Ratusan Atlet Yunior Bulu Tangkis Asia Siap Bertarung di Yogyakarta
Ratusan atlet dari 15 negara di Asia akan bertarung dalam ajang bulu tangkis yunior, BNI Badminton AJC 2023. Indonesia mengincar gelar juara umum pada ajang yang akan digelar di Yogyakarta itu.
Oleh
REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS- Sebanyak 298 atlet muda bulu tangkis dari 15 negara akan berkompetisi dalam ajang BNI Badminton Asia Junior Championships (AJC) 2023 yang digelar di GOR Amongraga, Yogyakarta, 7-16 Juli 2023. Kejuaraan yang akan digelar selama 10 hari ini akan dibagi menjadi dua kategori. Kategori beregu campuran dengan format seperti Piala Sudirman akan berlangsung lebih dahulu pada 7-11 Juli 2023, lalu disusul kategori perorangan pada 12-16 Juli 2023.
Ketua Panitia Penyelenggara BNI Badminton AJC 2023 Armand Darmadji, mengatakan, nomor beregu akan diikuti oleh 14 negara, yaitu Bangladesh, China, Taiwan, Hong Kong, India, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, Uni Emirat Arab, Vietnam, dan Indonesia. Adapun untuk kategori perorangan, jumlah negara yang terlibat akan bertambah menjadi 15 negara dengan tambahan peserta dari Srilanka.
Tim Indonesia sendiri juga akan tampil dengan kekuatan penuh. Untuk nomor beregu nantinya akan diturunkan 18 pemain bulu tangkis muda, baik putra dan putri.
“Kekuatan 18 pemain di nomor beregu tersebut, kali ini, mengemban misi besar yaitu meraih gelar juara AJC untuk pertama kalinya,” ujar Armand dalam acara konferensi pers yang digelar di The Victoria Hotel, Sleman, DIY, Kamis (6/7/2023).
Sementara di nomor perorangan, Indonesia menurunkan tujuh pemain tunggal putra, tujuh tunggal putri, enam pasangan ganda putra, enam pasangan ganda putri, dan tujuh pasangan ganda campuran.
Mutiara Ayu Puspitasari, atlet muda yang tahun lalu juga sudah mengikuti Badminton World Federation (BWF) International Challenge dan BWF International Seriesdi Yogyakarta, mengatakan, berbekal pengalamannya di tahun 2022, ia merasa lebih siap pada tahun ini. Pengalaman sebelumnya membuat dia sudah merasakan suasana dan situasi dukungan penonton, terutama dari masyarakat di Yogyakarta.
Ancaman China
Menghadapi lawan-lawan dari negara lain, Mutiara mengatakan, China merupakan negara yang tidak bisa diremehkan. Kendati demikian, dia tetap optimistis. “Permainan mereka memang bagus, namun kita pasti bisa lebih bagus lagi,” ujarnya.
Atlet lainnya, Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu, mengakui, sejumlah lawan dari sejumlah negara yang tidak mudah ditaklukkan, seperti Jepang, Korea, dan Taiwan. Namun, lawan terberat, menurut dia, sebenarnya adalah diri sendiri.
“Pikiran negatif dari dalam diri sendiri itulah yang lawan terberat yang harus terlebih dahulu kita taklukkan,” ujarnya.
Adrian Pratama, atlet muda asli Sleman, DIY, akan menjadi pasangan dari Felisha untuk bermain sebagai pasangan ganda campuran. Adrian mengatakan, saat ini adalah kali pertama dirinya bermain ganda campuran setelah sebelumnya lebih banyak turun di ganda putra. Latihan persiapannya bermain bersama Felisha untuk bertanding dalam BNI Badminton AJC 2023 sudah dipersiapkan sejak tiga bulan lalu.
Asisten Administrasi dan Kesejahteraan Rakyat Kesra Kota Yogyakarta, Yunanto Dwisutono, mengatakan, segenap masyarakat Kota Yogyakarta antuasias menyambut kejuaraan tersebut. Peserta pertandingan, yang berasal dari 15 negara, diharapkan juga dapat membantu semakin meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing yang datang ke Yogyakarta.
“Selain bertanding, para atlet asing dan mungkin juga keluarga dan suporternya bisa berwisata, berjalan-jalan di Yogyakarta,” ujarnya.