Pada ulang tahun ke-30, Carolina Marin meraih kemenangan untuk lolos ke perempat final Indonesia Terbuka 2023. Ia mempertahankan hasrat lama yang muaranya adalah tampil di Olimpiade.
Oleh
REBIYYAH SALASAH, YULIA SAPTHIANI
·4 menit baca
Tak semua harus baru baru ketika seseorang menginjak umur baru. Pebulu tangkis tunggal putri Spanyol, Carolina Marin, tahu betul itu. Dia mempertahankan hasrat lama dan keinginan-keinginan sederhana saat memasuki usia kepala tiga.
Seusai meladeni permintaan tanda tangan dan swafoto dari pecinta bulu tangkis Tanah Air, Carolina Marin balik mengajukan permohonan. Permintaan itu langsung dipenuhi badminton lovers. Sambil membelakangi mereka yang terhalang pagar hitam, Marin lantas merekam dengan kamera depan. Lagu “Happy Birthday” pun menggema di sudut Istora Gelora Bung Karno, Senayan Jakarta, yang jadi tempat penyelenggaraan Indonesia Terbuka 2023, Kamis (15/6/2023) siang.
Marin meminta lagu itu dinyanyikan untuknya yang memang tengah berulang tahun. Sekitar sejam sebelumnya, ketika berfoto seusai memenangi laga kontra wakil Singapura, Yeo Jia Min, Marin pun sempat menunjukkan tiga jari tangan kanan dan mengepalkan tangan kirinya. Pose angka 30, usia baru Marin.
Ditanya mengenai harapan dan keinginannya di usia baru, Marin mengaku tak mau muluk-muluk. Keinginan juara dunia tiga kali ini sama seperti ulang tahun sebelumnya, yakni memiliki permainan yang terus berkembang, yang bisa dinikmatinya, sekaligus yang bisa dijalani tanpa rasa sakit. Hal terakhir penting mengingat Marin memiliki rekam jejak cedera.
Pada 2018, Marin cedera lutut kanan sehingga harus menepi dari turnamen selama delapan bulan. Dua tahun berselang, dia cedera lutut kiri dan membuatnya terpaksa absen selama setahun, termasuk Olimpiade Tokyo 2020. Padahal, kala itu Marin sedang berada pada puncak performa dan digadang-gadang sebagai calon peraih medali emas di Tokyo. Wajar jika kemudian Marin pernah menyebut momen itu paling buruk dalam kariernya.
Tidak ada yang spesial selain ini adalah hari baru dengan umur baru. Buat saya, mewujudkan keinginan-keinginan soal permainan juga sekaligus akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk diri saya sendiri.
“Tidak ada yang spesial selain ini adalah hari baru dengan umur baru. Buat saya, mewujudkan keinginan-keinginan soal permainan juga sekaligus akan menjadi kado yang saya persembahkan untuk diri saya sendiri,” ujar Marin.
Hasrat untuk mengembangkan permainan itu tak lepas dari keinginan besarnya untuk menjaga peluang tampil di Olimpiade Paris 2024. Kendati tak mau menargetkan hal besar, Marin masih memendam penasaran untuk kembali berlaga di ajang multicabang empat tahunan itu. Terlebih, Marin pernah merengkuh medali emas tunggal putri di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.
Di sisi lain, Marin juga mengutarakan keinginan lamanya soal berkumpul dengan keluarga ketika pergantian usia, bukan gelar dari turnamen. Menurut juara dunia 2014, 2015, dan 2018 itu, hal itu akan menjadi kado terindah untuk ulang tahunnya. Namun, hal itu tak bisa didapatkan Marin lantaran masih berjuang di Indonesia Terbuka dengan lolos ke babak perempat final.
Seperti kebanyakan pebulu tangkis profesional lainnya, pebulu tangkis yang selalu berteriak keras saat mendapatkan poin ini kerap merayakan pergantian usia saat mengikuti turnamen di luar negeri. Dua tahun berturut-turut sejak 2022, Marin merayakannya di Indonesia saat Indonesia Terbuka.
“Saya harus menunggu untuk bisa berkumpul bersama keluarga. Namun, saya senang merayakannya di sini. Apalagi Indonesia sudah seperti rumah kedua buat saya,” kata Marin.
Pernyataan Marin tak mengada-ada. Menurut pemain kidal ini, ikatan emosionalnya dengan Indonesia terjalin lantaran dia pernah berlatih di pemusatan latihan nasional Cipayung pada 2013, 2015, dan 2016. Animo tinggi pecinta bulu tangkis Indonesia turut membuat Marin jatuh cinta. Mereka kerap meneriakkan namanya seolah-olah dia adalah pemain Indonesia. “Saya merasa menjadi bagian dari mereka,” ucap Marin.
Ketika Marin bermain ketat melawan Yeo Jia Min hingga skor 26-24, 23-21, memang tak sedikit penonton yang meneriakkan nama Marin. Bahkan, saat Marin memasuki dan meninggalkan lapangan, penonton memberi sambutan meriah dengan tepuk tangan dan tepukan balon.
Keramahan Marin
Khairunnisa (29), karyawan swasta asal Jakarta Timur, menjadi salah satu penonton Indonesia Terbuka yang memberi dukungan kepada Marin. Menurut Khairunnisa, Marin menjadi salah satu atlet yang ingin ditontonnya di turnamen tersebut hingga rela mengambil cuti dari tempat kerja.
“Selain mainnya bagus, pernah jadi juara dunia sampai tiga kali, Marin itu ramah. Dia selalu menyapa penonton waktu masuk lapangan dan keluar lapangan. Dia juga suka bikin video bareng penggemar yang nantinya diunggah di media sosial dia,” tutur Khairunnisa.
Khairunnisa pun mengaku akan menonton permainan Marin lagi pada Jumat (15/6/2023). Apalagi, menurutnya, pertandingan perempat final tersebut akan berlangsung seru karena Marin bakal menghadapi tunggal putri peringkat tiga dunia, Tai Tzu Ying.
Seperti keinginan dan harapannya pada umur barunya, Marin tak mau muluk-muluk akan kiprahnya di Indonesia Terbuka. Siapa pun lawannya, kata Marin, dia hanya ingin fokus pada permainannya, terutama strategi atau rencana permainan.
Pada akhirnya, ulang tahun bagi Marin hanya momen menandai hari yang baru. Namun, semangat, hasrat, dan keinginan tetap yang lama.