatih kelahiran Heidelberg, Jerman Barat, 24 Februari 1965, itu langsung mempersembahkan tujuh trofi.
Dimulai dari treble winner musim 2019/2020, yakni juara Liga Jerman, Piala Jerman, dan Liga Champions Eropa, serta berlanjut dengan juara Piala Super Jerman 2020, Piala Super Eropa 2020, Piala Dunia Klub 2020, dan Liga Jerman 2020/2021.
Selain Piala Dunia yang sangat dinantikan, kita harus ingat ada Piala Eropa di Jerman dua tahun lagi. Kita harus menebus kinerja sebelumnya yang mengecewakan di turnamen-turnamen berikutnya.
”Masa tugas saya di Muenchen berdampak besar pada pekerjaan saya di timnas. Saya bertugas di Muenchen pada level tertinggi. Itu adalah periode yang intens, tetapi bagus dan sukses,” ujar Flick di laman resmi FIFA.
Saat ditunjuk sebagai pelatih mulai 2 September 2021, Flick langsung membawa angin segar untuk Jerman. Pelatih terbaik Eropa 2019/2020 itu mengantarkan Jerman meraih delapan kemenangan beruntun di delapan laga perdananya, termasuk tujuh kemenangan yang memastikan Jerman menjadi juara Grup J Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Eropa. Mereka menjadi tim pertama di luar tuan rumah yang merebut tiket ke Qatar.
Namun, seusai lolos ke Qatar, performa Jerman justru menurun. Mereka terpuruk dalam delapan laga pada 2022, dengan rincian dua kemenangan, lima seri, dan sekali kalah. Mereka turut menuai hasil buruk di Liga Nasional Eropa 2022/2023, yakni cuma berada di urutan ketiga Grup A3 sehingga tidak lolos ke semifinal.
Banyak faktor yang menyebabkan grafik Jerman anjlok, yakni mulai dari cedera pemain sampai rapuhnya lini belakang. Dari delapan laga tersebut, mereka hanya sekali tidak kebobolan sewaktu menang 2-0 atas tim tamu Israel dalam laga persahabatan. Secara total, mereka kebobolan 10 gol dari tujuh laga.
Kendati demikian, hal itu dianggap bukan cermin seberapa jauh Flick bisa membimbing Jerman di Piala Dunia 2022. Gelandang legendaris Jerman, Bastian Schweinsteiger, dikutip DW.com, Kamis (3/11/2022), mengatakan, dirinya percaya Flick bisa mengantarkan Jerman melangkah jauh dalam turnamen nanti. ”Flick tahu apa yang harus dilakukan untuk timnya,” kata Schweinsteiger. (REUTERS)