Buntut Serangan Rasial Vinicius Junior, Valencia Dijatuhi Dua Hukuman Berat
Serangan rasial kepada Vinicius Jr menyebabkan Valencia dijatuhi hukuman penutupan tribune selatan Stadion Mestalla dan denda. Itu menjadi sanksi pertama yang diterima klub Spanyol akibat rasialisme.
Oleh
MUHAMMAD IKHSAN MAHAR
·4 menit baca
MADRID, RABU — Federasi Sepak Bola Spanyol atau RFEF memberikan hukuman keras kepada Valencia berupa penutupan sisi tribune tertentu selama lima laga kandang dan denda menyusul serangan rasial kepada Vinicius Junior, penyerang sayap Real Madrid. Selain itu, hukuman kartu merah yang diterima bintang tim nasional Brasil itu juga dibatalkan.
RFEF memutuskan Valencia harus menutup tribune sisi selatan Stadion Mestalla pada lima laga kandang. Hukuman itu berlaku mulai pada duel terakhir di markas sendiri pada musim ini menghadapi Espanyol, Minggu (28/5/2023). Kemudian, hukuman itu berlaku pula bagi empat laga kandang awal tim berjuluk ”Los Che” di musim 2023-2024.
Selain itu, Valencia juga dijatuhi denda 45.000 euro atau sekitar Rp 722 juta akibat serangan rasial sejumlah suporter kepada Vinicius pada laga pekan pekan ke-36 Liga Spanyol, Minggu (21/5/2023). Pada laga itu, Valencia unggul, 1-0.
Hasil itu membuat Valencia menjauh dari zona degradasi dengan duduk di peringkat ke-13 dengan 40 poin. Namun, mereka masih berjarak lima poin dari Getafe yang berada di posisi ke-18 yang menjadi batas akhir zona merah.
Telah terbukti seperti yang telah disampaikan wasit dalam laporan pertandingan bahwa ada teriakan (serangan) rasial kepada Vinicius. Kami menganggap itu adalah pelanggaran yang sangat serius.
”Telah terbukti seperti yang telah disampaikan wasit dalam laporan pertandingan bahwa ada teriakan (serangan) rasial kepada Vinicius. Kami menganggap itu adalah pelanggaran yang sangat serius,” bunyi pernyataan RFEF di laman resmi, Selasa (23/5/2023) atau Rabu (24/5/2023) dini hari WIB.
Presiden RFEF Luis Rubiales mengatakan, sanksi berat itu adalah upayanya untuk membenahi sepak bola Spanyol dari potensi serangan rasial serupa. Ia berharap hukuman berat bisa menjadi acuan bagi klub lain untuk memberikan edukasi kepada suporternya dan melindungi pemain.
”(Serangan rasial) Itu adalah masalah serius yang menodai seluruh tim, seluruh basis penggemar, dan negara ini,” ujar Rubiales dilansir Marca.
Dua sanksi untuk Valencia adalah hukuman nyata pertama yang dihadapi sebuah klub atas serangan rasial kepada pemain di Liga Spanyol. Sebelumnya, RFEF atau La Liga—operator Liga Spanyol—belum pernah menjatuhi hukuman kepada klub atas aksi rasial yang dilakukan oknum suporter mereka pada pertandingan.
Selama musim 2022-2023, Vinicius adalah pemain yang paling sering mendapat serangan verbal dan siulan bernada rasial di Spanyol. Sebelum di Mestalla, Vinicius sempat pula menjadi sasaran pesan rasial dari pendukung Atletico Madrid jelang laga perempat final Piala Raja Spanyol, akhir Januari lalu.
Kemudian, pemain berusia 22 tahun itu juga mendapat teriakan dan siulan rasial ketika Real bertandang ke markas Real Mallorca, Stadion Son Moix, 5 Februari lalu. Pada laga itu, Real juga tumbang dengan skor, 0-1.
Pada dua serangan rasial kepada Vinicius sebelumnya, hanya berbuah investigasi ujaran kebencian oleh pihak kepolisian Spanyol. Empat orang pendukung Atletico ditangkap. Lalu, Mallorca telah membatalkan keanggotaan seorang pendukung, yang terbukti menjadi provokator aksi rasial kepada Vinicius, selama tiga tahun.
Tiga orang ditangkap
Selain hukuman kepada Valencia, otoritas kepolisian Spanyol juga telah menangkap tiga orang yang berusia antara 18 tahun dan 21 tahun dengan dugaan melakukan ujaran kebencian kepada Vinicius. Ketiga orang itu yang melecut amarah Vinicius sehingga sempat beradu mulut dan membuat pertandingan terhenti.
Tindakan hukum itu adalah tindak lanjut dari laporan dugaan ujaran kebencian yang disampaikan Real Madrid kepada otoritas kepolisian. Tak hanya Real, Pemerintah Brasil juga telah menyampaikan surat resmi kepada Pemerintah Spanyol untuk melakukan tindakan nyata guna mencegah aksi rasial serupa di masa mendatang.
Valencia mendukung pula langkah hukum kepada pelaku serangan rasial kepada Vinicius. Los Che juga pernah memberikan hukuman larangan seumur hidup datang ke Mestalla kepada seorang pendukung yang melakukan serangan rasial pada laga Liga Europa 2019.
”Valencia CF kooperatif dengan otoritas dalam investigasi untuk mengeliminasi rasialisme di Mestalla. Klub dalam posisi yang jelas untuk melawan berbagai bentuk rasisme dan tidak segan memberikan hukuman larangan ke stadion seumur hidup kepada pihak yang terlibat,” bunyi pernyataan Valencia di laman klub.
Di sisi lain, RFEF juga menghapus hukuman kartu merah yang diterima Vinicius dari wasit De Burgos Bengoetxea akibat terlecut emosi dengan suporter Valencia. Dengan kondisi itu, maka Vinicius bisa tampil ketika Real menghadapi Rayo Vallecano di Stadion Santiago Bernabeu, Kamis (25/5/2023) pukul 00.30 WIB.
Meski sempat kecewa dengan aksi oknum pendukung tim tuan rumah, Vincius masih tetap menghadapi permintaan tanda tangan fans anak-anak Valencia ketika dirinya melintasi mixed zone Stadion Mestalla sebelum masuk ke dalam bus tim. Dalam sebuah video yang viral di media sosial, Vinicius tetap memberikan senyum dan ramah menyambut pendukung Los Che yang menunggu dirinya.
Dukungan terhadap hukuman yang dikeluarkan RFEF disampaikan oleh banyak pihak di dalam dan luar Spanyol. Terbaru, Pelatih Barcelona Xavi Hernandez langsung menyambut positif sikap tegas RFEF beberapa saat setelah pernyataan resmi terhadap hukuman Valencia dirilis.
”Sudah sepatutnya Vinicius tidak layak mendapatkan hukuman kartu merah itu. Apa pun seragam Anda, kita harus membela Vinicius sebagai individu karena serangan rasial itu hal yang salah,” ujar Xavi seusai anak asuhnya tumbang, 1-3, dari Valladolid di Stadion Jose Zorrilla, Rabu dini hari WIB. (REUTERS)