Lewis Hamilton mencetak sejarah baru di Hungaroring sebagai pebalap yang mencetak pole position terbanyak di satu sirkuit, sembilan kali. Pebalap Mercedes itu juga berpeluang meraih kemenangan kesembilan di Hungaroring.
Oleh
AGUNG SETYAHADI
·6 menit baca
BUDAPEST, SABTU – Lewis Hamilton akhirnya kembali meraih posisi start terdepan setelah 33 balapan, terakhir di Jeddah, Arab Saudi, pada musim 2021. Pebalap tim Mercedes itu meraih pole position ke-104 dalam kariernya di Formula 1 dengan mengungguli pebalap Red Bull Max Verstappen 0,003 detik di Sirkuit Hungaroring, Budapest, Hongaria, Sabtu (22/7/2023) malam WIB. Hamilton juga memiliki pace yang kompetitif dalam sesi latihan bebas ketiga, dan itu sangat krusial untuk meraih kemenangan pertamanya setelah Jeddah 2021.
Posisi start terdepan ini merupakan yang kesembilan bagi Hamilton di Hungaroring, yang menempatkan dirinya sebagai pebalap dengan pole position terbanyak di satu sirkuit. Dia bisa mencetak sejarah baru pada Minggu (23/7/2023), jika memenangi balapan seri Hongaria ini. Podium tertinggi akan menempatkan Hamilton sebagai pebalap dengan kemenangan terbanyak, sembilan, di satu sirkuit.
Dalam balapan Minggu, yang start mulai pukul 20.00 WIB, Hamilton akan bersaing dengan pebalap Red Bull Max Verstappen yang start dari posisi kedua, serta pebalap McLaren Lando Norris yang start di posisi ketiga.
"Ini satu setengah tahun yang gila. Saya kehilangan suara karena berteriak-teriak sangat keras di dalam mobil. Ini rasanya luar biasa. Saya merasa sangat senang bisa berada di sini karena kerja keras tim, yang terus berjuang selama ini, jadi bisa kembali meraih pole. Ini rasanya seperti pertama kali. Saya tidak berharap berada di sini hari ini untuk bersaing meraih pole, tetapi ketika menjalani putaran terakhir itu, saya mengerahkan semuanya hingga tidak tersisa," ungkap Hamilton di parc ferme.
Juara dunia tujuh kali Formula 1 itu menilai, hasil brilian dalam kualifikasi di Hongaria ini merupakan buah kerja keras tim yang tidak pernah kehilangan semangat untuk bangkit.
"Ini tantangan yang luar bisa besar bagi setiap orang di dalam tim. Banyak sekali naik turun, seperti menaiki roller coaster, tetapi tidak ada satu pun dari kami yang kehilangan keyakinan. Kami bersatu, fokus untuk memperbaiki mobil. Setelah ini tantangan akan tetap berat, tetapi semoga kami berada di arah yang tepat untuk bisa semakin kuat," jelas Hamilton.
Terkait balapan, pebalap asal Inggris itu menilai, performa mobil yang sempat jelek pada Jumat, menjadi jauh lebih baik pada Sabtu setelah dilakukan sejumlah penyesuaian. Mobil Mercedes W14 pun bekerja baik dengan setiap kompon ban, meskipun ada perbedaan pengaruh dalam keseimbangan mobil. Dia berharap bisa tetap kompetitif dalam balapan untuk meraih kemenangan pertama setelah Jeddah 2021.
"Kami akan menerapkan permainan A sebagai sebuah tim. Ini akan sulit bertarung dengan mereka besok. Lando (Norris) melakukan pekerjaan dengan sangat baik, menyenangkan bisa melihat McLaren bersaing di papan atas. Dan, Max, Anda tahu Max, dia selalu ada di atas sana, melakukan tugasnya," ungkap Hamilton.
Saya merasa sangat senang bisa berada di sini karena kerja keras tim, yang terus berjuang selama ini, jadi bisa kembali meraih pole.
Mantan rekan setim Hamilton di Mercedes, Nico Rosberg, menilai juara dunia tujuh kali Formula 1 itu akan kompetitif di Hungaroring karena dia mampu mengemudi dengan sangat presisi di trek itu. "Di sini, di setiap tikungan ada rahasianya, dan Lewis bisa mengemudi dengan sangat presisi di setiap tikungan. Lewis mengemudi dengan sangat presisi di setiap putaran, itulah mengapa dia menang delapan kali di sini," ungkap Rosberg saat menjadi komentator Sky Sports F1.
Kepresisian Hamilton itu sangat krusial dalam balapan, di mana dia akan berusaha mengejar Verstappen untuk meraih kemenangan pertamanya setelah seri Arab Saudi pada musim 2021. Dia menunjukkan mampu mencetak waktu putaran yang sangat kompetitif dengan ban kompon keras dan medium. Kedua ban itu akan menjadi pilihan balapan di Hungaroring yang menempuh 70 putaran.
Hamilton akan bersaing langsung dengan Verstappen yang start dari posisi kedua di Hungaroring. Ini berpotensi menjadi persaingan sengit setelah start, karena kedua pebalap itu pernah menjalani musim uang panas pada 2021. Verstappen hanya kalah 0,03 detik dari Hamilton dalam kualifikasi.
"Tidak banyak yang terjadi, saya kesulitan di sepanjang akhir pekan ini untuk menemukan keseimbangan, setiap sesi selalu naik turun. Hari juga, dalam kualifikasi saya sangat kesulitan di Q1, Q2 untuk menemukan kepercayaan diri menyerang di setiap tikungan. Saya pikir putaran pertama daya dalam Q3 cukup bagus, tetapi putaran kedua tidak merasa seperti itu Saya berusaha lebih tancap gas lagi, tetapi saya kehilangan daya cengkeram ban belakang, ban depan. Ini masih tetap posisi (start) kedua. Menurut saya kami seharusnya di depan dengan mobil yang kami miliki, tetapi sepanjang akhir pekan ini kami tidak," ungkap Verstappen.
Terkait persaingan balapan dia menilai, kondisi temperatur akan sangat memengaruhi kinerja ban, dan itu yang perlu dikelola dengan baik. "Itu akan sedikit tergantung pada temperatur, maksud saya ini akan cukup panas jadi biasanya ban belakang akan selalu sulit. Menurut saya untuk balapan semuanya sudah lebih para tempatnya. Sedangkan dalam kualifikasi saya hanya berharap memiliki keseimbangan yang lebih sehingga bisa lebih menyerang," ungkap Verstappen.
Norris yang tidak menduga bisa meraih posisi start ketiga, berharap pace dalam simulasi balapan bisa kompetitif dalam balapan. "Saya merasa bersemangat. Pace balapan pada Jumat kuat, sekuat di Silverstone, jadi dengan semoga besok kami bisa menggunakan itu," tegas Norris.
Format kualifikasi
Sesi kualifikasi seri Hongaria ini menerapkan format eksperimental di mana di setiap sesi para pebalap hanya boleh menggunakan ban kompon tertentu. Dalam kualifikasi pertama (Q1) diwajibkan menggunakan ban kompon keras, dalam Q2 menggunakan kompon medium, dan dalam Q3 untuk menentukan peraih pole position para pebalap menggunakan ban kompon lunak. Jika kualifikasi berlangsung dalam kondisi trek basah, pebalap bebas menggunakan ban apa saja.
Eksperimen ini dicoba untuk mewujudkan target Formula 1 yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Dengan format tersebut, para pebalap akan mendapat 11 set ban kering, tiga set lebih sedikit dari biasanya. Jumlah ban yang dihemat ada 40 set, atau total 160 ban. Jika diterapkan semusim, termasuk dalam seri dengan balapan sprint, jumlah ban yang dihemat semusim lebih dari 3.600 unit.
Selain menghemat penggunaan ban, eksperimen ini berpotensi membuat kejutan, seperti di Hongaria, di mana pebalap Mercedes George Russell tersingkir di Q1. Russell tertahan di sektor tiga oleh para pebalap di depannya, sehingga hanya bisa mencetak waktu putaran di urutan ke-18. Dia dan rekan setimnya, Lewis Hamilton keluar di menit terakhir Q1, tetapi taktik itu berisiko besar jika ada bendera kuning, bendera merah, maupun traffic atau kepadatan pebalap di lintasan. Russell mengalami itu, karena terjadi traffic di sektor tiga, sehingga dia tidak bisa tancap gas. Sedangkan, Hamilton bisa menempati posisi ketujuh di Q1 setelah menunggu para pebalap di depannya melakukan hot lap.
Dalam Q2, pebalap Ferrari Carlos Sainz Junior tersingkir dan akan start dari posisi ke-11. Dia tidak bisa memperbaiki waktu putaran dalam kesempatan terakhir. Sedangkan rekan setimnya, Charles Leclerc mampu memperbaiki waktunya dan menempati posisi keenam.