Ganda putra Indonesia akan memiliki pasangan baru, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Rahmat Hidayat. Setelah berjaya bersama Marcus Fernaldi Gideon, yang saat ini cedera, kini Kevin akan berbagi ilmu dengan pemain yang lebih muda.
Oleh
YULIA SAPTHIANI
·5 menit baca
Pekan ini, penggemar bulu tangkis Indonesia ramai membicarakan calon duet baru ganda putra: Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Rahmat Hidayat. Pasangan ini dibentuk atas dasar kondisi tertentu dan sebagai bentuk dari kepentingan regenerasi.
Kevin/Rahmat akan menjadi pasangan baru karena Marcus Fernaldi Gideon, pasangan Kevin, harus beristirahat dari turnamen. Cedera kaki kanan membuat Marcus akan menjalani operasi seperti ketika dia menjalani operasi kaki kiri pada 2022. Saat itu, Marcus menjalani operasi setelah All England dan kembali ke turnamen tiga bulan kemudian, yaitu pada Indonesia Masters, Juni.
Namun, seperti dikenal dalam dunia kedokteran olahraga, kondisi seseorang tidak akan sama seperti sebelum cedera meski menjalani pemulihan. Apalagi, Marcus sebenarnya mengalami cedera pada kedua kaki.
”Tahun lalu, dokter menyarankan operasi pada satu kaki dulu. Marcus menjalani operasi pada kaki kiri. Sekarang kaki kanannya terasa sakit. Saat main di Singapura Terbuka, dia bilang pada saya kesulitan untuk bergerak ke kanan karena kakinya sakit,” tutur pelatih ganda putra pelatnas bulu tangkis, Herry Iman Pierngadi, di Jakarta, Kamis (29/6/2023).
Kondisi fisik yang tidak ideal, ditambah faktor menurunnya kecepatan, kekuatan, dan daya tahan karena usia bertambah, membuat Kevin/Marcus hanya meraih perempat final India Terbuka Super 750 dan semifinal Thailand Terbuka Super 500 sebagai hasil terbaik dari enam turnamen tahun ini. Ganda berjulukan ”Minions” itu bahkan batal tampil di hadapan publik sendiri pada turnamen Indonesia Terbuka, 13-18 Juni.
Di kalangan penggemar bulu tangkis di dunia maya, muncul pendapat untuk memisahkan pasangan yang menjuarai All England 2017 dan 2018 tersebut. Namun, memisahkan pemain ganda bukan hal yang mudah. Apalagi, masa kualifikasi Olimpiade Paris 2024 telah berlangsung sejak 1 Mei 2023 hingga setahun ke depan. Selain itu, seperti diceritakan Herry di sela-sela turnamen Indonesia Terbuka, dia menanti keputusan dari Marcus yang saat itu belum menentukan akan menjalani operasi.
Pekan ini, Herry akhirnya mengumumkan bahwa Kevin akan berpasangan dengan Rahmat karena Marcus akan menjalani operasi. Pelatih yang telah melahirkan ganda putra elite dunia itu belum bisa menjelaskan detail kapan duet beda generasi itu akan mulai bertanding.
”Poin ranking mereka harus dihitung dulu untuk mengetahui posisi dalam ranking dunia, setelah itu baru bisa memilih turnamen. Jadi, saya belum bisa menentukan mereka akan mulai bertanding di mana. Saat ini, ada yang lebih penting, yaitu menyiapkan Rahmat dalam latihan agar bisa mengimbangi Kevin,” tutur Herry.
Buat saya, ’Minions’ pernah menjadi terbaik di dunia. Namun, pasti akan ada waktunya bahwa generasi harus berganti.
Satu hal yang pasti, saat telah siap bertanding, Kevin/Rahmat akan memulai persaingan dari level lebih rendah dibandingkan yang selama ini dijalani Kevin. Bersama Marcus, dia bisa mengikuti turnamen level tinggi, yaitu Super 750 dan 1000. Adapun Kevin/Rahmat, seperti dikatakan Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Bambang ”Rudy” Roedyanto, kemungkinan akan memulai dari turnamen level bawah, yaitu international challenge atau Super 300. ”Kalau beruntung, bisa mendapat tempat di kualifikasi Super 500,” ujar Rudy.
Faktor keberuntungan yang dimaksud adalah jika turnamen tersebut tak banyak diikuti pemain dengan ranking di atas mereka atau saat terdapat pasangan yang mengundurkan diri sehingga Kevin/Rahmat bisa mendapat tiket kualifikasi. Sesuai peraturan BWF, Super 500 adalah level terendah yang menyajikan persaingan sejak fase kualifikasi. Adapun persaingan Super 750 dan 1000 langsung terjadi pada babak utama.
Ikatan psikologis
Duet Kevin/Rahmat terbentuk karena Kevin memilih pemain berusia 20 tahun itu dari tiga pilihan yang diajukan pelatih. ”Selain Rahmat, saya punya pilihan pemain belakang, salah satunya Rayhan yang merupakan pasangan Rahmat. Ada juga Daniel Edgar karena dia pemain belakang dengan power yang bagus. Namun, Kevin sendiri yang memilih Rahmat karena mereka sudah sering berinteraksi, termasuk di luar lapangan,” kata Herry.
Berdasarkan pengalamannya membentuk pemain-pemain ganda putra, lanjutnya, tak hanya faktor kemampuan teknis yang diperhatikan. Ikatan psikologis di antara mereka juga tidak kalah penting agar bisa bekerja sama dengan baik.
”Ini yang tidak diketahui banyak orang, faktor psikologis sangat penting diperhatikan saat membentuk pemain ganda. Kalau dengan Daniel, Kevin khawatir Daniel akan terlalu sungkan padanya karena rentang mereka terlalu jauh. Daniel adalah pemain pelatnas pratama,” ujar Herry.
Hal lain yang membuat rumit mengubah formasi satu pasangan adalah dampaknya pada pasangan lain. Ketika Rahmat dipasangkan dengan Kevin, Muhammad Rayhan Nur Fadillah akan kehilangan partner. Direncanakan, Rayhan akan dipasangkan dengan pemain pelatnas pratama. ”Namanya belum ditentukan karena harus didiskusikan dulu oleh pelatih tim pratama,” katanya.
Selain belum menentukan turnamen untuk Kevin/Rahmat, pelatih juga tak mematok duet tersebut akan berpasangan untuk berapa lama. Faktor yang akan menentukan hal ini adalah kondisi dan target Marcus setelah menjalani operasi.
Namun, apa pun yang akan terjadi nantinya, formasi Kevin/Rahmat menjadi bagian dari siklus yang lumrah terjadi di dunia olahraga, yaitu munculnya generasi baru. Rahmat bisa menimba ilmu dari Kevin yang jauh lebih berpengalaman sehingga lebih siap jika tiba saatnya harus bersaing dengan ganda putra top dunia.
Dengan demikian, ganda putra pun bisa mempertahankan regenerasi yang telah berjalan dengan baik. Sebagai penerus ”Minions” di puncak dunia, misalnya, ada Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto yang menjuarai dua turnamen Super 1000 pada tahun ini, yaitu Malaysia Terbuka dan All England.
Selain itu, berulang kali Herry mengatakan bahwa Kevin/Marcus telah menjadi bagian dari ganda putra Indonesia yang berada di level top dunia. ”Buat saya, ‘Minions’ pernah menjadi terbaik di dunia. Namun, pasti akan ada waktunya bahwa generasi harus berganti,” ujar Herry.