Siasat ”Garuda” Melawan Tim ”Singa Kanaan” Palestina
Timnas sepak bola Indonesia perlu bermain penuh siasat untuk meladeni Palestina yang lebih kuat, cepat, dan berperingkat jauh lebih baik dalam FIFA "Match Day" di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya.
Oleh
AMBROSIUS HARTO MANUMOYOSO
·3 menit baca
SURABAYA, KOMPAS — Kemenangan atas Palestina akan sulit bagi Indonesia meski bukan mustahil diwujudkan dalam FIFA Match Day, Rabu (14/6/2023) pukul 19.30 WIB, di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur.
Peringkat terkini FIFA untuk ”Singa Kanaan”, julukan tim Palestina, adalah ke-93. Indonesia atau ”Garuda” jauh tertinggal di urutan ke-149.
Palestina yang dilatih Makram Daboub belum terkalahkan dalam empat laga terakhir. Mereka menang 1-0 atas Mongolia, 5-0 atas Yaman, dan 4-0 atas Filipina di kualifikasi Piala Asia. Selanjutnya, Palestina menang 2-1 atas tuan rumah Bahrain, tim berperingkat ke-85, dalam laga persahabatan.
Tuan rumah terasa inferior dilihat dari empat laga terkini. Setelah tersingkir di semifinal Piala AFF oleh Vietnam (peringkat ke-95) dengan skor 0-0 dan 0-2, Indonesia menang 3-1 dan seri 2-2 dengan Burundi (peringkat ke-145) di laga persahabatan.
Untuk itu, menurut pelatih Shin Tae-yong dalam jumpa pers, Selasa (13/6/2023) petang, Indonesia harus bermain dengan banyak siasat. ”Kemenangan akan penting karena di Piala Asia nanti lawan-lawan sekuat bahkan jauh lebih kuat dari Palestina,” ujarnya.
Shin tak membocorkan strategi formasi untuk meredam Palestina. Namun, lawan diketahuinya berkarakter kuat. Indonesia harus bermain total, sabar, pantang menyerah. ”Semua pemain harus disiplin dalam posisi,” kata mantan pelatih Korea Selatan di Piala Dunia Rusia 2018 itu.
Indonesia juga akan sulit mengulang kenangan manis menang 4-1 atas Palestina pada 2011. Selanjutnya, Palestina membalas dengan menang 2-1 atas Indonesia. Situasi menang sulit direplikasi karena Singa Kanaan yang sekarang berbeda dan dianggap lebih kuat.
Shin juga menyoroti keutuhan tim yang singkat. Dua hari jelang laga, skuad Garuda baru utuh karena sejumlah pemain baru bisa berdatangan. Artinya, persiapan sedikit meski semua pemain dituntut berlatih keras. ”Palestina bermain kuat dan cepat,” katanya.
Meski demikian, bek Rizky Ridho mengatakan, Indonesia dapat memanfaatkan keuntungan situasi sebagai tuan rumah. Dukungan dari penonton yang dipastikan memenuhi 40.000 kursi di Stadion Gelora Bung Tomo amat dinanti.
Kami akan disiplin menjalankan instruksi pelatih dengan sebaik-baiknya.
”Kami akan disiplin menjalankan instruksi pelatih dengan sebaik-baiknya,” kata Rizky, pertahanan baru Persija Jakarta. Rizky juga berharap tuah Stadion Gelora Bung Tomo yang pernah menjadi rumah kebanggaan saat membela Persebaya Surabaya.
Di sisi lain, Palestina percaya diri dapat memenangi FIFA Match Day atas tuan rumah. Apalagi, sebagian fans sepak bola Indonesia memandang Palestina sebagai saudara. Para pemain Palestina menyadari negeri mereka mendapat dukungan politik dari Indonesia dalam perjuangan melawan Israel.
”Permainan kami tidak akan fokus pada satu dua pemain Indonesia karena tuan rumah merupakan tim yang bagus,” kata pelatih Makram mencoba merendah dalam jumpa pers.
Makram melanjutkan, melawan Indonesia memberikan gambaran kekuatan tim-tim di Asia Tenggara. Ini penting, misalnya, untuk menghadapi kekuatan utama, yakni Thailand dan Vietnam.
”Melawan Indonesia penting bagi kami sebagai persiapan kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia,” ujar Makram yang berkebangsaan Tunisia. Tim asuhannya akan bermain dengan gembira mengingat hubungan persaudaraan dengan fans Indonesia.
Tamer Seyam, penyerang dengan 52 laga dan 12 gol untuk Singa Kanaan, menambahkan, melawan Indonesia merupakan kehormatan dan kegembiraan. ”Lebih besar daripada pertandingan, kami ingin memberikan ekspresi hormat dan kebahagiaan kepada masyarakat,” ujar pemain Shabab Al-Khalil itu.
Tamer melanjutkan, gelandang Palestina, Mohammed Rashid, yang pernah membela Persib Bandung beberapa kali memberi masukan bagaimana perkembangan sepak bola Indonesia yang menggembirakan. ”Dari Rashid kami mendapat gambaran bahwa Indonesia lawan yang kuat,” katanya memuji.
Setelah jumpa pers, kedua tim melaksanakan latihan terakhir secara resmi di Stadion Gelora Bung Tomo, satu dari enam lokasi yang telah dipersiapkan sebagai venue Piala Dunia U-20 tetapi batal. Latihan terakhir kedua tim hanya dapat dilihat selama 15 menit.