Hasil buruk didapat pemain bulu tangkis Indonesia yang tampil pada sesi awal babak kedua turnamen Singapura Terbuka. Dari empat wakil, tiga di antara mereka tersingkir.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
SINGAPURA, KAMIS - Empat wakil Indonesia bermain pada sesi awal babak kedua turnamen bulu tangkis Singapura Terbuka pada Kamis (8/6/2023). Di antara mereka, hanya satu wakil yang memperoleh tiket perempat final.
Dari empat wakil yang tampil pada Kamis sesi siang, kemenangan hanya didapat ganda putra, Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin, yang berhadapan dengan Kim Sa-rang/Kim Gi-jung. Leo/Daniel mengalahkan pasangan Korea Selatan itu, 21-14, 21-17. Sementara itu, tiga wakil yang tampil terlebih dulu dan kalah adalah Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi, Gregoria Mariska Tunjung, dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
Kekalahan pertama tim “Merah Putih” didapat mantan ganda putra nomor satu dunia, Kevin/Marcus, yang berhadapan dengan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi (Jepang) di Lapangan 1 Singapore Indoor Stadium. Untuk kedua kalinya pada dua pertemuan dalam tiga pekan terakhir, Kevin/Marcus kalah dari unggulan keempat tersebut. Mereka kalah dengan skor 18-21, 9-21 setelah kalah pada babak yang sama di Malaysia Masters Super 500.
Dalam gim pertama, Kevin/Marcus memperlihatkan peluang bisa membalas kekalahan 15-21, 17-21 di Malaysia. Meski kehilangan gim tersebut, ganda berjulukan “Minions” itu bisa memberi perlawanan yang lebih baik dibandingkan ketika bertemu di Malaysia.
Namun, mereka semakin tak berdaya pada gim kedua. Meski memiliki smes keras, Marcus tak memiliki serangan bervariasi sehingga lawan justru bisa mengembalikannya dengan nyaman. Pada satu momen, kok dari smes Marcus bahkan jatuh di lapangan sendiri.
Rotasi Kevin dan Marcus yang tak mulus, beberapa kali menyisakan ruang kosong. Dalam ritme permainan yang cepat ganda putra, celah tipis ini bisa dimanfaatkan dengan cepat. Bahasa tubuh mereka memperlihatkan rasa frustasi ketika bukannya poin yang didapat, melainkan justru banyak membuat kesalahan. Poin terakhir lawan didapat tanpa upaya pasangan Indonesia untuk mengembalikan servis.
“Lawan memang bermain bagus. Mereka unggul dalam semua aspek, kecepatan, power, pertahanan pun sulit ditembus. Pada gim pertama, kami bisa memberikan perlawanan. Tetapi di gim kedua, poin sudah ketinggalan jauh. Mau mengejar pun sangat susah. Kami tidak tahu mau main apa lagi,” tutur Kevin.
Sementara itu, Marcus mengatakan usia yang kian bertambah membuat kecepatannya menurun. “Dengan karakter kok yang cepat, kami makin tertinggal dan susah mengimbangi lawan. Kami bisa main dan unggul hanya untuk satu-dua pukulan, setelah itu kalah,” katanya.
Kevin/Marcus pernah dikenal sebagai ganda putra yang lincah dan cepat hingga mendapat julukan “Minions”. Namun, keunggulan itu makin berkurang seiring bertambahnya usia, juga dengan adanya cedera. Marcus mengalami cedera kaki hingga harus menjalani operasi pada 2022. Setelah itu, mereka jarang bertanding dan mulai aktif kembali pada tahun ini. Upaya untuk menembus kembali persaingan elite tak mudah karena makin banyak pemain muda yang potensial.
Setelah Kevin/Marcus, giliran Gregoria tampil. Dia dikalahkan pemain Taiwan yang menjadi idolanya, Tai Tzu Ying, 10-21, 19-21. Dengan hasil ini, Gregoria pun tak pernah menang dalam delapan pertemuan dengan tunggal putri peringkat ketiga dunia itu.
Lawan memang bermain bagus. Mereka unggul dalam semua aspek, kecepatan, power, pertahanan pun sulit ditembus.
Selain Tai, An Se-Young (Korea Selatan) menjadi pemain peringkat lima besar dunia yang belum pernah dikalahkan Gregoria. Dia selalu menang dalam lima persaingan.
Adapun dengan tiga pemain lainnya, Gregoria pernah menang meski tetap tertinggal dalam statistik pertemuan. Gregoria tiga kali mengalahkan Akane Yamaguchi (Jepang/1) dan 11 kali kalah. Dengan dua pemain China, yaitu Chen Yu Fei dan He Bing Jiao, Gregoria memiliki statistik pertemuan menang-kalah, masing-masing, 2-7 dan 2-3.
Setelah kehilangan gim pertama, performa Gregoria sebenarnya membaik pada gim kedua. Dia bisa mengimbangi perolehan angka Tai dengan memperlambat irama permainan, lebih banyak bermain net, dan mengarahkan kok ke garis lapangan.
Namun, pada momen kritis, seperti saat skor 19-19, Gregoria kehilangan dua angka dengan cepat. Tai mendapat match point 20-19 ketika kok dari pukulan net diangkat Grogoria dengan tinggi dan jatuh di luar lapangan. Adapun poin terakhir pada pertandingan tersebut didapat melalui pukulan cepat Tai di depan net.
Kekalahan kedua ganda putra Indonesia, yang memiliki lima wakil pada babak kedua, dialami Bagas/Fikri. Juara All England 2022 itu disingkirkan pasangan Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, 18-21, 17-21, dalam pertemuan pertama mereka.
Pada perempat final, Chia/Soh akan berhadapan dengan Leo/Daniel, wakil Indonesia pertama yang mendapatkan tiket perempat final. Laga yang akan berlangsung pada Jumat menajdi pertemuan kedelapan kedua pasangan dengan keunggulan 5-2 untuk Chia/Soh. Namun, Leo/Daniel memenangi pertemuan terakhir yang berlangsung perempat final Malaysia Masters, 21-18, 21-19.