Keinginan untuk berjaya di turnamen level tinggi Indonesia Terbuka 2023 akan menemui tantangan berupa penurunan performa dalam sebulan terakhir dan persaingan melawan pemain-pemain top dunia.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·5 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Setelah meraih hasil kurang maksimal dalam tiga turnamen BWF pada tiga pekan terakhir, pebulu tangkis Indonesia bertekad meraih hasil terbaik pada Indonesia Terbuka 2023 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta 13-18 Januari. Tantangan akan lebih berat, tetapi mereka berkomitmen memperbaiki kekurangan sembari berharap ”tuah” sebagai tuan rumah.
Keinginan kuat untuk berjaya di Indonesia Terbuka 2023 Super 1000 disampaikan, antara lain, oleh pemain ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti. Dalam tiga turnamen BWF yang berlevel lebih rendah dari Indonesia Terbuka 2023, Fadia dan Apriyani Rahayu gagal meraih hasil maksimal.
Di Malaysia Masters Super 500 akhir Mei, Apriyani/Fadia kalah pada perempat final. Mereka kemudian tersingkir pada babak kedua secara beruntun pada Thailand Terbuka Super 500 dan Singapura Terbuka Super 750.
Pebulu tangkis Indonesia lainnya juga gagal merengkuh hasil terbaik dalam ketiga turnamen tersebut. Prestasi tertinggi diraih Anthony Sinisuka Ginting yang keluar sebagai juara di Singapura, Minggu (11/6/2023).
”Di Indonesia Terbuka, kami menargetkan juara karena tampil di rumah sendiri sehingga akan banyak yang dukung. Kami akan menjaga fokus dan pikiran untuk setiap pertandingan. Intinya, mengontrol pikiran sendiri,” tutur Fadia dalam konferensi pers, Senin (12/6/2023), di Jakarta.
Keyakinan Fadia akan dukungan publik Tanah Air itu cukup beralasan mengingat sebanyak 90 persen tiket yang dijual daring untuk babak kualifikasi hingga final terjual habis. Panitia memastikan 7.166 kursi kapasitas Istora terisi penuh oleh pencinta bulu tangkis Tanah Air dengan 10 persen sisanya dijual secara langsung di loket pada hari pertandingan.
Walakin, tantangan yang dihadapi Apriyani/Fadia akan semakin sulit. Pasangan yang dibentuk pada 2022 ini akan menghadapi persaingan lebih ketat ketimbang tiga turnamen sebelumnya karena kehadiran pemain-pemain top dunia. Dengan berlevel Super 1000, Indonesia Terbuka menjadi turnamen wajib bagi pemain tunggal peringkat 15 besar dunia dan pemain ganda 10 besar dunia.
Di sisi lain, performa Apriyani/Fadia cenderung menurun. Pelatih ganda putri, Eng Hian, pun mengakui bahwa penampilan dan hasil anak asuhnya dalam tiga turnamen tersebut jauh di bawah target. Lawan yang sempat kaget dengan permainan Apriyani/Fadia pada awal partisipasi di turnamen BWF, kini bisa mengatasi mereka.
Namun, Fadia menolak jika disebut hasil kurang maksimal itu terjadi karena pola permainan mereka sudah terbaca lawan. ”Sebenarnya, kami sudah saling tahu pola permainan masing-masing. Problemnya kemarin adalah konsistensi. Saya dan Apriyani kurang konsisten. Maka dari itu, kami akan memperbaiki konsistensi sambil bermain dengan tetap percaya diri dan menikmati proses,” ujar Fadia.
Target tinggi juga ditetapkan tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie. Pebulu tangkis berusia 25 tahun ini bertekad kembali berjaya di Istora setelah pada Januari lalu menjuarai Daihatsu Indonesia Masters 2023 di tempat yang sama. Menurut Jojo, sapaan akrab Jonatan, gelar juara Indonesia Masters menjadi modal positif untuk menatap Indonesia Terbuka.
Problemnya, seperti Apriyani/Fadia, performa Jojo juga menurun. Setelah menyabet gelar di Indonesia Masters, Jojo mencatat hasil negatif dengan tersingkir pada babak pertama All England Super 1000 dan Singapura Terbuka. Dia juga menelan kekalahan pada babak kedua Malaysia Masters.
Sekarang, targetnya ingin menantang diri sendiri lebih jauh lagi. Performa saya memang meningkat, tetapi belum stabil.
”Saya akui setelah Indonesia Masters, ada catatan dari pelatih soal hasil yang masih kurang memuaskan. Catatan itu terus kami kembangkan dan perbaiki. Di Indonesia Terbuka, saya akan memaksimalkan kesempatan yang ada,” kata Jojo.
Menantang diri
Sementara itu, tunggal putri Gregoria Mariska Tunjung akan menjadikan Indonesia Terbuka sebagai ajang menantang diri pada level lebih tinggi. Sebelumnya, Gregoria menjuarai turnamen Spanyol Masters BWF World Tour Super 300 dan menjadi finalis Malaysia Masters. Di Singapura Terbuka, langkah atlet yang kerap disapa Jorji ini terhenti pada babak kedua.
Di Indonesia Terbuka, Jorji akan menghadapi Pusarla V Sindhu (India) yang dikalahkannya pada final Spanyol Masters 2023 dan semifinal Malaysia Masters 2023. Dengan modal kemenangan dalam dua pertemuan terakhir, Jorji tetap tak mau menganggap remeh lawannya itu. Terlebih, dalam tujuh pertemuan sebelumnya, ia selalu kalah.
”Sekarang, targetnya ingin menantang diri sendiri lebih jauh lagi. Performa saya memang meningkat, tetapi belum stabil. Jadi, saya masih coba untuk terus belajar. Apalagi bertemu lawan-lawan yang punya konsistensi di setiap turnamen, lawan yang berada di level tinggi dari segi permainan dan mental,” ucapnya.
Dari sektor ganda putra, pasangan Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dipastikan tampil kendati Daniel belum 100 persen pulih dari cedera. Daniel bertekad menunjukkan penampilan maksimal di hadapan publik sendiri.
”Minions” mundur
Pasangan ganda putra lain, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, memutuskan mundur dari Indonesia Terbuka 2023. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Rionny Mainaky menyampaikan, cedera Marcus menjadi alasan pasangan berjulukan ”Minions” itu menarik diri.
”Marcus mengalami cedera kaki. Dia sudah merasakan sakit pada kedua kakinya sejak bermain di Singapura kemarin. Daripada dipaksakan dan hasilnya tidak maksimal, dan apalagi ini jadi tuan rumah, akhirnya memilih mundur,” kata Rionny.
Dengan mundurnya Kevin/Marcus, skuad ”Merah Putih” hanya akan menurunkan lima ganda putra di Indonesia Terbuka. Mereka adalah Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Leo/Daniel, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, dan Pramudya Kusumawardana/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Selain Minions, tunggal putra Shesar Hiren Rhustavito juga dipastikan tidak mengikuti Indonesia Terbuka karena cedera. Menurut pelatih tunggal putra, Irwansyah, cedera itu sudah dialami anak didiknya sejak sebelum keberangkatan ke SEA Games 2023 Kamboja.
Sementara itu, tiga pasangan ganda Indonesia dipromosikan untuk berlaga ke babak utama. Mereka adalah pasangan ganda putri Meilysa Trias Puspita Sari/Rachel Allessya Rose dan Kelly Larisa/Ridya Aulia Fatasya, serta pasangan ganda campuran Adnan Maulana/Nita Violina Marwah.
Secara total, Indonesia mengirim 37 atletnya, atau 21 wakil di lima nomor pada Indonesia Terbuka yang diikuti 268 pebulu tangkis dari 20 negara. Mereka akan memperebutkan uang hadiah total sebesar 1,3 juta dollar AS atau sekitar Rp 20 miliar.