Ratusan Pecatur Bertarung dalam Japfa Ramadhan Cup 2023
Ratusan peserta dari 21 provinsi mengikuti ajang Catur Cepat Japfa Ramadhan Cup 2023 yang diselenggarakan di Jakarta. Sebanyak enam piala dari tiga kategori diperebutkan oleh pecatur yang bertanding dengan antusias.
Oleh
RIVALDO ARNOLD BELEKUBUN
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Ajang Catur Cepat Japfa Ramadhan Cup 2023 diikuti oleh 397 peserta yang berasal dari 21 daerah. Mereka berkompetisi untuk memperebutkan enam piala dalam tiga kategori, yakni U-12, U-16, dan terbuka. Meski kebanyakan peserta sedang berpuasa, semangat dan antusiasme terpancar dari wajah para pecatur tersebut.
Ajang ini berlangsung di Wisma Menpora, Jakarta, Sabtu (8/4/2023), dan akan berlanjut sampai esok hari, Minggu (9/4). Pada hari ini, tiap kategori mempertandingkan empat babak yang dimulai pada pukul 14.30 hingga 17.30. Besok, pertandingan akan dilanjutkan dalam lima babak termasuk final mulai pukul 09.00 sampai 15.00.
Selain enam piala yang akan diraih peringkat tiga teratas di tiap kategori, ada juga hadiah uang yang akan didapatkan oleh posisi empat hingga lima belas serta putra-putri U-12 dan U-16 terbaik. Kejuaraan ini diselenggarakan oleh Pengurus Besar (PB) Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) yang bekerja sama dengan Japfa Comfeed.
Peraturan catur cepat ini menggunakan sistem Swiss dengan batas waktu berpikir 15 detik ditambah lima detik. Sistem ini berarti turnamen bersifat non-eliminasi dengan putaran kompetisi yang tetap. Artinya, setiap babak para pecatur dipasangkan dengan lawan berbeda mempertimbangkan jumlah skor. Pemenang kejuaraan dihitung dari skor agregat tertinggi.
Afrizal (39) seorang pecatur yang berasal dari Sumatera Barat mengatakan, ini adalah kali kedua ia mengikuti turnamen catur serupa. Sebelumnya, ia juga mengikuti turnamen Japfa Christmas Cup yang diadakan 2022 di lokasi yang sama. Menurutnya, kegiatan ini merupakan salah satu ajang catur nasional yang sangat kompetitif. Maka dari itu, Afriza antusias untuk mengikuti ajang ini.
Banyak yang ikut itu peringkatnya master, bahkan sudah internasional. Ada juga yang juara-juara di tingkat daerah, jadi lawannya memang berat.
"Banyak yang ikut itu peringkatnya master, bahkan sudah internasional. Ada juga yang juara-juara di tingkat daerah, jadi lawannya memang berat. Belum lagi, sistem pertarungannya itu sesuai skor, jadi pairing-nya itu dengan lawan yang kemampuannya sama. Jadi akan sangat sengit persaingannya," ujar Afrizal.
Pecatur lain, Albertus (40) menuturkan, ajang seperti ini bermanfaat untuk mengasah kemampuan serta menjalin hubungan dengan para pecatur lainnya. Ia datang ke acara ini semenjak pukul 12.00 untuk bercengkrama dengan para pecatur lain yang berasal dari berbagai daerah itu. Kata dia, pertandingan catur ini dapat juga menjadi ajang bergaul dan memperlebar jaringan dengan para pencinta catur lainnya.
Hal ini juga disebutkan oleh Kepala Bidang Organisasi PB Percasi Laksamana Pertama Abdul Rivai. Ia mengatakan, ajang ini merupakan kegiatan yang mempertemukan para pecatur handal nasional. Namun, kompetisi memperebutkan prestasi bukan hanya satu-satunya objektif dari kegiatan ini. Silaturahmi, kata Abdul, juga menjadi hal yang diutamakan dari pertandingan ini.
"Apalagi di bulan puasa ini, hubungan baik dan silaturahmi harus diperketat diantara kita, para pecinta catur. Untungnya, catur adalah olahraga yang tidak membutuhkan tenaga fisik yang tinggi seperti layaknya olahraga yang di lapangan luar sana, jadi kejuaraan ini dapat dilaksanakan meskipun banyak yang puasa," tutur Abdul.
Kata Abdul, selain Ramadhan Cup, PB Percasi dan Japfa juga mengadakan berbagai kejuaraan catur lainnya. Ia juga melihat animo dan antusiasme yang tinggi dari para peserta yang mengikuti ajang ini. Ia berharap, hal ini menandai perkembangan cabang olahraga catur di Indonesia sehingga dapat terus beprestasi baik nasional maupun internasional.
Vice President Head of Social Investment Japfa R Artsanti Alif mengatakan, tujuan lain dari Catur Cepat Ramadhan Cup 2023 adalah mencari bibit pecatur muda yang dapat berprestasi di ajang catur nasional dan internasional. Kata Artsanti, pihaknya selalu konsisten untuk mengikutsertakan kategori muda demi menjaring bakat dari pecatur usia belia.
Menurut Artsanti, PB Percasi dan Japfa sedang menyelenggarakan porgram pembinaan serta kejuaraan lain yang dikhususkan untuk anak-anak, yang disebut Japfa for Kids. Program ini merupakan kegiatan pelatihan catur yang dapat diikuti oleh anak-anak yang berumur dibawah 16 tahun. Artsanti berharap, pihaknya dapat berkontribusi mencari talenta catur muda bagi Indonesia.
"Program yang kami adakan sedang dilakukan di tujuh kota yang tersebar di berbagai daerah. Kegiatan ini terus diadakan setiap tahun dan kami upayakan setiap bulan. Harapan kami, program ini dapat menjaring bibit-bibit muda," kata Artsanti.