Mandiri Indonesia Open 2023, Ajang Menguji Kemampuan Pegolf Indonesia
Pegolf Indonesia, amatir maupun profesional, akan bersaing dengan para pegolf terbaik Asia. Juara bertahan dan pemain yang masuk 10 besar order of merit Asian Tour akan turut berpartisipasi.
Oleh
REBIYYAH SALASAH
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Lebih dari 40 pegolf Indonesia, amatir dan profesional, akan menguji kemampuan dalam turnamen golf Mandiri Indonesia Open 2023, 3-6 Agustus 2023, di Pondok Indah Golf Course, Jakarta. Mereka akan bersaing dengan para pegolf terbaik Asia untuk memperebutkan hadiah total 500.000 dollar AS atau sekitar Rp 7,5 miliar itu.
Ketua Bidang Kejuaraan dan Prestasi Pengurus Besar Persatuan Golf Indonesia Adi Saksono mengatakan, Mandiri Indonesia Open 2023 menjadi salah satu turnamen dinantikan pegolf Indonesia, terutama pegolf amatir. Pasalnya, pegolf amatir diberikan kesempatan untuk turut bertanding, bukan invitasi.
“Turnamen ini menjadi barometer untuk 12 atlet amatir Indonesia yang berpartisipasi. Pegolf junior pun bisa melihat bahwa pegolf amatir bisa tampil dan berkompetisi dengan lawan-lawan yang bagus. Ini bagus untuk atmosfer golf Indonesia pada masa yang akan datang,” ujar Adi Saksono dalam konferensi pers, Selasa (1/8/2023).
Sejak diselenggarakan di Indonesia pada tahun 1974, hanya satu pegolf Tanah Air yang pernah menjadi juara, yaitu Kasiadi pada tahun 1989. Kasiadi akan kembali ikut dalam turnamen yang pernah melambungkan namanya tersebut.
Selain Kasidi, Indonesia juga diwakili oleh Naraajie Emerald Ramadhan Putra yang telah memenangkan tiga turnamen Asian Development Tour (ADT). Jonathan Wijono, yang saat ini mempimpin di klasemen turnamen golf profesional Indonesia, juga turut berpartisipasi.
Naraajie mengatakan, persiapannya sudah matang. Apalagi, ia kerap latihan dan bermain di Pondok Indah Golf Course sehingga terbiasa dengan arena turnamen. Selain itu, ia meyakini akan bisa tampil lebih percaya diri dan lebih nyaman karena bermain di hadapan publik sendiri.
“Target saya menang, tetapi saya tidak mau menaruh ekspektasi terlalu tinggi yang malah membuat saya tertekan. Saya mau mencoba menikmati permainan dan menampilkan yang terbaik saja,” ujar Naraajie.
Adapun pegolf amatir Indonesia, Gabriel Hansel Hari, bertekad kuat untuk meraih hasil terbaik. Ia tidak hanya mau menjajal pengalaman bermain dengan pegolf terbaik dan memetik pelajaran berharga, tetapi juga meraih juara. Seperti Naraajie, ia pun optimistis lantaran sudah terbiasa dengan arena turnamen.
Target saya menang, tetapi saya tidak mau menaruh ekspektasi terlalu tinggi yang malah membuat saya tertekan.
Namun, perjuangan Gabriel, Naraajie, maupun pegolf Indonesia lainnya dipastikan tidak akan berlangsung mudah. Mereka akan menghadapi persaingan sengit dari pegolf Asia lain, termasuk juara bertahan Gaganjeet Bhullar (India). Pemain yang masuk 10 besar order of merit Asian Tour, seperti Miguel Tabuena, Sadom Kaewkanjana, Gunn Charoenkul, dan Tichi Kho juga akan menjadi pesaing berat pegolf indonesia.
Bhullar bahkan berambisi kembali meraih juara setelah tiga kali memenangi turnamen ini. Ia sebelumnya meraih gelar juara pada edisi 2013, 2016, dan 2022. “Targetnya sederhana, mempertahankan gelar juara. Tentunya akan banyak tantangan, termasuk dari pegolf Indonesia yang sedang berkembang. Persaingan akan ketat. Namun, saya juga akan berjuang maksimal,” ucap Bhullar.
Bank Mandiri selaku sponsor utama berharap dukungan mereka dapat memantik semangat pegolf Indonesia. Dengan dukungannya, badan usaha milik negara ini juga ingin berkontribusi bagi perkembangan prestasi golf di Tanah Air.
"Kami melihat adanya minat yang tinggi dari masyarakat terhadap golf, khususnya generasi muda. Bank Mandiri berkomitmen untuk turut memeriahkan dan mendukung turnamen golf besar ini, agar para pegolf Indonesia nantinya bisa bersaing di turnamen-turnamen internasional," kata Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Rohan Hafas.
Adapun Asian Tour menyambut gembira penyelenggaraan Mandiri Indonesia Open. Komisioner dan CEO Asian Tour, Cho Minn Thant, mengatakan, turnamen ini menjadi salah satu pilar kalender golf Asia selama beberapa dekade dan melahirkan pegolf luar biasa, termasuk Bhullar. Pegolf ranking 370 dunia itu sukses mengukuhkan posisinya sebagai pegolf dengan kemenangan terbanyak (10) dari India di Asian Tou.
“Satu hal yang juga kita semua cari pada ajang seperti ini adalah pemain lokal tampil bagus. Indonesia saat ini memiliki prospek dari Naraajie. Sebagai seorang amatir, ia memimpin setelah putaran ketiga pada 2019 sebelum finis keempat di belakang sang juara Miguel Carballo dari Argentina, dan sejak saat itu, sebagai seorang profesional, ia tiga kali menjuarai ADT. Kami berharap yang terbaik untuknya dan semua peserta,” kata Chi Minn Thant.