Pecatur Indonesia Medina Warda Aulia ditahan remis oleh pecatur Bulgaria Nurgyul Salimova pada laga pertama babak keempat Piala Dunia Catur 2023. Medina harus menang pada laga kedua jika ingin lolos ke perempat final.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·3 menit baca
BAKU, RABU - Langkah pecatur putri Indonesia International Master (IM) Medina Warda Aulia untuk lolos ke babak kelima atau babak delapan besar Piala Dunia Catur Baku 2023 mendapat hambatan berat setelah ditahan remis oleh pecatur Bulgaria IM Nurgyul Salimova, Rabu (9/8/2023) di Baku, Azerbaijan. Medina harus merebut kemenangan pada laga kedua untuk lolos ke perempat final dan membuat berkilau sejarah baru yang telah ditorehkannya di dunia catur.
Sebelumnya, Medina sudah menuliskan sejarah baru dengan menerobos babak keempat Piala Dunia Catur. Sepanjang sejarah, tidak ada pecatur Indonesia yang mampu menembus babak ketiga Piala Dunia. Bahkan, pecatur kebanggaan Indonesia, GM Utut Adianto pun tidak pernah mencapai prestasi yang diraih Medina.
"Hasil remis ini tidak menguntungkan bagi Medina karena harus memainkan buah catur hitam pada laga kedua. Bagi Salimova, memainkan buah catur putih memberinya keuntungan karena bisa unggul secara tempo," kata Kristianus Liem, manajer tim Indonesia dan sekaligus Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia.
Menurut Kristianus, pada laga kedua, Medina dipastikan akan tetap bermain menyerang dan mencari kemenangan. "Tidak ada jalan lain, Medina harus berinisiatif menyerang jika ingin menang dan lolos ke perempat final. Kekuatan Medina adalah langkah menyerang dan sekaligus memperkuat pertahanan," kata Kristianus.
Hasil remis itu didapat melalui pertarungan yang ketat dan panjang, sampai menghabiskan waktu normal. Dari awal laga, Salimova merancang ujung laga berakhir remis.
Laga Medina kontra Salimova diawali dengan pembukaan Pembelaan Petroff, di mana kedua pecatur memajukan bidak di depan raja dan kedua kuda di dekat raja turut maju. Salimova terlihat menghindari penggunaan Pembelaan Caro Kann demi mengincar hasil remis. Hasil remis memang paling mudah didapatkan dengan pembukaan Pembelaan Petroff.
Sebelum laga itu, saat memainkan buah catur hitam, Salimova sangat sering memainkan Pembelaan Caro Kann untuk mengincar kemenangan. Dari Statistik Big Data pada server Mega Database di Chessbase Jerman, Salimova memainkan pembukaan Pembelaan Caro Kann saat memainkan buah catur hitam pada 122 laga.
Keinginan Salimova untuk remis diwujudkan dengan langkah-langkah yang mirip langkah Medina pada awal laga. Salimova juga mengandalkan menteri hitam untuk menekan pertahanan Medina.
Namun, Medina dapat menyudutkan menteri hitam dan memaksanya beradu dengan menteri putih. Kemudian diikuti pertukaran kuda dan benteng. Dalam posisi kualitas perwira yang berimbang, Medina mengunci pergerakan bidak hitam dan sekaligus membatasi pergerakan raja hitam pada langkah ke-32.
Tidak ada jalan lain, Medina harus berinisiatif menyerang jika ingin menang dan lolos ke perempat final.
Pada posisi itu, Medina sudah unggul posisi dan Salimova mulai mengalami krisis waktu. Salimova akhirnya kehabisan waktu normal dan kedua pecatur mendapat tambahan waktu masing-masing 20 menit.
Namun, posisi raja Salimova yang terbatas ternyata juga membuat posisi Medina kesulitan untuk menyelesaikan laga. Perang adu bidak dilancarkan untuk membuka posisi.
Awalnya, Medina terlihat unggul karena memiliki enam bidak putih, berbanding lima bidak hitam. Keduanya juga menyisakan benteng dan gajah. Namun, benteng Salimova melakukan manuver tusukan ke pertahanan dan mengurangi keunggulan posisi Medina.
Salimova memaksakan adu benteng dan mulai membuat semua jalan terkunci bagi Medina. Medina unggul dua bidak atas Salimova, tetapi semua langkah terkunci oleh bidak, raja dan gajah hitam.
Pada posisi yang tidak mungkin untuk dimenangkan oleh Medina, kedua pecatur akhirnya sepakat untuk menyudahi laga dengan remis.