Sinar Kvaratskhelia, ”Maradona dari Georgia", yang Kian Benderang
Gelandang serang Napoli, Khvicha Kvaratskhelia, terus menebar pesonanya. Si "Maradona dari Georgia" menjadi pemain pertama yang meraih penghargaan bulanan Pemain Terbaik Liga Italia untuk ketiga kalinya dalam semusim.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·5 menit baca
NAPOLI, JUMAT – Gelandang serang Napoli, Khvicha Kvaratskhelia, terus menebar pesonanya di panggung tertinggi sepak bola Italia, Liga Serie A Italia. Berkat performa sensasional nan konsisten, pemain berjuluk ”Diego Maradona dari Georgia” itu mendapatkan penghargaan bulanan Pemain Terbaik Serie A pada Maret atau ketiga kalinya di musim ini usai bulan Agustus dan Februari.
Dia pun mencetak rekor sebagai pemain pertama yang menerima penghargaan itu tiga kali dalam semusim. ”Liga Serie A hari ini mengumumkan bahwa Kvaratskhelia telah memenangkan penghargaan bulanan pemain terbaik liga untuk Maret. Dalam tiga pertandingan liga selama sebulan terakhir, pemain asal Georgia itu mencetak dua gol dan memberikan satu asis. Dia terus tampil memukau dan tidak dapat diprediksi,” bunyi laporan Football-Italia, Kamis (30/3/2023).
Kvaratskhelia akan mendapatkan trofi penghargaan itu sebelum Napoli menjamu AC Milan pada laga pekan ke-28 Liga Italia, Senin (3/4). EA Sports selaku sponsor penghargaan pun sudah merilis lima kartu Tim Ultimate Serie A untuk Maret di mana Kvaratskhelia memimpin dengan atribusi bernilai 88 lalu disusul gelandang Juventus Adrien Rabiot (80); bek Napoli, Kim Min-jae (79); penyerang Sassuolo, Armand Lauriente (74); dan bek Udinese, Destiny Udogie (74).
Salah satu performa terbaik Kvaratskhelia bulan ini yakni saat pemain berusia 22 tahun itu mencetak gol kedua atau penutup kemenangan 2-0 Napoli atas tim tamu Atalanta pada pekan ke-26 Serie A, Minggu (12/3). Gol itu lahir dari aksi fenomenal di mana Kvaratskhelia mengelabui tujuh pemain sebelum menyarangkan gol dengan tendangan keras bak peluru ke sudut kiri atas gawang lawan.
Gol itu membuat publik sepak bola Eropa menyamakan pemain kelahiran Tbilisi, Georgia, 12 Februari 2001 tersebut, dengan legenda terbesar Napoli, Maradona. Sejak awal kedatangannya, fans Napoli pun menjuluki Kvaratskhelia dengan sebutan "Kvaradona", akronim nama Kvaratskhelia dan Maradona.
”Maradona adalah dewa sepak bola, Kvaratskhelia berada di jalur yang benar (seperti Maradona). Kvaratskhelia memiliki frekuensi sentuhan yang Anda tidak tahu ke mana dia akan bergerak. Gerakannya bisa menjatuhkan Anda ke tanah,” sanjung Pelatih Napoli Luciano Spalletti kepada Radio Kiss Kiss Napoli.
Pembuat kejutan
Penampilan Kvaratskhelia praktis mengejutkan. Ia bukan berasal dari negara kuat sepak bola. Pemain yang dibeli Napoli dari klub Georgia, Dinamo Batumi, seharga 11,5 juta Euro atau Rp 187 miliar per 1 Juli 2022 itu tak butuh waktu lama beradaptasi dalam musim pertamanya di Serie A. Dia melejit sebagai bintang baru yang terus terang-benderang dari satu laga ke laga lainnya.
George Best adalah pesepakbola fantastis yang membuat sejarah untuk timnasnya. Namun, saya merasa Kvaratskhelia punya sesuatu yang lebih dibanding Best.
Secara keseluruhan, Kvaratskhelia membukukan 12 gol dan 12 asis dari 23 laga Serie A. Koleksi gol Kvaratskhelia hanya kalah dari rekannya di lini depan Napoli, Victor Osimhen, yang bertengger di puncak daftar pencetak gol tersubur sementara Serie A dengan 21 gol; serta penyerang Inter Milan, Lautaro Martinez, dengan 14 gol. Adapun koleksi asisnya, sejauh ini, menjadi yang tertinggi di kasta tertinggi Liga Italia.
Grafik impresif Kvaratskhelia menjadi salah satu faktor utama yang mengantarkan Napoli stabil memuncaki klasemen Serie A dari awal musim hingga saat ini. ”Si Keledai Kecil” memimpin klasemen dengan 71 poin dari 27 laga atau terpaut 19 poin atas Lazio yang berada di urutan kedua. Maka itu, klub asal selatan Italia itu diprediksi akan merengkuh scudetto alias juara Serie A ketiganya seusai musim 1986/87 dan 1989/90.
Mentalitas baru
Menurut analisis FourFourTwo edisi Februari 2023, Kvaratskhelia datang membawa mentalitas baru dalam debutnya di Serie A. Dia hadir dengan antusiasme dan motivasi tinggi untuk membuktikan kapasitasnya. Di sisi lain, kemampuannya belum tertebak oleh banyak tim ataupun pemain Serie A.
Dua faktor itu yang membuat permainan Kvaratskhelia cenderung lepas, menghibur, penuh kejutan, dan sulit dihentikan. ”Kvaratskhelia adalah Franck Ribery (gelandang serang legendaris Perancis). Franck (Ribery) melakukan hal-hal serupa di usia seperti Kvaratshelia sekarang,” ujar Willy Sagnol, pelatih timnas Georgia yang berasal dari Perancis.
Beda lagi dengan agen pemain asal Italia, Oscar Damiani. Ia mengatakan, Kvaratskhelia setidaknya jauh lebih baik daripada gelandang serang legendaris Irlandia Utara, George Best.
”George Best adalah pesepakbola fantastis yang membuat sejarah untuk timnasnya. Namun, saya merasa Kvaratskhelia punya sesuatu yang lebih dibanding Best. Mungkin, Kvaratskhelia lebih unggul dari sisi fisik," ujarnya.
Spalletti, di sela menerima penghargaan Enzo Bearzot atau Pelatih Terbaik 2023 dari perwakilan surat kabar olahraga utama Italia, menyampaikan, dia tidak pernah ragu dengan bakat besar Kvaratskhelia ketika tiba di Italia musim panas tahun lalu. Semasa menjadi pelatih Zenit Saint Petersburg di Liga Rusia 2009-2014, Spalletti memiliki banyak rekan pemandu bakat.
Sebelum Kvaratskhelia didatangkan, Spalletti coba meminta lebih banyak informasi dari teman-temannya itu mengenai Kvaratskhelia. Semuanya menyatakan, Kvaratskhelia adalah pemain yang sangat kuat. Oleh karenanya, Spalletti tidak berpikir panjang untuk merekrut pemain bertinggi 183 sentimeter tersebut.
”Presiden (Napoli, Aurelio De Laurentiis) memberikan saya kepercayaan penuh untuk membeli Kvaratskhelia, tetapi Presiden masih ragu tentang kemampuan adaptasinya. Kvaratskhelia banyak bermain di Liga Rusia (Lokomotiv Moscow 2018-19 dan Rubin Kazan 2019-20-2021-22) dan mungkin akan kesulitan bermain di Serie A, paling tidak di awal musim. Nyatanya, itu tidak terjadi. Jelas, Kvaratskhelia membuktikan bahwa batasan dalam sepak bola semakin menipis,” ujar Spalletti.
Kini, Kvaratskhelia justru menjadi kesayangan sekaligus aset paling berharga De Laurentiis. Tak heran, Kvaratskhelia buru-buru disodorkan perpanjangan kontrak setahun, yaitu dari 2027 menjadi 2028, dengan gaji yang meningkat signifikan dari 1,7 juta euro atau Rp 27,7 miliar per musim menjadi 4 juta euro atau Rp 65,3 miliar per musim.
Berdasarkan laporan FootMercato, Kvaratskhelia dikabarkan telah setuju untuk menandatangani kontrak baru itu yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
”Saya sangat pandai membuat kontrak. Jadi, mempertahankannya (Kvaratskhelia) di sini tidak akan sulit,” tutur De Laurentiis kepada Il Corriere dello Sport.