Pegolf Elki Kow dan Gabriel Hansel Jadi Tumpuan Harapan Indonesia
Pegolf Indonesia Elki Kow dan Gabriel Hansel Hari menjadi tumpuan Indonesia untuk berprestasi pada turnamen golf Mandiri Indonesia Open 2023. Keduanya berkesempatan menembus posisi sepuluh besar.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS – Pegolf Elki Kow dan pegolf amatir Gabriel Hansel Hari menjadi dua andalan Indonesia dalam turnamen golf Mandiri Indonesia Open 2023 yang digelar di Pondok Indah Golf Course, Jakarta Selatan. Keduanya berpeluang menjaga posisi di urutan sepuluh besar dan bahkan menembus lima besar jika mampu tampil konsisten pada hari kedua, Jumat (4/8/2023).
Pada hari pertama turnamen, Kamis (3/8/2023), Elki dan Gabriel membuat 67 pukulan atau lima di bawah par. Mereka menempati posisi T9 bersama dengan dua pegolf Thailand, Panuphol Pittayarat dan Settee Prakongvech.
“Hari ini secara keseluruhan permainan saya cukup baik. Walaupun banyak kurang akurat dalam penempatan bola, tetapi selalu in play. Ada banyak kesempatan membuat birdie,” kata Elki, yang mencetak birdie di hole 4, 6, 11, dan berturut-turut di hole 14, 15, 16, dan 17. Sayangnya dia membuat bogey di hole 7 dan hole terakhir.
“Besok saya harus lebih berhati-hati dalam membuat keputusan. Harus diperhitungkan opsi-opsinya. Bisa bermain di turnamen ini saya merasa bersyukur. Hari ini saya bermain tanpa ada rasa tekanan dan berusaha untuk main happy,” lanjut Elki.
Gabriel juga merasa cukup puas dengan penampilannya hari ini. Pegolf yang tercatat sebagai mahasiswa University of Oregon ini sudah mengenal lapangan Pondok Indah Golf Course dengan baik. Bulan lalu dia menjadi juara Amateur Golf Championship 2023 di lapangan yang sama.
“Saya sudah lumayan hafal dengan lapangan ini, hanya kondisi di Mandiri Indonesia Open 2023 ini agak sedikit berbeda dari biasanya. Biasanya rough-nya tidak begitu tebal, jadi tidak boleh miss the fairway. Selain itu green-nya lumayan licin. Game plan besok akan tetap sama dengan hari ini,” kata Gabriel.
Sementara itu, posisi teratas klasemen hari pertama ditempati oleh pegolf Thailand Sarit Suwannarut. Suwannarut mencetak 64 pukulan atau 8 di bawah par. Dia mencetak dua eagle di hole 6 dan 18, lima birdie di hole 1, 4, 5, 14, dan 17, serta bogey di hole 8.
Suwannarut mengaku gembira bisa membuat putting yang bagus sehingga bisa memimpin di hari pertama turnamen berhadiah total US$ 500 ribu ini. “Semuanya karena putting. Driver dan iron saya tidak begitu bekerja dengan bagus. Ada dua hole yang menjadi titik balik saya, yaitu pertama dengan mencetak eagle di hole 6 dan yang paling besar di hole 9. Drive saya kurang bagus di pukulan pertama, melenceng ke kanan. Sementara approach saya gagal ke kiri sehingga harus melakukan putt sejauh 25 feet. Saya pikir itu momen-momen yang membuat saya bisa membuat saya bisa bermain seperti hari ini,” kata Suwannarut yang merupakan juara Indonesian Masters tahun lalu.
Hari ini saya bermain tanpa ada rasa tekanan dan berusaha untuk main happy.
Pegolf asal Thailand itu unggul satu pukulan atas Kim Woohyun (Korea Selatan), Doyeob Mun (Korea Selatan) dan Scott Hend (Australia) yang menempati posisi T2. Seperti Suwannarut, Kim juga mencetak eagle di hole 18.
Kim yang lolos Q-school Asian Tour pada tahun 2020 merasa puas dengan hasil yang dicapainya di turnamen hari pertama. “Ini merupakan start yang bagus. Saya membuat birdie di hole pertama dan eagle di hole terakhir. Saya pikir pukulan ketiga saya di hole 18 sedikit terlalu panjang, tetapi ternyata pantulannya lembut dan masuk ke hole,” kata Kim.
Empat pegolf menyusul di posisi T5 dengan masing-masing mencetak 66 pukulan atau 6 di bawah par. Mereka adalah Ryo Hisatsune (Jepang), Richard T. Lee (Kanada), Chang Wei-lun (Taipei), dan Nitithorn Thippong (Thailand).