Langkah pecatur Medina Warda Aulia terhenti di babak keempat atau 16 besar Piala Dunia Catur 2023 di Baku, Azerbaijan. Medina membuat kesalahan taktik pada laga kedua catur cepat.
Oleh
EMILIUS CAESAR ALEXEY
·3 menit baca
BAKU, JUMAT-Langkah pecatur putri Indonesia International Master Medina Warda Aulia pada Piala Dunia Catur 2023 di Baku, Azerbaijan, terhenti pada babak keempat atau 16 besar, Jumat (11/8/2023). Setelah dua kali remis pada catur klasik dan sekali remis pada tiebreak catur cepat, perjuangan Medina akhirnya dihentikan oleh IM Nurgyul Salimova pada laga catur cepat kedua.
Pada laga catur cepat yang kedua, taktik Salimova sedikit lebih baik sehingga Medina kehilangan menteri dan akhirnya berujung kekalahan.
"Medina sudah memberikan yang terbaik bagi Indonesia. Kedua pecatur ini boleh dikatakan sama kuat dan itu terbukti dengan tiga kali remis. Pada laga catur cepat yang kedua, taktik Salimova sedikit lebih baik sehingga Medina kehilangan menteri dan akhirnya berujung kekalahan," kata Kristianus Liem, manajer tim Indonesia dan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi).
Menurut Kristianus, pencapaian Medina sampai babak keempat sangat luar biasa dan menjadi sejarah dalam dunia catur Indonesia karena tidak ada yang pernah mencapainya sebelumnya, baik pecatur putra maupun putri. Pencapaian ini membuktikan, para pecatur Indonesia mampu menembus jajaran pecatur elit dunia jika mau berusaha keras untuk mewujudkannya.
Pada laga pertama catur cepat, Medina yang memainkan buah catur putih melakukan pembukaan Caro Kann variasi Tartakower dengan memajukan dua bidak di depan menteri dan raja. Salimova yang tidak mau terjebak dalam pertarungan papan tengah, seperti pada laga sebelumnya, menyerang dari sayap raja.
Adu perwira diantara kedua pecatur tidak terhindarkan demi memperebutkan keunggulan posisi di sayap raja. Salimova yang mengalami krisis waktu terus berusaha membuat kondisi seimbang sehingga masing-masing hanya menyisakan satu benteng dan beberapa bidak.
Medina sempat unggul satu pion saat semua pion Salimova habis. Namun, pecatur Bulgaria itu mampu menyudutkan raja dan bidak putih sehingga mereka sepakat untuk remis.
Pada laga kedua, giliran Salimova yang melakukan pembukaan King’s Indian Attack dengan kuda putih. Kedua pecatur bersikap hati-hati dan mementingkan pertahanan sebelum menyerang.
Keduanya tidak buru-buru melakukan adu perwira seperti laga pertama. Pertempuran lebih banyak terjadi di sayap menteri dengan mengandalkan bidak. Sedangkan, para perwira lebih banyak ditumpuk di sayap raja.
Salimova yang bermain lebih sabar berhasil melakukan serangan dua arah dengan menteri dari sayap raja dan benteng di sayap menteri. Sebaliknya, Medina kehilangan tempo setelah serangan dengan menteri hitam gagal dan terpaksa mundur ke wilayah pertahanan.
Salimova memanfaatkan posisi raja hitam yang terjepit perwira hitam untuk menekan dengan menteri putih dan didukung dua kuda putih. Dari sisi yang lain benteng dan gajah putih menyibukkan menteri hitam agar tidak bisa menolong rajanya.
Setahap demi setahap, Salimova membongkar pertahanan Medina dan memukul menteri hitam. Kehilangan menteri membuat taktik Medina berantakan dan akhirnya menyerah kalah.
"Kami memberi apresiasi yang tinggi bagi Medina atas perjuangannya yang luar biasa. Dia bisa menjadi contoh bagi semua pecatur Indonesia untuk meraih prestasi yang tinggi," kata Eka Putra Wirya, Anggota Dewan Pembina Percasi.