Jeka Saragih Selangkah Lagi Jadi Petarung MMA UFC Indonesia Pertama
Jeka Saragih harus mengalahkan petarung India, Anshul Jubli, untuk menjadi petarung UFC pertama dari Indonesia.
Oleh
Stephanus Aranditio
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Petarung seni bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA), Jeka Asparido Saragih sedang bersiap menuju pertandingan final Road to Ultimate Fighting Championship (UFC) melawan Anshul Jubli dari India di Korea Selatan pada Februari 2023. Jeka optimistis bisa menjadi juara dan mendapatkan satu kontrak eksklusif sebagai petarung UFC pertama dari Indonesia.
Saat ditemui di Gedung Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta pada Selasa (9/11/2022), petarung asal Desa Bah Pasunsang, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara ini mengatakan, akan segera mempelajari gaya tarung Anshul Jubli. Menurut Jeka, Anshul pasti juga akan bertarung keras mengingat ia juga berpotensi menjadi petarung UFC pertama dari India jika menjadi juara Road to UFC.
"Nanti ada program dari pelatih saya untuk mempelajari lawan, sekarang saya belum tahu titik lemahnya. Biasanya nanti lawan sparing saya akan bermain menyesuaikan seperti gaya lawan saya. Jadi saya akan membayangkan lawan saya itu di setiap latihan," kata Jeka.
Jeka akan berangkat ke Studio 540, San Diego, Amerika Serikat pada akhir November untuk kembali berlatih bersama pelatihnya, Marc Fiore. Pelatih tim gulat Amerika Serikat itu akan melatih Jeka hingga pertarungan terakhir pada Februari 2023.
"Untuk masyarakat Indonesia saya minta doa dan dukungannya, khususnya Simalungun, Sumatera Utara supaya latihan saya berjalan lancar dan Februari nanti bisa memberikan yang terbaik untuk masyarakat Indonesia," ucapnya.
Ketua Umum Komite Olahraga Beladiri Indonesia (KOBI), Anindra Ardiansyah Bakrie juga optimistis pihak UFC tetap akan memberikan kontrak eksklusif UFC kepada Jeka seandainya kalah melawan Jubli. Ardi melihat Jeka sangat dilirik oleh UFC untuk memperluas pasar bisnis dan hiburan dari olahraga MMA yang tengah naik daun di Indonesia.
"Indonesia adalah negara nomor empat terbesar di Dunia, India nomor dua. Dua negara ini belum ada petarungnya di UFC. Sedangkan, UFC pasti ingin melebarkan sayapnya juga untuk mendapatkan jumlah penonton yang lebih. Jadi saya rasa kedua finalis ini tetap akan masuk ke UFC," kata Ardi Bakrie.
KOBI, lanjut Ardi, juga berkomitmen untuk terus melahirkan petarung-petarung MMA lain setelah Jeka. Tahun depan, mereka akan mengadakan pertandingan antara 20 petarung MMA terbaik dalam program latihan yang intensif di ke Amerika Serikat. "Kita juga perlu menghadirkan pelatih-pelatih dari sana untuk menetap di Indonesia dan membuat program pengembangan petarung," tuturnya.
Biasanya nanti lawan sparing saya akan bermain menyesuaikan seperti gaya lawan saya. Jadi saya akan membayangkan lawan saya itu di setiap latihan.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali menyatakan, pemerintah siap mendukung sepenuhnya Jeka menuju kontrak eksklusif petarung UFC. Zainudin pun menyebut, Jeka akan menjadi ikon baru bagi anak muda untuk menyalurkan energinya melalui olahraga MMA, bukan di bertengkar di jalanan.
"Jeka ini akan menjadi inspirasi untuk anak muda kita yang ingin menyalurkan energi positifnya, ketimbang harus di jalan melakukan hal yang negatif. Tirulah Jeka Saragih, kemampuan dia bertarung telah terbukti dan bisa dicontoh," kata Zainudin.
Jeka lolos ke final Road to UFC setelah mengalahkan petarung Korea Selatan Ki Won Bin pada semifinal Road to UFC di Etihad Arena, Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, Minggu (23/10/2022) lalu. Saat itu, petarung berusia 28 tahun ini menang knock out atau KO hanya dalam waktu 2 menit 41 detik setelah pukulan tangan kanannya menjatuhan Ki Won Bin hingga tidak bisa melanjutkan duel.
Petarung dengan julukan "Si Tendangan Maut" ini telah melakoni sebanyak 15 pertandingan resmi di MMA Pro, 13 di antaranya menang dan dua kali kalah. Dari 13 kemenangan itu, Jeka mencatat kemenangan KO/TKO sebanyak delapan kali, menang submission empat kali, dan sekali menang angka.
Sementara, lawannya, Anshul baru menjalani total enam pertandingan di MMA Pro sejak 2019 dengan menyapu bersih semua kemenangan. Namun, dia baru menang KO/TKO sekali, menang angka empat kali, dan satu kali menang submission.