Dua tim beda nasib berjumpa dalam laga pertama semifinal Piala Italia. Juventus yang sedang bangkit bersua Inter Milan yang tengah terpuruk. Karena itu, Juve dijagokan meraih kemenangan ketiganya atas Inter di musim ini.
Oleh
ADRIAN FAJRIANSYAH
·4 menit baca
TURIN, SENIN — Ibarat pepatah orang yang tepat di tempat yang tepat dan di waktu yang tepat, itulah gambaran Juventus sebelum menjamu Inter Milan dalam laga pertama semifinal Piala Italia di Stadion Allianz Turin, Rabu (5/4/2023). Juventus sedang dalam puncak performa, sedangkan Inter tengah terbelenggu dalam fase krisis. Maka itu, ”Si Nyonya Besar” diperkirakan memiliki momentum besar untuk menghancurkan Inter dan menjejakkan satu kakinya ke final.
”Ini kompetisi yang berbeda dengan Serie A, tetapi ini tetaplah laga Juventus-Inter (penuh gengsi). Kami harus menciptakan kondisi untuk ke final. Ini bukan pertandingan yang mudah, Inter tetaplah tim kuat terlepas dari momen buruk yang dialami mereka. Sebenarnya, pada saat-saat ini, kami mesti mewaspadai mereka dengan perhatian yang tinggi,” ujar Pelatih Juventus Massimiliano Allegri dilansir Football-Italia, Senin (3/4).
Setelah mendapatkan sanksi pengurangan 15 poin dampak kasus laporan keuangan palsu pada 21 Januari 2023, Juventus hanya butuh dua pekan untuk bangkit kembali ke jalur kemenangan. Seusai ditahan imbang 3-3 oleh tim tamu Atalanta pada pekan ke-19 Serie A Liga Italia dan kalah mengejutkan 0-2 dari tim tamu AC Monza pada pekan ke-20, ”Le Zebre” alias ”Si Zebra” melejit meraih tujuh kemenangan dan hanya sekali kalah dari pekan ke-21 hingga ke-28.
Juventus menjadi tim dengan grafik penampilan terbaik dalam delapan laga terakhir. Bahkan, ”I Bianconeri” alias ”Si Putih-Hitam” jauh lebih baik dibandingkan penguasa klasemen sementara, Napoli, yang mencatat enam kemenangan dan dua kali kalah dalam periode yang sama.
Performa apik berlanjut
Performa apik Juventus berlanjut ke dua ajang lainnya. Mereka mencatat kemenangan 1-0 atas tim tamu Lazio pada perempat final Piala Italia yang memastikan mereka menembus semifinal. Di Liga Europa, Juventus menang agregat 4-1 atas wakil Perancis, Nantes, dalam babak playoff dan menang agregat 3-0 atas wakil Jerman, SC Freiburg, pada 16 besar sehingga mereka lolos ke perempat final untuk bertemu wakil Portugal, Sporting Lisbon.
Rentetan hasil positif itu sedikit mengobati sakit hati para pemain dan pelatih Juventus setelah menerima sanksi pengurangan poin. Pada dasarnya, mereka memang kompak ingin membuktikan bahwa sanksi itu tidak menyurutkan tekad ”La Vecchia Signora” alias ”Si Nyonya Besar” untuk mencapai prestasi terbaik di semua kompetisi yang diikutinya.
Walau mungkin sulit untuk membendung laju Napoli merebut scudetto alias juara Serie A musim ini, paling tidak, Juventus bisa mengangkat trofi Piala Italia ataupun Liga Europa. Peluang Juventus menambah koleksi Piala Italia di musim ini cukup besar. Minimal, Juventus akan berusaha menjaga tren selalu lolos final Piala Italia sejak musim 2019/2020.
”Kami berada di semifinal Piala Italia dan kami harus melewatinya (melaju ke final). Kemudian, kami memiliki agenda perempat final Liga Europa dan kami ingin mengisi agenda hingga Mei (lolos ke final dua turnamen tersebut),” ungkap Allegri secara tersirat.
Grafik buruk Inter
Apalagi nasib Inter sedang tidak baik-baik saja. Dalam sebulan terakhir, ”Il Biscione” alias ”Si Ular Besar” hanya menang sekali di Serie A pada pekan ke-25 dan kalah beruntun di tiga laga berikutnya. Kekalahan itu Inter derita dari tuan rumah Spezia, 1-2, pada pekan ke-26, dari tim tamu Juventus, 0-1, pada pekan ke-27, dan dari tim tamu Fiorentina, 0-1, pada pekan ke-28.
Secara keseluruhan, musim ini, Inter dua kali kalah dari Juventus. ”I Nerazzurri” alias ”Si Hitam-Biru” kalah 0-2 dari Juventus yang bertindak sebagai tuan rumah pertemuan pertama pada pekan ke-13 Serie A sebelum kalah 0-1 pada pekan ke-27.
Namun, semua drama bisa tersaji dalam laga bertajuk Derbi Italia tersebut. Setidaknya, musim lalu, Inter sangat mendominasi atas Juventus, yakni tiga kali menang dan sekali imbang. Musim lalu, Inter meraih kemenangan 2-1 pada perebutan Piala Super Italia, menang 1-0 pada pertemuan kedua Serie A, dan menang 4-2 pada final Piala Italia.
Untuk itu, Allegri meminta timnya tetap membumi agar tidak lengah. ”Terlalu banyak pujian untuk tim, terlalu banyak hal yang dikatakan yang bisa membuat kami kehilangan kontak dengan kenyataan. Besok, kami menghadapi tim yang kuat secara fisik dan teknis. Mereka telah kehilangan beberapa pertandingan (kalah), jadi kami perlu hati-hati dengan kebangkitan mereka,” tutur Allegri.
Lagi pula, Pelatih Inter Simone Inzaghi tentu akan berpikir keras untuk bisa mengatasi Juventus. Kemenangan sangat membantu Inzaghi kalau ingin memperpanjang napas kariernya di klub yang bermarkas di Stadion Giuseppe Meazza tersebut. Sejauh ini, nasib adik kandung penyerang legendaris Italia, Filippo Inzaghi, itu di ujung tanduk karena rentetan hasil negatif baru-baru ini.
”Ada kekecewaan besar akibat kekalahan dalam dua pertandingan kandang berturut. Kami mesti bekerja lebih keras untuk menjadi lebih baik. Ini adalah momen di mana kami harus lebih kritis, terutama membenahi ketajaman dalam mengeksekusi kesempatan. Kami memiliki bulan yang sulit di depan kami, akan ada pertandingan yang berat dan kami patut mengeluarkan kemampuan terbaik yang kami bisa,” ujar Inzaghi di laman Inter.it seusai kalah dari Fiorentina.